Site icon SumutPos

Berjuang Tak Kenal Menyerah

“Kalau kita berjuang, maka tidak akan mengenal kata menyerah. Saya lahir di Sumatera Utara, besar di Sumut, menempuh pendidikan di Sumut, dan berkarir juga di Sumut. Karena itu, saya tidak akan menyerah untuk memberikan yang terbaik untuk Sumut”.

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Gus Irawan Pasaribu di kediamannya Jalan Setia Budi Komplek Tasbih, Selasa (20/6).

KATA-KATA tersebut diungkapkan mantan Direktur Utama Bank Sumut, Gus Irawan Pasaribu kepada Sumut Pos saat berkunjung ke rumahnya di Kompleks Setia Budi, Selasa (20/6) atau 25 Ramadan 1438 Hijriyah lalu. Kecintaannya pada Sumut, membuat dirinya siap sedia untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) pada 2018 yang akan datang.

Seperti diketahui, pada Pilgubsu 2013 lalu, Gus Irawan maju bersanding dengan Soekirman gagal meraih posisi pertama, hal tersebut tidak membuat dirinya menyerah dan kendur untuk memajukan Sumut. Sebaliknya, kegagalan tersebut membuat dirinya belajar lebih baik lagi tentang politik.

“Saya menyadari bahwa pemimpin di Sumut saat ini sangat jarang komunikasi dengan pemimpin di pusat atau tepatnya di Jakarta. Padahal, lobi-lobi ini sangat penting, seperti pencairan dana, dan berbagai kebijakan lainnya,” tambahnya.

Saat ini, Sumut bukan hanya membutuhkan pemimpin yang mengerti dan memahami politik, tetapi sosok yang mampu berkomunikasi dan bernegosiasi, sehingga mampu menghimpun Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga mendapatkan anggaran yang besar untuk pembangunan. Karena, banyak darah Sumut yang memiliki peran penting dalam pemerintahan pusat. Tetapi, karena kurang komunikasi dari pemimpinnya membuat mereka merasa tidak terlalu penting dalam pemerintahan daerah asalnya.

Gus yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR RI sudah mengelilingi berbagai provinsi yang ada di Indonesia, terutama di sekitara pulau Sumatera. Dirinya sangat menyayangi pembangunan di berbagai daerah seperti Sumatera Selatan dan Lampung mengalami peningkatan, sedangkan Sumatera Utara seperti stagnan. Padahal, dengan letak geografisnya paling menguntungkan.

Bukan hanya kalah dalam pembangunan, bila dibandingkan dengan daerah di pulau Sumatera, Sumut juga termasuk kalah dalam mengatasi pengangguran dan pendapatan daerah. Padahal, ibukota Sumut, yaitu Medan sudah dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia.

“Sumut sudah menyumbang 3 menteri perekonomian dalam pemerintahan Indonesia. Tetapi, sumbangsih untuk pertumbuhan perekonomiannya tidak ada, setelah saya cari tahu, itu dia lobi-lobi pemimpin Sumut sangat lemah,” lanjutnya.

Hal lain yang membuat dirinya tidak menyerah untuk membangun Sumut adalah pengetahuannya tentang pengelolaan dana provinsi Sumut. Ya, selama belasan tahun menjabat Dirut Bank Sumut, Gus Irawan sangat mengetahui berapa dan bagaimana pemimpin Sumut mengelola keuangannya. Padahal, bila dana tersebut digunakan secara professional, bukan hanya menguntung provinsi tetapi juga akan memberikan keuntungan untuk masyarakat, seperti pembukaan lapangan kerja, dan lainnya.

“Cerita tentang pengelolaan dana yang profesional, Sumut masih sangat jauh dari bayangan. Belasan tahun saya menjabat sebagai Dirut Bank Sumut. Saya sangat mengenal bagaimana pengelolaan dana selama tersebut,” ujarnya.

Untuk keinginannya maju dalam Pilgubsu 2018 ini, Gus Irawan lebih memilih seperti air, mengalir saja. Bila diberi kesempatan dan pusat memberikan tanggung jawab kepadanya, maka dirinya akan maju mewakili kader yang telah memilih untuknya. Apalagi, saat ini dirinya yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Gerindra 2014-2019 sudah mendapatkan restu dari para kader di Sumut.

Dukungan partai disadari Gus sangat penting dan berarti dalam pemilihan, belajar dari pemilihan yang lalu, partai bukan hanya memberikan dukungan secara moril, tetapi juga memberikan semangat, karena memiliki survei, data, dan tentu saja memiliki infrastruktur yang lebih baik.

“Dengan kata lain, saya lebih percaya diri dengan adanya dukungan partai. Dan perjuangan ini pasti lebih maksimal, karena adanya dukungan partai,” tambahnya.

Walaupun saat ini, Gus masih memiliki tanggung jawab sebagai Ketua Komisi VII DPR RI, tetapi bila partai memilihnya untuk mengemban sebagai Bakal Calon Gubernur Sumut (Balon Sumut) pada 2018 mendatang, dirinya menyatakan siap.

“Soal tanggung jawab, sebagai ketua Komisi VII DPR RI, itu tidak akan menjadi masalah, karena masih banyak yang bisa menggantikan. Tetapi, untuk maju sebagai Gubernus Sumut tidak, karena saat ini masyarakat dan pemimpin Sumut harus dibangunkan dari tidur mereka,” ungkapnya.

Menurut ayah dari tiga anak ini, Sumut masih tidur, karena belum paham dan mengerti dengan pasti akan sumber daya yang dimiliki, mulai dari emas, dimana Kabupaten Madina dipastikan akan ada, selain itu ada juga Geothermal, dan berbagai lainnya. (tim)

Exit mobile version