Site icon SumutPos

Pukuli Ibu hingga Sekarat

BINJAI-Seorang anak, haruslah berbakti kepada kedua orang tuanya, agar mendapatkan kemudahan saat menjalani kehidupan. Namun, berbeda dengan Andre (29), warga Jalan Sawo, Lingkungan II, Kelurahan Bandar Senembah, Binjai Selatan. Tanpa sebab, ia nekat memukuli ibu kandungnya sendiri, Nurwaida (51), menggunakan alu hingga kritis, Minggu (3/7) sekitar pukul 08.00 WIB.

Bahkan, Andre yang seperti kerasukan setan itu, juga nekat memukuli adiknya Nina, yang saat itu hendak melindungi ibunya. Beruntung, Nina yang menjerit ketakutan, sempat diselamatkan oleh warga. Ia hanya mengalami luka ringan dibagian kakinya. Sementara, Nurwaida yang sudah terkapar bersimbah darah langsung dilarikan ke rumah sakit Bangkatan, Jalan Sultan Hasanuddin.

Anehnya, Andre yang telah melakukan perbuatan keji itu, menganggap seakan tidak ada masalah. Sebab, ia dengan santai melenggang berjalan ke warung kopi tak jauh dari rumahnya.

Sementara itu, Polisi yang menerima laporan dari masyarakat, langsung mengamankan anak tertua dari pasangan Irwansya dan Nurwaida saat ia sedang duduk di warung milik Saiman. Andre langsung digiring ke Polres Binjai untuk menjalani pemeriksaan.

Nina, saat ditemui Sumut Pos di RS Bangkatan mengatakan, tidak menyangka kalau abang tertuannya itu hendak menghabisi ibunya dengan menggunakan alu. “Saya juga tidak tahu kenapa abang saya  mekat memukuli ibu,” ujar Nina.

Nina menjelaskan, sebelum kejadian itu, ibunya hendak menumbuk daun ubi, tiba-tiba ia (Andre-red) datang dan langsung menghajar ibu dengan alu yang digunakan ibu untuk menumbuk daun ubi tersebut.

“Alu itu diacungkan ke kepala dan seluruh badan ibu saya hingga bertubi-tubi tanpa rasa cemas atau ragu. Bahkan, saat saya mencoba menolong ibu, juga mendapatkan pukulan dari abang saya itu,” kata Nina, seraya menambahkan, Andre seakan-akan tidak ingat siapa kami ini. Ia membabi-buta mengacungkan alu itu.

Selama ini sambung Nina, kelakuan abangnya memang tampak berubah, sejak ia pulang merantau dari Kalimantan . Andre terlihat ketakutan saat melihat ibunya sendiri. Bahkan, Andre kerap membawa batu gilingan yang tidak diketahui untuk apa. “Kalau ditanya, abang saya bilang batu itu untuk menjaga diri ari seragan orang,” kata Nina.
Nina juga mengungkapkan, sekitar dua tahun yang lalu Andre pergi merantau ke Kalimantan. Di sana , Andre bekerja membuka perkebunan. Sejak pulang itulah Andre terlihat berkelakuan aneh. “Entah apa yang membuat abang saya menjadi seperti itu. Akibat kejadian ini, ibu kami harus menerima 5 jahitan dikepalannya dan luka lebam disekujur tubuhnya,”ungkap Nina sedih.

Hal senada juga diutarakan Romi (25) adik kandungnya. Menurutnya, orangtuannya sudah cukup berusaha menyembuhkan abangnya tersebut. Namun beberapa kali dibawa berobat, seperti ke Marike dan Duren Pana tak membuat Andre sembuh. Bahkan, Andre yang harusnya mendapatkan rawatan inap sempat melarikan diri dari tempatnya di rawat.

“Bukan hanya sekali, tapi sudah berulang kali Andre dibawa pergi untuk berobat. Baru-baru ini saja Andre sempat di rawat ke daerah Tanah Seribu di Yayasan Anugrah. Namun karena desakan biayah, akhirnya Andre kembali dibawa pulang. Saat dibwa pulang, eh terjadi masalah ini,” tegas anak ketiga dari lima bersaudaranya.

Perubahan sikap Andre juga diakui oleh H Robby selaku kepling lingkungan II. Menurutnya, ia sering melihat kelakuan aneh dari Andre selaku tertua dari lima bersaudara ini. Bahkan, Andre juga kerap berbicara sendiri.
“Kalau sama warga sini Andre tidak pernah membuat masalah. Padahal Andre itu lulusan sekolah agama dan dulunya rajin mengaji,” kata H Robby.

Sementara itu, Andre yang ditemui di Polres Binjai, mengakui hilaf saat melakukan perbuatan tersebut dan ada bisikan yang mengharuskan dirinya untuk menghabisi ibunya sendiri. “Saya menyesal bang. Tapi saya tidak bisa melawan apa yang telah diperintahkan dari dalam tubuhku,” kata Andre.

Lebih lanjut diakuinya, jika ia dekat dengan ibunya. Ia merasa ketakutan sendiri dan seolah-olah melihat ibunya tersebut akan mnghabisinya dengan cara gaib. “Makanya kalau saya hendak mendekati ibu, saya selalu membawa batu ulekan cabai,” ujar Andre Mengakui.

Kapolres Bnjai Drs AKBP Rina Sari Ginting melalui Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Ronni Bonic saat dikonfirmasi mengaku, masih melakukan penyelidikan mengenai kasus ini. Apakah ada gangguan jiwa yang menimpa atau tidak. “Kita masih melakukan penyelidikan dan memintai keterangan dari tersangka,” tegas AKP Ronni Bonic.(dan)

Exit mobile version