Lagi, Madina di Kepung Banjir dan Longsor, 77 Rumah Hanyut JALINSUM Putus

Satu Tewas Tertimbun Longsor

Kepala Pelaksana BPBD Madina M Yasir Nasution menjelaskan, ada 13 kecamatan yang terendam banjir. Sebanyak 77 rumah dikabarkan hanyut. “Masyarakat yang rumahnya hanyut mengungsi ke rumah keluarga,” kata Yasir, Kamis (8/11).

77 Rumah yang hanyut ada di dua kecamatan. Di Kecamatan Lingga Bayu ada 46 rumah. Kemudian di Batang Natal ada 31 rumah. Dua kecamatan itu terendam banjir karena Sungai Batang Natal yang meluap.

Selain banjir, Madina juga dikepung tanah longsor. Ada beberapa titik longsor yang hingga kini masih dilakukan pendataan. “Satu orang meninggal karena tertimbun longsor,” ungkap Yasir.

Korban tewas bernama Hafiz (31), warga Desa Sibinail, Kecamatan Muara Sipongi. Saat ini korban sudah ditemukan dan dievakuasi. Selain menyapu rumah, banjir juga merendam sawah milik warga. Akses jalan lintas provinsi terputus di Kecamatan Kotanopan.

Ribuan warga sempat mengungsi. Kamis (8/11) siang, air mulai surut. Warga mulai kembali ke rumahnya. Banjir serupa juga terjadi sebulan lalu. Banjir bandang menghempas Madina. Belasan jiwa dikabarkan menjadi korban. “Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga bencana,” pesan Yasir.

Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madina, Sulpardi mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan. “Ini hujan deras terus mulai dari semalam (Rabu, Red). Banyak rumah yang terendam banjir dan ada juga yang hanyut. Jadi banyak kecamatan yang belum bisa kita dapat datanya,” katanya, Kamis (8/11).

Data yang diperoleh, banjir terparah merendam 9 kecamatan yakni Lingga Bayu, Panyabungan, Kotanopan, Tambangan, Hutabargot, Panyabungan Selatan, Batang Natal, Kecamatan Naga Juang dan Panyabungan Timur. “Di Kecamatan Kotanopan bahkan jalan lintas Sumatera anjlok. Di Kecamatan Panyabungan Selatan terjadi tanah longsor hingga menutup akses jalan provinsi. Sedangkan di Kecamatan Batang Batal terjadi longsor dan banjir,” urainya.