Site icon SumutPos

Ganti Marga demi Nikahi Henny, Darman Tewas Tikam Perut Sendiri

Darman Ginting, suami yang membacoki istrinya dan tewas menikam perutnya sendiri.

KABANJAHE, SUMUTPOS.COMotif perkelahian antara pasangan suami istri (Pasutri) Darman Ginting (45) dan Henni br Sitepu (40) masih misterius. Namun info terbaru, Darman tewas usai menikam diri sendiri pakai pisau tumbuk lada miliknya.

Itu dilakukannya usai membacoki istrinya hingga terkapar di lantai rumah mereka. Berpikir sang istri telah meninggal dunia, ayah 6 anak ini spontan memilih menyusul korban menghadap Sang Esa.

Sementara Henny. Pasca dirujuk ke RSUP Adam Malik dan menjalani operasi, kini kondisinya mulai membaik namun masih dirawat di ruang ICU.

“Kami sangat kasihan melihat keenam pasangan itu. Masih kecil-kecil tapi sudah tidak memiliki bapak. Mamaknya pun masih menjalani perawatan akibat dibacoki bapaknya. Kami para tetangga turut mendoakan agar Mak Pebi (korban, red) cepat sembuh,” ujar beberapa warga Jalan Jamin Ginting Gang Pijer Podi, tetangga korban.

Sementara itu, tetangga lainnya, Dwiyana br Ginting mengungkap jika hingga kemarin keluarga dari pihak Darman belum ada menjenguk korban ke rumah sakit. Pernyataan Dwiyana dibenarkan Candra Sitepu, adik kandung Henny.

Ditambahkan Candra, kakaknya sudah mulai dapat berbicara. “Pengakuan Henny kakak saya, dirinya tidak tahu kenapa suaminya sampai tega membacokinya,” kata Chandra.

Foto: Marko Sembiring/PM
Jenazah Darman Ginting saat berada di RSUD Kabanjahe.

Sementara itu, tim medis RSUP H Adam Malik Medan saat ditemui di ruang IGD pada Senin (31/7) sore, tidak bersedia memberikan keterangan apapun seputar kondisi korban saat ini. Tim medis hanya memastikan korban telah menjalani operasi.

“Korban sudah dioperasi, tapi jika ingin lebih jelas coba konfirmasi ke pihak humas karena kami belum berani memberikan keterangan soal kondisi pasien,” kata tim medis wanita mengenakan jilbab itu kepada POSMETRO.

Pun begitu, beberapa perawat mengatakan kondisi korban sudah mulai stabil pasca operasi. Hanya saja korban dimungkinkan belum bisa diganggu, karena masih dirawat intensif guna fase pemulihan.

“kelihatanya mulai stabi lah kondisinya, tapi masih terbaring lemas dan korban sedang menjalani fase pemulihan,” kata perawat tersebut sambil tergesa pergi.

Diketahui, jasad Darman telah dibawa keluarganya dari RSU Kabanjahe ke Desa Lau Petundal, Kec. Tanah Pinem, Dairi untuk dimakamkan. Dari pengakuan kerabat yang menjemput jenasah, Darman sebenarnya bermarga Sitepu.

“Mungkin karena salah jalan dan menikahi istri keduanya, Henny br Sitepu, maka dia (Darman, red) mengganti marganya menjadi Ginting. Kami pun sudah lama tidak bertemu dengannya, sebab selama dia jadi sopir lintas membawa truk Fuso ke Jakarta, komunikasi kami sempat terputus. Namun belakangan ini kami ketemu, tetapi dia tidak mau bercerita tentang rumah tangganya. Istri pertamanya tinggal di Tanah Pinem. Mereka dikaruniai 4 orang anak dan sudah besar semua. Sejak menikahi Beru Sitepu, Darman jarang pulang kampung. Sampai sekarang  Darman ini belum menceraikan istri pertamanya yang saat ini masih tinggal di kampung,” jelas sumber. (mrk/nit/irw/ras)

Exit mobile version