Site icon SumutPos

Menjelang Sejumlah Agenda Penting, Kantor DPRD Dairi ‘Dijampi-jampi’

Pintu Masuk Kantor DPRD Dairi Dipecahi Telur dan Diperciki Air

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Menjelang sejumlah agenda penting, kantor DPRD Dairi dipecahi telur ayam kampung dan disirami air oleh orang tak dikenal. Kuat dugaan, ada oknum yang sengaja melakukan ritual mistis di gedung wakil rakyat itu.

Temuan pecahan telur ayam kampung itu pertama kali ditemukan oleh Sekretaris Dewan, Wesly Manullang pada Kamis (1/8) sekira pukul 07.30 WIB.

Wesly mengaku heran, ketika mendapati pecahan telur ayam kampung di tiga pintu utama masuk gedung DPRD Dairi. Selain pintu depan, telur juga dipecahkan di pintu belakang. Tak hanya itu, di bagian pintu serta jendela juga disirami air.

Keanehan itu, kata Wesly, sudah terjadi sekira sebulan terakhir. Dimana bagian depan pintu, selalu ada bekas siraman air.

Wesly pun menduga, ada orang setiap hari menyiramkan air gedung DPRD Dairi. Sebab, Sidikalang lagi musim kemarau. Atas temuan itu, Wesly mengaku heran masih ada orang yang percaya dengan hal-hal mistis.

Diakui Wesly, kondisi itu terjadi saat banyak agenda dewan termasuk pembahasan P-APBD Dairi tahun 2019. Dan beberapa bulan kedepan, akan ada pembahasan R-APBD TA 2020. “Disaat yang sama akan ada juga pengisian jabatan pimpinan DPRD,”kata Wesly.

Namun lanjut Wesly menduga, jika pemecahan telur dan siraman air itu berkaitan dengan penetapan Ketua DPRD, itu kewenangan internal partai politik (Parpol). “Ini kok jadi kantor DPRD yang dijampi-jampi,”katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Dairi, Togar Pasaribu ikut menyaksikan pecahan telur ayam di pintu masuk tersebut. “Ada apa ini, kok ada telur pecah,”kata Togar heran.

Ketua DPD Hanura Dairi itu juga mengaku, baru kali ini terjadi banyak pecahan telur ayam kampung di pintu masuk gedung DPRD Dairi.

Ketika disinggung, apakah pecahan telur ayam itu ada kaitannya dengan perebutan kursi Ketua DPRD di internal partai Golkar?, atau berkaitan dengan pembahasan P-APBD 2019 agar berjalan mulus? Togar tidak bersedia memberi komentarnya. (mag-10/han)

Exit mobile version