Site icon SumutPos

Gereja Katolik Diteror, Jemaat Giliran Berjaga

Foto: Anita/PM
Gereja Katolik Santo Petrus Batu Karang, Kecamatan Payung, Stasi Kecamatan Tiganderket.

KARO, SUMUTPOS.CO – Teror penyiraman solar ke gereja Katolik Santo Petrus Batu Karang, Kecamatan Payung, Stasi Kecamatan Tiganderket direspon jemaatnya dengan melakukan penjagaan.

Sekretaris Stasi, Tomas Bangun (45) mengatakan penjagaan dilakukan hingga tengah malam. Tidak hanya jemaat, penjagaan juga diikuti pengurus gereja yang dihadiri Kepala Desa, Polsek Payung, dan pengurus gereja lainnya seperti GBKP, GJAI serta umat Islam.

“Sebelum rapat intern gereja semalam, jemaat gereja lainnya dan umat Islam juga datang. Disitulah terlihat adanya rasa kebersamaan warga di desa ini. Mungkin ada orang yang iri melihat adanya kerukunan (toleransi) umat beragama kita disini sangat tinggi,” sebut Tomas.

Lebih lanjut dikatakannya, masalah ini sudah ditangani pihak berwajib. Pun begitu, jemaat gereja sepakat bergantian menjaga gereja.

“Jadwal telah disusun. Mulai Selasa hingga Kamis, Orang Muda Katholik (OMK) yang menjaga. Seterusnya, pengurus gereja secara bergantian dengan jemaat yang terbagi dalam 19 lingkungan,” ungkap Tomas diamini Agita beru Ginting (19), salah seorang OMK yang ikut berjaga-jaga di lingkungan gereja.

Diharapkannya, pemahaman umat beragama mengerti betapa pentingnya agama yang menjadi dasar terciptanya nilai moral bangsa. Sehingga gesekan yang berpotensi menimbulkan perpecahan umat beragama dapat diantisipasi bersama dengan baik. Melalui peranan pemuka agama dan jemaat (umat) beragama.

“Jangan sampai ada gesekan terjadi di Desa Batu Karang. Kita jangan mudah terpancing berbagai isu dan peramasalahan yang mengancam keutuhan NKRI dan perpecahan diantara masyarakat khsususnya desa kita ini. Semoga kita semua saling menjaga dan menghargai serta menjaga kondusifitas ketertiban desa,” ujarnya mengakhiri.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Payung, Aiptu Bastanta Tarigan mengatakan pihak gereja sudah melaporkan kejadian itu. “Semalam Polsek langsung menuju TKP. Jemaat sudah melaksanakan rapat atau musyawarah terkait ini. Kasus ini masih dalam penyelidikan Polsek Payung. Dan dugaan sementara pelaku hendak mencuri,” ujarnya.

Jemaat Gereja Katholik Santo Petrus Batu Karang memiliki sekitar 518 Kepala Keluarga. Pantauan wartawan di lokasi, warga gereja masih berjaga-jaga di lingkungan gereja.

Teror gereja Katholik Santo Petrus dilakukan pelaku dengan cara menyiramkan solar, Selasa (2/5) malam.

Kejadian ini awalnya diketahui petugas kebersihan gereja, Ferdianta Surbakti (30) lewat adiknya, Lela br Surbakti yang hendak mengikuti latihan misdinar.

“Adik saya yang memberitahukan, saat dia mau latihan misdinar. Karena dia melihat altar gereja disiram solar, lilin menyala, keyboard sudah berada di lantai dan acak-acakan. Dia kembali ke rumah dan memberitahukannya,” ujarnya di lokasi kejadian, Rabu (3/5).

Pelaku masuk dari jendela gereja sebelah kiri dengan cara mencongkelnya. “Solarnya pun diambil dari gudang gereja. Sementara solar itu sengaja disediakan hanya untuk mengepel gereja. Bukan hanya itu saja, lemari yang menyimpan berkas-berkas jemaat gereja berikut pakaian pastor (alba) yang berada di ruangan ekaristi diacak-acak juga,” tuturnya. (ita/mar/ras)

Exit mobile version