Site icon SumutPos

Dari Enam Saksi, Satu Diduga Pelaku

Pembunuhan Satu Keluarga

BINJAI- Kasus pembunuhan yang menimpa satu keluarga yakni Atu (65), kekek dari Kevin (5) dan Keren (4), yang juga menjadi korban, serta Ceni alias Ain (27) menantu dari Atu, hingga kemarin masih dilakukan penyelidikan olah Polres Binjai. Dalam penyelidikan itu, petugas sudah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi, di antaranya Aseng (54), yang pada saat itu pertama kali mencurigai rumah korban dalam keadaan terkunci.

Selama melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi tersebut, satu di antaranya dicurigai petugas sebagai pelaku. Namun sayangnya, petugas belum dapat membeberkan nama dan alamat saksi tersebut. Disebabkan masih terus dimintai keterangan.

Keterangan yang berhasil dihimpun wartawan koran ini di Polres Binjai, saksi yang dicurigai tersebut berinisial A yang diperkirakan berumur 20 tahun, warga Tandam, Kecamatan Binjai Utara.
Tak sampai di situ, sebelum kejadian pembunuhan itu berlangsung, seorang saksi yang dicurigai ini, diduga memiliki hubungan istimewa (pacaran, Red) dengan Ain (korban, Red). Dimana, saksi tersebut diduga dalam keadan mabuk menuju rumah korban guna meminjam carger HP.

Sesampainya di rumah korban, saksi yang dicurigai ini bertemu dengan mertua korban (Atu, Red). Dalam pertemuan itu, Atu tidak mengizinkan A masuk ke rumahnya dan menyuruhnya pulang. Sementara Atu langsung menutup pintu.
Saat Atu memutup pintu, di sinilah A diduga langsung memiliki pikiran untuk menghabisi korban. Dengan mencoba masuk dari pintu belakang dan berhasil, akhirnya ia menghabisi Atu serta menantu dan dua orang cucunya.

Selama menjalani pemeriksaan di Polres Binjai, saksi yang dicurigai ini, mengenakan pakian kaus warna hijau, celana jeans ponggol. Sementara, ciri-cirinya berkulit putih, badan kecil sedikit bungkuk dan rambut lurus sedikit panjang.
Meski saksi ini sudah dicurigai dan dimintai keterangan, tetapi sampai sore hari, Polres Binjai belum dapat memberikan keterangan yang jelas. Apakah saksi ini dapat ditetapkan sebagai tersangka atau tidak. Hal itu disebabkan, Polres Binjai masih mencari keterangan dari sejumlah saksi lainnya atau saksi tambahan untuk menguatkan.

Sementara itu, di Tempat Kejadian Perkara (TKP), di Jalan Rukam, Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat, tim Indentifikasi Poldasu dan Polres Binjai, terlihat turun guna melakukan identifikasi atas kejadian tersebut.
Dalam identifikasi yang dilakukan, petugas tampak sibuk mengukur panjang dan lebar rumah korban, mencari sidik jari pelaku dan mencari hal-hal lainnya yang dianggap dapat mencari jejak pelaku.

Sepanjang tim identifikasi bekerja, puluhan masyarakat setempat dan warga lainnya terus berdatangan guna menyaksikan secara langsung cara kerja tim identifikasi tersebut. Selain itu, warga juga ingin mengetahui lokasi pembunuhan yang dinilai warga sangat kejam.

Meski banyaknya warga yang melihat, tetapi tugas tim identifikasi tampak tak terganggu. Sebab, di sekitar rumah korban sudah diberikan police line. Sehingga, warga yang melihat tidak dapat masuk ke dalam rumah. Sampai sore hari, warga yang penasaran  atas kejadian itu terus berdatangan guna melihat lokasi kejadian tersebut. Sementara, hasil dari identifikasi juga belum dapat diketahui.

Di tempat terpisah, tepatnya di persemayaman Jalan Anggur, Kecamatan Binjai Barat, puluhan warga dan sanak saudara ke empat korban sudah menanti, sekitar pukul 14.00 WIB, empat mayat korban yang dibawa menggunakan mobil Perhimpunan Sosial Tie Kong akhirnya tiba di lokasi persemayaman.

Begitu empat korban tiba, Ali anak Atu dan Singki adik Atu, tak kuasa menahan air matanya. Bahkan, akibat tak menyangka atas kejadian ini,  Ali dan Singki langsung lemas dan tak mampu untuk berdiri. Setelah diberi minum oleh keluarganya, akhirnya Ali dan Singki kembali tegar. Hanya saja, mereka terus mengeluarkan air mata atas kepergian Atu yang telah dibunuh oleh orang tak bertanggung jawab dengan cara yang sangat sadis.
Kapolres Binjai, AKBP Dra Rina Sari Ginting kepada wartawan mengatakan, pelaku pembunuhan belum dapat ditetapkan. “Kita masih terus mencari saksi tambahan, dan sampai saat ini kita belum dapat membeberkan siapa pelakunya,” ujar Rina singkat.(dan)

Exit mobile version