Jumlah Positif Covid-19 di Binjai Bertambah jadi 10 Orang

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pasien terinfeksi virus Corona (Covid-19) di Kota Binjai bertambah, setelah seorang pria berusia 63 tahun dinyatakan positif berdasarkan hasil uji swab test.

“Hasil uji Swab Pasien tersebut telah keluar dengan Positif Covid-19 setelah dirawat di RS Bina Kasih di Medan,” kata Kepala bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit (P2P) dr Indra Tarigan, Minggu (5/7).

Meski demikian, juga ada kabar baik yang dilaporkan. Adalah, seorang warga Binjai Kota berjenis kelamin pria, dinyatakan sembuh berdasarkan hasil uji swab test. Pria 56 tahun tersebut sudah mendapat perawatan medis di RSU Bunda Thamrin sejak 13 Juni 2020.

Kini, sambung dia, pasien dimaksud sudah kembali ke rumah. Begitupun, Posko Utama Covid-19 tetap memantau perkembangannya selama beberapa hari ke depan.

Tim Gugus Covid-19 Binjai juga masih melakukan penyemprotan disinfektan di ruang-ruang publik. Seperti Mesjid Agung, Jalan Soekarno-Hatta, Binjai Timur; Mesjid Baiturrahman, Jalan KL Yos Sudarso, Lingkungan II, Kelurahan Jati Utomo, Binjai Utara, dan mesjid di Kecamatan Binjai Utara. Sosialisasi kesehatan di sekitaran area Mesjid Agung Binjai pun dilakukan.

Data dihimpun, jumlah ODP dalam proses pemantauan berjumlah 70 orang, isolasi Mandiri 70 orang, dan selesai pemantauan 1.326 orang. Data PDP masih dirawat dua orang, pulang dan sehat 9 orang, meninggal 8 orang.

“Kasus Terkonfirmasi Covid-19 saat ini yang masih dirawat 10 Orang. Yang sembuh 14 orang, dan meninggal dua orang,” urai dia.

Sementara, warga Kota Binjai sudah boleh beraktivitas seperti biasa di luar rumah setelah imbauan menahan diri. Indra melanjutkan, masyarakat sudah dapat produktif di tengah Pandemi Covid-19.

“Asalkan tetap menjalankan protokoler kesehatan terkait Covid-19. Seperti wajib masker, jaga jarak, rutin mencuci tangan dengan air mengalir,” kata dia.

Dia menjelaskan, orientasi aktivitas yang dibolehkan adalah aktivitas yang produktif. Satu di antara perbaikan sektor ekonomi.

Apabila aktivitas tidak produktivitas sebaiknya ditunda. Misalkan saja mendatangi kerumunan massa atau yang lainnya yang berpotensi tertular Covid-19.

“Marilah kita jalankan aktivitas dengan protokoler kesehatan agar terhindar dari Covid-19. Kita harus sama-sama sadar akan kebijakan di massa Covid-19 demi kepentingan bersama,” tandasnya. (ted)