IWAN TARIGAN, Karo
Banyak cara dilakukan masyarakat untuk bisa menikmati kemeriahan puncak perayaan pergantian akhir tahun 2012. Bahkan tak jarang masyarakat rela mengantri panjang, untuk bisa tiba dilokasi objek wisata yang hendak dikunjungi.
Salah satunya adalah objek wisata di dataran tinggi Tanah Karo tepatnya Kota Berastagi. Setidaknya, sekitar 60 ribu lebih wisatawan rela mengarungi macetnya akses jalan untuk tiba ke lokasi tersebut.
Membludaknya wisatawan di kota tersebut mulai terasa sejak 31 Desember, atau sehari jelang pergantian tahun. Sejumlah hotel berbintang hingga penginapan kelas melati, dan villa, telah terisi seluruhnya. Bahkan tak jarang pula, para wisatawan harus melakukan pemesanan kamar beberapa hari sebelumnya agar bisa menikmati kebahagian malam pergantian tahun bersama keluarga maupun kerabat dekat di Kota Berastagi.
Tingginya animo pengunjung juga tidak sebanding dengan daya tampung, yang mengharuskan sejumlah wisatawan tidur di kenderaan atau bahkan kembali ke kota asalnya yang kebanyakan berdomisili dari Kota Medan.
Tingginya jumlah pengunjung di lokasi penginapa dibenarkan GM Sibayak Hotel, Safrudin. Dirinya mengaku hotel tempatnya bekerja telah terisi penuh sejak 29 Desember 2012 hingga akhir tahun. Setidaknya dari 103 kamar yang disediakan pihak pengelola, tidak mampu menampung tingginya jumlah pengunjung.
“Memang untuk jumlah tamu yang memesan kamar jelang tahun baru jauh lebih besar dibanding hari-hari biasanya, ungkap Safrudin, Rabu (2/1).
Hal senada juga disampaikan GM Sinabung Hotel, Imam. Dari 106 jumlah kamar yang tersedia, seluruhnya terisi penuh.
Bahkan tidak sedikit tamu yang datang harus kecewa karena tidak mendapat kamar, dan harus beralih ke penginapan kelas melati untuk mencari tempat istirahat.
Pesta kembang api di sejumlah hotel berbintang, penginapan, dan villa yang ada di sekitar kawasan Kota Berastagi, termasuk oleh penduduk setempat, menambah marak suasana malam pergantian tahun.
Kondisi ini membuat wisatawan yang mayoritas kaum usia muda, tampak enggan beranjak walau hembusan angin malam, saat pergantian tahun, yang lumayan dingin. (*)