Site icon SumutPos

Pabrik Semen Dibangun di Langkat

Lafarge Group Investasikan Rp3,5 Triliun

JAKARTA-Lafarge Group, pemimpin global dalam industri semen, Jumat lalu (1/7) mengumumkan rencana untuk membangun pabrik semen baru di Langkat, Sumatera Utara, dengan nilai investasi Rp3,5 triliun. Hal ini disampaikan Group Executive Vice President Isidoro Miranda.

Pembangunan pabrik baru itu direncanakan untuk meningkatkan ketersediaan dan performa produksi semen Lafarge untuk wilayah Sumatera bagian utara. “Angka penjualan di Sumatera bagian utara sampai kuartal II 2011 sangat menggembirakan. Atas dasar tersebut pembangunan pabrik kedua kami rasa diperlukan,” ujar Miranda.
Pabrik baru tersebut menurut rencana akan memiliki kapasitas dan ukuran yang sama dengan pabrik pertama Lafarge di Lhok Nga, Banda Aceh. Menurut Miranda, rencana pembangunan pabrik tersebut sudah pada tahap perizinan dan proyek konstruksi akan dimulai tahun depan.

Pabrik Lhok Nga adalah pabrik semen yang dimiliki Lafarge melalui akusisi perusahaan Cementia Holding AG Jerman dan Blue Circle Inggris. Produsen terbesar semen di Asia tersebut telah mengeluarkan sekitar US$ 300 juta untuk rekonstruksi pabrik teraebut yang rusak pasca tsunami beberapa tahun lalu. Fasilitas produksi Lhok Nga, urai Miranda, difokuskan untuk mengisi pasar Sumatera bagian utara dan memiliki kapasitas sebesar 1,6 juta ton/tahun. “Tapi dengan teknologi kami bisa naik hingga 1,9 juta ton/tahun, begitu juga dengan kapasitas yang direncanakan di pabrik baru kami,” katanya.

Potensi pasar semen di Indonesia, menurut Miranda, sangat besar, terutama setelah pemerintah berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur. “Saya rasa penjualan semen akan tumbuh 1%- 2% di atas pertumbuhan ekonomi. Kebutuhannya sangat banyak,” katanya. Selain itu juga, Miranda mengatakan produksi semen Lafarge mampu menekan emisi karbondioksida hingga 24% dengan memanfaatkan bahan biologis untuk pembakaran menggantikan batubara. “Kami sangat menekankan ke pemerintah Indonesia bagaimana produsen semen dapat memberi kontribusi terhadap keinginan pemerintah dalam hal pemangkasan keluaran emisi,” kata Miranda.

Sementara itu Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan pemerintah memang mendorong Lafarge untuk turut serta membangun industri di luar Jawa. “Kami ingin sebanyak mungkin di luar Jawa, termasuk investasi yang dari Cina beberapa waktu lalu,” ujar Hidayat.

Selain produksi semen melalui PT Lafarge Cement Indonesia, Lafarge juga mengukuhkan eksistensinya dalam produksi gypsum melalui anak usaha PT Petrojaya Boral Plasterboard. Dari dua pabrik di Cilegon dan di Gresik, Lafarge memimpin pasar gypsum Indonesia dengan penguasaan sekitar 47 persen sampai 50 persen.

Di tempat terpisah, Perdana Menteri Perancis Francois Fillon menyatakan Perancis ingin menjalin kerjasama investasi dan perdagangan dengan Indonesia. Hal ini diutarakan Fillon dalam pidatonya di hadapan pengusaha Perancis-Indonesia di Hotel Grand Hyatt Jakarta. Fillon dalam misi kunjungan resminya ke Indonesia ini didampingi oleh Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Vallerie Pecresse, Menteri Transportasi Thierry Mariani, Menteri Kebudayaan dan Komunikasi M. Frederic Mitterand, serta Menteri Perdagangan M. Pierre Lellouche. Selain itu, Fillon juga didampingi sekitar 20 CEO perusahaan-perusahaan Perancis.

Dalam acara itu ditandatangani kontrak pembelian empat pesawat Airbus A330 dengan Garuda Indonesia, rencana pembuatan helikopter bersama dengan PT Dirgantara Indonesia, serta kerja sama Kadin Perancis dan Kadin Indonesia dalam meningkatkan hubungan kerjasama.

Bidang investasi yang menarik bagi Perancis antara lain adalah infrastruktur, energi, pariwisata, dan kosmetik. Fillon juga menyebutkan adanya investasi sebesar US$ 200 juta namun tidak menyebutkan rincian lebih lanjut tentang investasi tersebut. “Kami juga ingin mendapatkan beberapa insentif,” kata dia dalam sambutannya. Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan, pertemuan bilateral akan digelar untuk membahas kerja sama ini. “Soal insentif ini akan dibicarakan secara khusus,” ujar Hidayat. (rel/uma)

Exit mobile version