Site icon SumutPos

Ibu & Tiga Balitanya Tewas Berpelukan

Foto: Anita/PM Jenazah Marneta beru Sembiring Depari, dan tiga anaknya yakni Zesika Sitepu, Zehan, dan Zeriko dievakuasi dari reruntuhan rumah kontrakan yang terbakar di Jalan Pekong, Dusun III, Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Karo, Rabu (2/12) pukul 06.40 WIB.
Foto: Anita/PM
Jenazah Marneta beru Sembiring Depari, dan tiga anaknya yakni Zesika Sitepu, Zehan, dan Zeriko dievakuasi dari reruntuhan rumah kontrakan yang terbakar di Jalan Pekong, Dusun III, Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Karo, Rabu (2/12) pukul 06.40 WIB.

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Peristiwa memilukan terjadi di Jalan Pekong Dusun 3, Desa Sempajaya, Kec. Berastagi, Kab. Karo. Sekeluarga terdiri dari ibu dan tiga anaknya, dua masih balita dan satunya lagi bayi berusia 1 bulan tewas saat rumah kontrakan mereka diamuk si jago merah, Rabu (2/12) sekira pukul 06.40 WIB.

Mirisnya lagi, keempat korban ditemukan dalam kondisi gosong dengan posisi sang ibu berusaha melindungi dengan memeluk ketiga buah hatinya. Sementara suaminya selamat karena saat kejadian sedang berada di warung kopi. Marneta beru Sembiring Depari (30) dan ketiga anaknya, Zesika Sitepu (5), Zehan (3) dan Zeriko (1 bulan) adalah nama keempat korban bernasib tragis itu itu. Meski belum pasti, tapi kuat dugaan api berasal dari ledakan gas yang berada di dapur rumah berdinding tepas dan triplek tersebut.

“Sekira pukul 06.30 WIB, Zakaria Sitepu suami sekaligus ayah ketiga korban datang kemari memesan teh susu dan membeli rokok. Tapi belum sempat aku buatkan teh susunya, tetangga di sebelah rumahnya teriak kebakaran. Ya langsunglah dia berlari menuju rumahnya untuk menyelamatkan istri dan anak-anaknya. Namun gak sempat lagi, karena api sudah membesar,”ujar Muliani beru Jawa (48), pemilik warung kopi Villa Bukit Mas yang hanyapuluhan meter dari rumah korban.

Menurutnya, dua rumah yang terbakar itu milik Ngolu Sitanggang (70) dan Det beru Sembiring Depari (60), penjaga Vihara. Satu unit dikontrak Zakaria Sitepu dan satunya lagi dihuni Mama Ogah bersama suami dan cucunya bernama Deny (17) siswa SMK Berastagi. “Padahal sebelum api membesar, masih sempat korban memanggil-manggil Mama Ogah. Pas api sudah membesar udah gak sempat lagi suami korban menolong. Kami belum tahu api berasal dari mana,”ceritanya.

Foto: Anita/PM
Jenazah Marneta beru Sembiring Depari, dan tiga anaknya yakni Zesika Sitepu, Zehan, dan Zeriko di antara reruntuhan rumah kontrakan yang terbakar di Jalan Pekong, Dusun III, Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Karo, Rabu (2/12) pukul 06.40 WIB.

Sementara Pjs Kades Sempajaya Darwan Karo-karo melalui mantan Kades Bantu Purba yang ditemui di sela-sela acara penguburan keempat korban di losd (jambur) desa mengatakan, korban merupakan pengungsi erupsi Gunung Sinabung berasal dari Desa Sukanalu, Kecamatan Namanteran dan ditempatkan di Posko Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe.

“Karena korban (Marneta beru Sembiring) berasal dari Desa Sempajaya. Suaminya yang asal Desa Sukanalu, maka dari itu mereka tinggal di desa ini. Rumah itu gak dikontrak, tapi korban masih ada keterkaitan keluarga dengan pemilik rumah tersebut. Kan kasihan, udah mengungsi pula masak mau minta sewanya lagi. Lagian mereka masih punya anak kecil-kecil, jadi keluarga di sini juga tak ingin mereka tinggal di posko pengungsian. Dan dari pada ngontrak, mereka ditawari tinggal di situ,” terang Purba.

Dijelaskannya lagi, keempat korban langsung disemayamkan dan dikuburkan hari itu juga. Jasad keempatnya dimakamkan di pekuburan umum Desa Peceren. “Keempat korban disatukan dalam satu peti, karena posisi mayat korban sedang duduk memeluk anak-anaknya seperti sedang melindungi. Jadi gak kita pisahkan, tetap kita satukan. Sementara suaminya masih terpukul dengan kejadian ini. Belum bisa kalian (wartawan) jumpai atau wawancarai,” ujarnya.

Dengan kejadian ini sebutnya lagi, Pemerintah Kabupaten Karo langsung terjun ke lokasi. Bupati Karo Terkelin Brahmana, Camat Berastagi dan Dinas Sosial sudah menjenguk keluarga korban. Terpisah, Kapolres Tanah Karo AKBP Viktor Togi Tambunan melalui Kanit Reskrim Polsek Berastagi Ipda J Munteh ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengaku masih menyelidiki peristiwa tersebut.

“Sebab-sebab kebakaran belum bisa disimpulkan. Penyelidikan masih dilakukan, sementara ini kebakaran terjadi karena ada api yang berasal dari dapur rumah. Tadi saat kejadian, Kapolsek Berastagi dan personel bekerjasama dengan masyarakat turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan olah TKP. Tidak ada barang-barang yang tersisa semua rata dengan tanah,” ujarnya. Kapolres juga memantau berjalannya evakuasi serta melakukan identifikasi korban dan selanjutnya dibawa ke rumah Sakit Umum Kabanjahe untuk otopsi. “Ya kami diperintahkan agar melakukan penyelidikan lebih lanjut lagi,”tutup Viktor. (cr-7/deo)

Exit mobile version