Site icon SumutPos

UN Bukan Lagi Penentu Kelulusan, Siswa Diminta Jujur

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Sejumlah siswa menjalani ujian di Sekolah Negeri VI Jalan Bahagia Medan, Senin (4/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ujian Nasional (UN) untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dilaksanakan serentak mulai hari ini (3/4) hingga Kamis (6/4). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut Arsyad Lubis mengimbau semua pihak untuk mengutamakan kejujuran.

Untuk Sumut, Ketua Panitia UN 2017 Dinas Pendidikan Sumut, Yuniar menyebutkan, ada sebanyak 85.069 siswa SMK mengikuti UN tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 60.376 siswa mengikuti UN Berbasis Komputer (UNBK) dan sisanya 24.693 siswa ikut UN Kertas dan Pensil (UNKP).

Yuniar menuturkan, dalam menyukseskan UN, Disdik Sumut telah selesai mendistribusikan lebih dari 2.800 koli naskah soal ujian, khususnya untuk peserta yang akan mengikuti UNKP. Pendistribusian naskah soal UNKP telah dilakukan sejak Senin (27/3) hingga Sabtu (1/4) lalu.

“Distribusi pertama dilakukan ke kabupaten/kota di Kepulauan Nias, dan terakhir dilakukan ke Deliserdang, Binjai, Langkat, dan Medan,” ujar Yuniar, Minggu (2/4).

Dikatakannya, berdasarkan data rekapitulasi peserta UN SMK 2017, tercatat peserta paling banyak berasal dari Medan dengan jumlah 17.183 siswa. Kemudian diikuti dengan Deliserdang dengan jumlah 10.986 siswa. Namun, dari peserta UN di Deli Serdang ternyata paling banyak harus melaksanakan UNKP dengan jumlah 4.254 siswa.

Sedangkan di Medan, sambung Yuniar, hampir semua SMK menggelar UNBK. Tinggal sebanyak 247 siswa SMK lagi yang harus UNKP. Itupun sekolah swasta, yakni SMK Al Fattah dan SMK Swabina Karya.

“Teknis pelaksanaan UN tahun ini tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya. Ujian dimulai tepat jam 07.30 WIB. Namun untuk UNBK, peserta terpaksa mengikuti sistem shift lantaran keterbatasan komputer,” tuturnya.

Terkait pelanggaran prosedur yang selama ini terjadi, menurut Yuniar, panitia sudah menginstruksikan agar sekolah penyelenggara membuat pengumuman dengan jelas dan sesuai prosedur. Sehingga, tamu dan pengawas UN juga mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

FOTO: YUSRAN/FAJAR/JPG
Siswi SMA 1 Makassar saat mengikuti ujian sekolah berstandar nasional (USBN), Senin, 20 Maret. USBN sebagai pemanasan siswa menghadapi UNBK tahun ini.

Sementara, Kepala Disdik Sumut, Arsyad Lubis mengimbau agar setiap peserta UN menjalankan ujian dengan baik serta menjauh dari praktik kecurangan. Sebab, UN bukan lagi sebagai penentu kelulusan.

“Saya berharap agar PLN mendukung UN yang akan dilaksanakan siswa. Terutama, lantaran UNBK sangat tergantung pada kelistrikan,” tambahnya.

Sementara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyerukan para siswa untuk mengutamakan kejujuran dalam pelaksanaan UN tingkat SMK yang dilaksanakan mulai hari ini (3/4). “Hari Senin besok (hari ini, Red) sudah dimulai penyelenggaraan UN untuk jenjang SMK. saya imbau sekolah jauhkan praktik kecurangan dan utamakan kejujuran dalam penyelenggaraannya,” kata Muhadjir di Kendari, Minggu (2/4).

Mendikbud mengajak guru-guru memberikan contoh yang baik dengan tidak memberikan contekan dalam bentuk apa pun. “Kita berharap penyelenggaraan UN tahun ini dapat lebih baik dari tahun lalu, dan marilah kita bangun Indonesia menjadi lebih bersih jauh dari praktik kecurangan,” ujarnya. Mendikbud rencananya akan meninjau persiapan dan pelaksanaan UN untuk SMK di Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pengamat pendidikan dari UIN Syarif Hidayatullah Jejen Musfah mengatakan, imbauan Mendikbud untuk mengutamakan kejujuran sangat beralasan. Menurutnya, selama ini, ujian nasional kerap diwarnai kecurangan. Bukan hanya dilakukan oleh siswa dan orang tua. Tetapi juga oleh guru, kepala sekolah, bahkan parfa pengawas ujian. ”Saya sepakat dengan Pak Menteri. Kejujuran itu memnag mudah diucapkan. Tapi berat untuk dilakukan,” katanya.

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Abyadi Siregar SSos, kepala perwakilan Ombusman Sumatera Utara, menunjukan barang bukti bocoran jawaban soal ujian nasional di Kantor perwakilan Sumut Medan, Senin (4/5). Bocoran jawaban ini berhasil tim ombusman temukan di SMPN 1 Medan.

Saking selalu terciderai kecurangan, Jejen menyarankan Kemendikbud bekerja sama dengan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk terus menggaungkan kejujuran. ”Ini ritual tahunan yang enggak pernah sepi dari praktik kecurangan,” ungkap Jejen.

Kecurangan ini juga dikatakan Jejen bisa terjadi pada UN SMK yang tengah berlangsung. Terlebih, sistem ujiannya sudah berbasis komputer. Ini, kata Jejen, malah makin membuka peluang orang untuk bisa mencuri soal dengan mudah. Karena bersifat online dan disimpan di sistem komputasi awan, peluang untuk dijebolnya jadi lebih besar ketimbang soal yang berbasis kertas.

”Online itu lebih mudah. Lebih rawan karena bisa diakses oleh siapa saja. Saya pikir, Menteri perlu berpesan kepada hacker untuk jangan menggunakan kemampuannya untuk memperkaya diri. Teritama dengan membobol soal ujian,” terangnya.

Hal agak berbeda dilontarkan Mansur, pengurus Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Alih-alih mengkhawatirkan akan terjadi kecurangan, Mansur lebih menggarisbawahi kematangan persiapan. ”Dalam UNBK ini, yang harus diperhatikan betul adalah alatnya. Yakni komputer atau laptop, listrik, dan sambungan internet. Kalau semuanya aman, UN akan berjalan lancar,” tuturnya.

Mansur menambahkan, saat ini, tidak semua alat merupakan inventaris sekolah. Ada yang meminjam dari siswa, ada juga yang meminjam dari sekolah lain. Sehingga kondisinya akan berbeda. ”Bisa saja terjadi masalah teknis di tengah ujian. Itu yang harus diperhatikan,” katanya.

Terkait kebocoran soal, Mansur yakin dengan sistem berbasis komputer ini, kebocoran soal akan minim terjadi. Menurutnya, dengan sistem tersebut, soal baru bisa dibuka lima menit sebelum ujian dimulai. Dengan begitu, kebocoran akan sulit terjadi. ”Lagi pula, tiap siswa dengan komputernya masing-masing akan dapat soal yang berbeda. Kemungkinannya kecil sekali (untuk bocor),” terangnya. (and/jpg/ris/adz)

Exit mobile version