27 C
Medan
Sunday, December 7, 2025

Mabes Polri dan DPR Kecam Pembacokan Wartawan

Foto: Ala/PM Bambang Suhandoko wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO) jadi korban pembacokan OTK di Jalan RA Kartini, Binjai Kota, Sabtu (4/7) sekira pukul 23.30 WIB.
Foto: Ala/PM
Bambang Suhandoko wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO) jadi korban pembacokan OTK di Jalan RA Kartini, Binjai Kota, Sabtu (4/7) sekira pukul 23.30 WIB.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mabes Polri dan DPR mengecam keras pembacokan yang dialami wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO), Bambang Suhandoko. “Kami pasti akan menelusurinya. Pelaku harus ditangkap,” tegas Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Agus Rianto saat ditemui kru koran ini di Jakarta, Senin (6/7).

Saat ditanya lebih jauh terkait perkembangan penggerebekan gudang pengoplos pupuk bersubsidi, Agus mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus melakukan pendalaman. Namun begitu saat ditanya apakah dalam hal ini Mabes Polri telah menetapkan tersangka, Agus belum dapat menginformasikan lebih jauh. “Kasusnya sampai saat ini masih terus ditangani. Tapi terkait apakah sudah ada penetapan tersangka, saya belum dapat updatenya,” ujar Agus.

Dihubungi terpisah, anggota DPR asal Sumatera Utara, Rufinus Hotmaulana Hutauruk juga mengutarakan kecaman yang sama. “Kalau ada ekses dari pemberitaan (pembacokan wartawan,red), polisi harus segera menyikapinya. Jadi siapa yang menjadi korban, harus segera melaporkan ini ke kepolisian setempat,” ujarnya. Jika nantinya Polres atau Polda Sumut tidak merespon pengaduan, maka kata Rufinus, Mabes Polri perlu bertindak. Bukan saja karena wartawan dilindungi dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. Namun juga sehingga menciptakan rasa nyaman bagi masyarakat Binjai, khususnya.

“Kalau memang kepolisian setempat tidak merespon apa yang diminta korban, maka Mabes Polri harus bertindak. Jadi tidak melihat ketua OKP atau bukan,” ujarnya.

Sementara itu berbincang lebih jauh terkait penanganan kasus penggerebekan gudang pengoplos pupuk bersubsidi, anggota DPR dari Partai Hanura ini menegaskan, adanya barang bukti berupa 60 ton pupuk telah menjadi indikasi kuat adanya barang haram. Karena itu Mabes Polri harus secepatnya menetapkan siapa yang menjadi tersangka. Jangan menggantung lebih lama, mengingat penggerebekan telah berlangsung sekitar tiga minggu lalu.

“Mabes Polri harus secepatnya menetapkan siapa yang bertanggungjawab. Apalagi sudah ada penyitaan, secara legal itu benar atau tidak. Tanpa harus dilaporkan ke Komisi III DPR pun, Polri harus segera mengambil tindakan. Kalau memang lamban, maka sangat mungkin Komisi III untuk mendorong percepatan penanganan kasusnya,” kata Rufinus. Untuk itu Rufinus berharap Mabes Polri dapat segera mendalami kasus ini secara baik. Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat. (red)

Foto: Ala/PM Bambang Suhandoko wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO) jadi korban pembacokan OTK di Jalan RA Kartini, Binjai Kota, Sabtu (4/7) sekira pukul 23.30 WIB.
Foto: Ala/PM
Bambang Suhandoko wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO) jadi korban pembacokan OTK di Jalan RA Kartini, Binjai Kota, Sabtu (4/7) sekira pukul 23.30 WIB.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mabes Polri dan DPR mengecam keras pembacokan yang dialami wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO), Bambang Suhandoko. “Kami pasti akan menelusurinya. Pelaku harus ditangkap,” tegas Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Agus Rianto saat ditemui kru koran ini di Jakarta, Senin (6/7).

Saat ditanya lebih jauh terkait perkembangan penggerebekan gudang pengoplos pupuk bersubsidi, Agus mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus melakukan pendalaman. Namun begitu saat ditanya apakah dalam hal ini Mabes Polri telah menetapkan tersangka, Agus belum dapat menginformasikan lebih jauh. “Kasusnya sampai saat ini masih terus ditangani. Tapi terkait apakah sudah ada penetapan tersangka, saya belum dapat updatenya,” ujar Agus.

Dihubungi terpisah, anggota DPR asal Sumatera Utara, Rufinus Hotmaulana Hutauruk juga mengutarakan kecaman yang sama. “Kalau ada ekses dari pemberitaan (pembacokan wartawan,red), polisi harus segera menyikapinya. Jadi siapa yang menjadi korban, harus segera melaporkan ini ke kepolisian setempat,” ujarnya. Jika nantinya Polres atau Polda Sumut tidak merespon pengaduan, maka kata Rufinus, Mabes Polri perlu bertindak. Bukan saja karena wartawan dilindungi dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. Namun juga sehingga menciptakan rasa nyaman bagi masyarakat Binjai, khususnya.

“Kalau memang kepolisian setempat tidak merespon apa yang diminta korban, maka Mabes Polri harus bertindak. Jadi tidak melihat ketua OKP atau bukan,” ujarnya.

Sementara itu berbincang lebih jauh terkait penanganan kasus penggerebekan gudang pengoplos pupuk bersubsidi, anggota DPR dari Partai Hanura ini menegaskan, adanya barang bukti berupa 60 ton pupuk telah menjadi indikasi kuat adanya barang haram. Karena itu Mabes Polri harus secepatnya menetapkan siapa yang menjadi tersangka. Jangan menggantung lebih lama, mengingat penggerebekan telah berlangsung sekitar tiga minggu lalu.

“Mabes Polri harus secepatnya menetapkan siapa yang bertanggungjawab. Apalagi sudah ada penyitaan, secara legal itu benar atau tidak. Tanpa harus dilaporkan ke Komisi III DPR pun, Polri harus segera mengambil tindakan. Kalau memang lamban, maka sangat mungkin Komisi III untuk mendorong percepatan penanganan kasusnya,” kata Rufinus. Untuk itu Rufinus berharap Mabes Polri dapat segera mendalami kasus ini secara baik. Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat. (red)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru