Site icon SumutPos

Rumah Adat Batak Berusia Ratusan Tahun Terbakar di Tobasa

Kebakaran-Ilustrasi.
Kebakaran-Ilustrasi.

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Siapa yang tidak mengenal dan pernah singgah di rumah wisata adat Jangga Dolok. Yah… selain Danau Toba, rumah wisata adat ini juga salah satu icon wisata adat di kabupaten Tobasamosir, Sumatera Utara. Namun sangat disayangkan beberapa hari yang lalu, rumah wisata adat yang dibanggakan masyarakat Tobasa musnah terbakar, Jumat (1/1/2016).

Hingga kini pihak kepolisian dan pemkab Tobasamosir masih mencari tahu penyebab terbakarnya 4 rumah wisata adat tradisional, dan satu unit rumah pembuatan tenun ulos di dusun Lumban Binanga desa Jangga Dolok, kecamatan Lumbanjulu tersebut, pada malam pertama di tahun 2016.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian material menyangkut berkurangnya nilai wisata dan sejarah adat istiadat masyarakat setempat, membawa duka mendalam bagi keluarga yang juga pengelola rumah wisata adat dan masyarakat sekitar.

Rumah wisata adat ini merupakan icon kabupaten Tobasamosir, dan konon kabarnya usia rumah kayu alam beratap ijuk berdinding kayu ini sudah berusia seratusan tahun. Bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, rumah asli tradisional ini lebih dikenal dengan nama Rumah Jangga. Lokasinya berkisar 25 kilometer dari pusat wisata Danau Toba di Prapat.

Ressi Dwiana, pengurus Sumatera Wonder Trips menilai terbakarnya rumah adat wisata tradisonal Jangga Dolok ini, membawa kerugian besar terhadap berkurangnya nilai history budaya Batak. Sehingga kedepan harapannya terjadi revitalisasi oleh pemerintah, dengan membantu perehapan rumah wisata adat yang baru, dengan tidak menghilangkan nilai budaya yang ada.

“Ini merupakan kerugian yang besar bagi sosial masyarakat, karena kehilangan history tidak dapat tergantikan, kami berharap kiranya pihak pemerintah dapat melakukan revitalisasi daerah tersebut. Karena banyak wisatawan melakukan perjalanan wisata melihat rumah adat Batak”, ujar Ressi Dwiana, Senin (4/1).

Ama Alex Manurung (47) salah satu pemilik rumah wisata adat sampai kini masih belum percaya icon rumah wisata adat miliknya habis terbakar. Tidak diketahui dari mana asal api, namun menurutnya api sudah membesar di bahagian belakang (dapur) dan dengan cepat menghanguskan harta benda miliknya.

“Saya masih gak percaya yang terjadi malam itu, pertama kali saya lihat api ketika saya ada didapur, itu pun karena ada warga yang berteriak api didepan rumah saya, sekejap saja api sudah membakar rumah saya, ungkap Alex Manurung dilokasi kebakaran.

Alex Manurung berharap besar rumah wisata adat miliknya segera mungkin dapat dibangun kembali. Harapan tersebut tentunya dengan bantuan semua pihak. Apalagi salah satu rumah wisata adat di Jangga Dolok, ada yang dalam proses renovasi bantuan dari Kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Sementara itu menurut sejumlah warga yang berada dilokasi, api mulai tampak dari sebuah rumah adat tradisional yang sedang direnovasi. Dalam tempo beberapa menit petugas pemadam kebakaran dari PT. Toba Pulp Lestari,Tbk sudah terlihat dilokasi untuk memadamkan api. Menurut warga, api terlihat dan muncul dari rumah adat yang ada diujung sekitar pada pukul 19.00 WIB, sebentar saja sudah besar apinya “ ujar salah seorang warga.

Seperti yang diketahui kebakaran rumah wisata adat Jangga Dolok terjadi pada pukul 19.00 WIB. Sedikitnya 5 Unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) milik pemkab Tobasa dan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) dikerahkan untuk turut memadamkan jilatan api. Belum diketahui penyebab terbakarnya rumah wisata adat, namun informasi dari masyarakat malam itu banyak warga yang merayakan tahun baru dengan membakar kembang api dan mercon. (mea)

Exit mobile version