Site icon SumutPos

Serap Aspirasi Masyarakat di Relokasi Pengungsi Sinabung, Bob Andika: Roda Perekonomian Siosar Masih Tertinggal

KARO, SUMUTPOS.CO – Anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Sumatera Utara III, Bob Andika Mamana Sitepu, SH mengaku miris dengan lambannya roda ekonomi masyarakat di kawasan Relokasi Siosar. Apalagi, kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan kemeriahan geliat wisata dari berbagai kluster vila dan cafe mewah bernuansa Eropa yang berdiri di Siosar.

ASPIRASI: Bob Andika Mamana saat menyerap aspirasi masyarakat di relokasi Siosar, Tanah Karo.solideo/sumut pos.

Hal ini dikatakan Bob saat Reses Menyerap Aspirasi di Jambur Desa Bekerah, Minggu (21/2). Menurut politisi PDI Perjuangan itu, kurang terukurnya pemetaan pembangunan, khususnya kawasan wisata telah menyebabkan kawasan Relokasi Siosar seperti terabaikan.

Padahal nama besar yang disandang Siosar saat ini, terang Bob sarat sejarah. Dimana, pemerintah memutuskan kawasan ini menjadi lokasi tinggal baru bagi masyarakat yang secara langsung terdampak bencana erupsi Gunung Api Sinabung, asal Desa Bekerah dan Simacem, Kecamatan Naman Teran dan Suka Meriah, Kecamatan Payung.

“Sedih kita, idealnya kawasan Relokasi ini yang dibina agar menjadi pusat baru kegiatan wisata dan pertanian,”ujar Kapoksi Komisi V Fraksi PDI Perjuangan DPR -RI ini.

Lebih jauh lagi, Siosar yang secara geografis berada di punggung Danau Toba juga seperti terlupakan dari geliat triliunan rupiah yang dikucurkan oleh pemerintah pusat lewat program Kawasan Super Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

Nasibnya kini hampir sama miris dengan seluruh wilayah Karo,khususnya Kecamatan Merek. Ketertinggalan Karo menikmati pembangunan KSPN tersebut terjadi disinyalir karena kurangnya daya juang pemerintah daerah di pemerintah pusat.

“Kita dapat apa dari program KSPN. Padahal Karo memiliki semua potensi dukungan baik dari sisi pertanian, masyarakat dan keindahan alam. Food Estate misalnya, sampai sekarang kita tidak melihat ada tanaman kentang yang lebih baik dari kentang petani Karo,” terang Bob.

Untuk itulah, Bob mengajak masyarakat di kawasan relokasi Siosar berbenah. Sembari menguatkan rasa kekompakan, dia berharap masyarakat mulai memetakan sejumlah kebutuhan pembangunan, agar dapat mendukung kehidupan sosial, produktifitas tani dan wisata.

Dalam kesempatan itu, Bob yang hadir didampingi Anggota DPRD Karo Feri Edisonta Milala, Ketua dan jajaran Relawan BAMS Meteh Milala,Nanang,SS, Adi Pranata Sebayang, Bahari Tarigan, Nesken Bukit, Edhi Surbakti, Tomson “Cot” Manik, Enita Tarigan , dan Adil Ginting menerima belasan masukan dan permintaan dari masyarakat tiga desa.

Dengan antusias dan fokus, dihadapan masyarakat dan ketiga kepala desa, Bob lantas menjawab dengan memberikan solusi pada sejumlah program pembangunan diantaranya Jalan Penghubung Antar Desa, Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) dan pengembangan BUMDES.

Program – program lain yang nantinya diharapkan menjadi pemicu produktifitas di bidang pertanian. Khusus BUMDES, Bob meminta agar lembaga ini menjadi lembaga penggerak kemajuan pariwisata di Siosar. (deo)

Exit mobile version