Site icon SumutPos

Jembatan Gantung Limau Sundai dalam Perbaikan

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Binjai melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PURP) merespon jembatan gantung yang menjadi penghubung antar-Kecamatan Binjai Barat dengan Binjai Kota. Kini, Dinas PUPR sudah melakukan perbaikan terhadap jembatan gantung yang akrab dipanggil masyarakat Kota Binjai dengan sebutan Titi Gantung Limau Sundai.

PERBAIKAN JEMBATAN: Jembatan Gantung Limau Sundai saat dalam perbaikan Dinas PUPR Binjai.Teddy Akbari/sumut pos .

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Binjai, Ridho Indah Purnama mengamini, pihaknya tengah melakukan perbaikan terhadap jembatan gantung tersebut. “Ya sedang diperbaiki hari ini (kemarin),” kata Ridho dari sambungan telepon selular, Rabu (3/11). 

Ridho saat ini tengah berada di Jakarta. Perbaikan dilakukan setelah Dinas PUPR meninjau keberadaan jembatan gantung tersebut. 

Menurut dia, Dinas PUPR Binjai memperbaiki jembatan gantung tersebut dengan anggaran pemeliharaan rutin. Sayang, wanita berhijab yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Binjai ini tidak membeberkan secara rinci berapa besaran anggaran yang dikucurkan untuk perbaikan tersebut. 

“Pemeliharaan rutin saja, ya sepeti ngelas dan memperbaiki seling-seling yang longgar,” serunya. 

Disinggung kenapa tidak diperbaiki secara keseluruhan seperti mengganti bentuk tidak lagi bergantung, menurut dia, Pemko Binjai tidak memiliki anggaran. “Belum ada duitnya. Nanti kalau enggak diperbaiki gimana. Kan disuruh diperbaiki, ya kita kerjakan lah. Dua minggu mudah-mudahan segera keluar,” ujarnya. 

Pantauan wartawan Selasa (2/11) malam, Pemko Binjai belum menutup akses jembatan gantung tersebut. Dinas PUPR mulai menutup akses Jembatan Gantung Limau Sudai pada Rabu (2/11) pagi. 

Diketahui, kondisi Jembatan Gantung Limau Sundai agaknya butuh perhatian dan perbaikan dari Pemerintah Kota Binjai. Akses alternatif yang menghubungkan Kelurahan Limausundai, Binjai Barat dengan Kelurahan Pekanbinjai ini adalah bangunan bersejarah. 

Panjangnya lebih dari 70 meter, menjadi salah satu ikon Kota Binjai. Namun belakangan, kondisinya makin mengkhawatirkan. 

Adalah, kondisi kabel bajanya semakin menua. Bahkan, mulai lapuk karena korosi. 

Beberapa baut dan paku serta baja penahan jembatan, pun sudah terlepas dari konstruksi bangunan. Keadaan ini tentu saja membuat Jembatan Gantung Limau Sundai relatif berbahaya untuk dilalui warga. 

Bahkan rawan roboh secara tiba-tiba. Sebab, daya tahan jembatan yang semakin rendah dikhawatirkan tidak akan mampu menahan beban yang besar.

Karenanya, Pemko Binjai diminta untuk melakukan perbaikan menyeluruh terhadap konstruksi Jembatan Gantung Limau Sundai. Terlebih, jembatan yang didirikan dalam bentuk bangunan permanen pada 1971 silam ini merupakan salah satu landmark kebanggaan masyarakat Kota Binjai. 

Jembatan ini dahulunya menjadi akses penting dalam mendukung aktivitas perniagaan dari dan menuju Pasar Tavip. Pramita Grup Medan pun dikabarkan mau memperbaiki Jembatan Limau Sundai, tapi belum terealisasi. 

Kepling IV Kelurahan Limau Sundai, Amri Adi Harahap menilai, rusaknya konstruksi jembatan gantung sudah terjadi sejak setahun belakangan. Namun, kondisinya semakin parah sejak sebulan terakhir. 

Ini terjadi akibat terlepas beberapa baja penahan dan bantalan kayu di sisi kiri dan tengah jembatan. “Sebenarnya kita masih tunggu perbaikannya. Sebab laporannya sendiri kita sampaikan ke Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Kota Binjai,” ujar Amri didampingi dua tokoh masyarakat setempat, Aminullah dan Guntur.

Sebagai langkah pencegahan, dia mengaku upaya yang dilakukan hanya berupa penyampaian imbauan secara lisan agar warga dan pengendara sepeda motor lebih berhati-hati saat melintasi Jembatan Gantung Limausundai. “Kalau kira-kira kondisi kerusakan jembatan semakin parah, ya terpaksa nanti kita tutup sementara untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” pungkas Amri. (ted/azw) 

Exit mobile version