Site icon SumutPos

Gubernur Ajak Kabupaten Kota Berjuang

BERSAMA: Gubsu Dr. Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si foto Bersama Dengan Dirjen Tanaman Pangan Kementrian RI Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS. D.A.A Kadis Pertanian Sumut M. Azhar Harahap, SP, MMA dan peserta Rakor Pembahasan Data Statistik Pertanian Sumut. (foto humas provsu for Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pencapaian Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masuk lima besar nasional sebagai penyumbang produksi padi patut mendapat apresiasi. Namun dengan kondisi yang dinilai cukup potensial diharapkan mampu menembus tiga besar atau sejajar dengan Provinsi Jawa Tengah. Harapan ini disampaikan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Dr Ir Sumarjo Gatot Iriyanto saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Data Statistik Pertanian (SP) Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) di Hotel Soechi Medan Rabu (1/11).

Tidak hanya padi, Gatot Iriyanto juga memberi tantangan kepada Provinsi Sumut untuk mendongkrak posisinya masuk ketiga besar dalam hal produksi Jagung. Saat ini lanjut Gatot, Sumut masih berada diposisi sembilan dibawah provinsi yang luasnya jauh dari Provinsi Sumut yakni Gorontalo. “Kalau mau dinaikan targetnya untuk produksi padi setidaknya dinaikan sejajar dengan Jawa Tengah. Kalau jagung Bapak harus pasang mengalahi Lampung atau naik di peringkat ketiga. Bapak harus peringkat ketiga, ini sekarang sembilan. Mosok Sumut kalau sama Gorontalo,”tantang Gatot.

Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Sumut Dr Ir H Tengku Erry Nuradi MSi, Direktur Serelia Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI Dr Ali Jamil, Kapus Datin Kementan RI Dr Ir Suwandi MSi, Kepala BPS Sumut Dr Syekh Suhaimi, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Azhar, Kadis Pertanian Kabupaten se Sumut, Mantri Tani dan petugas data pertanian Kabupaten Kota se Sumut.

Dikatakan Gatot, selain Padi dan Kedelai, Sumut harus terus mendorong produksi Jagung karena dinilai sangat potensial. Gatot pun tak segan-segan memberi masukan agar Gubernur Sumut memerintahkan Kepala Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan untuk ikutserta membantu perluasan lahan tanam Jagung.

“Jagung ini potensinya cukup besar. Bapak panggil saja kepala Dinas Kehutanan dan Kepala Dinas Perkebunan. Pertama, Perhutanan Sosial, itu luasnya banyak sekali di Sumut. Itu Dinas kehutanan Provisi tau datanya dimana. Bapak Panggil saja bapak kadisnya, kasih pointernya Bapak Gubernur tinggal tunjuk-tunjuk. Itu kejar-itu kejar. Jagung ini dasyat pak. Tidak pernah turun harganya. Sangat luar biasa. Kami tidak membuka impor, nol impor,”terang Gatot.

Kesempatan tersebut Gatot cukup mengapresiasi program Provsu yang mendorong pertanian digital dengan pemberian bantuan alat komunikasi HP Android kepada petugas data pertanian di Sumut.

“Saya bangga pertanian di sumut sudah masuk pertanian digital. Dengan membantu telepon android berati Bapak mendukung kita menuju pertanian digital jadi bukan pertanian primitif. Pak Gub saya mohon sekali komitmennya terus ditingkatkan. Saya berjaji all out, padi dan jagung diselelsaikan dengan baik. Kalau kedelai juga diselesaikan dengan baik kami tidak segan-segan menggelontorkan dana. Karena kami stanbay budget,”ujarnya.

Menyambut tantangan yang diberikan Ditjen Tanaman Pangan, Gubernur Sumut Dr HT Erry Nuradi mengajak semua pihak termasuk kepala cabang dinas (KCD)/ mantri tani dan petugas data dinas pertanian Kabupaten Kota se Sumut berbenah diri untuk meningkatkan konstribusi terhadap peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai di Provinsi Sumut.

“Kita harus kerja keras dan semangat serta mau dan mampu berbuat yang lebih baik. Untuk itu jika selama ini kontribusi Sumut terhadap pencapaian produksi beras nasional baru mencapai 5,82%, saya berharap kedepan mampu ditingkatkan minimal 7 atau 8%,” ujar Gubernur.

Dikatakan Gubernur, untuk mewujudkan komitmen Sumut Paten, kebersamaan, koordinasi, sinergi dan intergrasi antar SKPD terutama dinas tanaman pangan dan hortikultura, dinas pertanian kabupaten kota, kecamatan sampai ke tingkat desa terus dibangun.

“Kemudian saya berharap kepada seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Kota untuk selalu bersinerji dalam melaksanakan upaya-upaya peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura antara menjaga harmonisasi percepatan tanam yang selama ini telah berjalan baik pada masa tanam berikutnya, optimalkan alat dan mesin pertanian, optimalkan pemanfaatan lahan kosong atau lahan tidur, melaksanakan tumpang sari padi ladang, jagung dan kedelai lahan perkebunan, perlindungan lahan pertanian berkelanjutan dalam rangka mencegah ahli fungsi lahan pertanians esuai Perda 3 Tahun 2015,” harap Erry.

Diungkapkan Gubernur, produksi padi di Sumatera Utara dua tahun terakhir ini cukup menggembirakan dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada 2016 sebesar 4,6 juta ton meningkat 564.962 ton atau 14% dari 2015. Sedangkan pada 2017 berdasarkan ARAM-2 yang dilaksanakan pada 25 Oktober 2017 di Yogyakarta Sumatera Utara menempati posisi teratas dalam hal peningkatan produksi pada dengan penambahan produksi sebanyak 508.880 ton atau 11,04% pada 2017. Penambahan ini menjadi Sumut menempati peringkat ke-5 tingkat nasional dalam hal produksi padi dengan peningkatan produksi sebesar 5,1 juta ton atau 11,04% dibandingkan 2016. Dengan peningkatan ini Sumatera Utara menggeser Provinsi Sumatera Selatan yang selama ini menduduki posisi ke lima. Atas pencapaian ini Produksi padi Sumut surplus 1,4 juta ton beras dan surplus ini untuk memenuhi kebutuhan selama 9 bulan kedepan.

Peningkatan produksi juga terjadi pada produksi Jagung yaitu mencapai 1,7 juta ton naik sebesar 10,08% dibandingkan tahun 2016. Produksi ini diperoleh dari dari luas panen 272.873 Ha dan produktivitas 62,83 KW/HA. Produksi ini dapat mencukupi kebutuhan pakan ternak yaotu sebesar 1,4 juta ton pipilan kering (PK) dan kebutuhan konsumsi sebesar 85 ribu ton PK serta masih tersedia untuk cadangan sebesar 218 ribu ton pipilan kering.

Pada tanaman kedelai Provinsi Sumut juga mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 8.419 ton biji kering atau naik 66,32% dibandingkan tahun 2016. Produksi ini diperoleh dari luas panen seluas 6505 Ha dan produktivitas 12,94 KW/Ha.

Keberhasilan ini lanjut Gubernur, tak lepas dari dukungan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian khususnya Ditjen Tanaman Pangan melalui Upaya Khusus (Upsus) Padi, Jagung, Kedelai (Pajale) di Provinsi Sumut.

“Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada Ditjen Tanaman Pangan Kementan atas alokasi dana yang cukup besar ke Pemerintah Provinsi Sumut dalam rangka peningkatan produksi tanaman pangan yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani di Sumut,” tambah Gubernur.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provsu Azhar menambahi untuk mendukung Upsus Pajale di Sumut, Provsu telah mengalokasikan kegiatan melalui dana APBD Tahun 2017 sebesar Rp169 miliar yang diperuntukan untuk pengembangan sarana dan prasarana operasional KCD/Mantri tani, penyuluh lapangan berupa kenderaan roda dua sebanyak 135 unit, benih padi 160 ton, Hand Traktor 204 unit, Hans Sprayer 2000 unit. Disamping itu untuk memudahkan dan arus pelaporan LTT Pemprovsu menyediakan sarana pelaporan secara online yang dapat mengakses seluruh KDC, penyeluh, PBT, dan POPT-PHP dengan memberikan HP Android sebanyak 4000 unit. (bal/don)

 

 

Exit mobile version