Site icon SumutPos

Jembatan Namu Ukur ‘Makan’ Korban, Ibu dan Anak Terjatuh ke Bawah

EVAKUASI: Korban kecelakaan saat dievakuasi dari lokasi kejadian.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) seakan tutup mata terhadap kondisi Jembatan Namu Ukur di Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, yang kondisinya kian memprihatinkan. Sebelum ada memakan korban, keberadaan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Langkat dengan Kota Binjai ini, dibiarkan saja dengan kondisi tak layak.

Pantauan wartawan belum lama ini, kondisi jalan pada jembatan besi tersebut, tampak memprihatinkan. Lubang besar yang menganga ha­nya ditutup menggunakan batu dengan penahan besi pada bagian bawahnya.

Meski kondisinya rusak parah dan butuh perbaikan, instansi terkait yang mengurusi hal tersebut, seakan tak peduli. Tak ayal, ibu dan anak yang tengah melintas pada jembatan terebut, terjatuh pada lubang yang menganga, Selasa (4/7).

Korban pun terjun bebas ke bawah yang terlihat banyak sekali beba­tuan. Adapun korban, yakni Anggi Puspa Sari (40) selaku ibu, dan anak­nya berinisial AP (9), warga Kampung Kolam, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat.

“Saya kebetulan lagi ada mengi­kuti kegiatan reses anggota DPR RI. Sementara pak camat ada rapat di Stabat,” ungkap Sekretaris Kecamatan Sei Bingai, Tuahta Gurusinga, ketika dikonfirmasi.

Tuahta pun membenarkan, ada­nya peristiwa pengendara sepeda motor yang merupakan ibu dan anak, terjun ke bawah dari lubang yang menga­nga pada jembatan tersebut. “Memang benar ada peristiwa itu, pas lagi ma­cet. Mungkin ibu itu gugup,” katanya.

Dia juga mengatakan, pihaknya sudah berulang kali menyampaikan usulan perbaikan untuk Jembatan Namu Ukur tersebut. Bahkan, perbaikan sudah masuk dalam Mu­syawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).

“Perbaikan itu tanggung jawab provinsi, bukan Pemkab Langkat. Kami sudah usulkan berulang kali untuk diperbaiki,” ujar Tuahta.

Setelah perangkat kecamatan mengusulkan, menurut Tuahta, Pemkab Langkat yang harus menyampaikan ke Pemprov Sumut agar segera diperbaiki.

Terpisah, Kapolsek Sei Bingai, AKP Japaris Perangin-angin menjelaskan, pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap korban ke Puskesmas Namu Ukur, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai. “Korban merupakan ibu dan anak yang mengendarai sepeda motor. Ibunya yang mengalami luka parah, sementara anaknya tidak begitu (parah),” sebutnya.

Anggi mengalami luka pada rahang bagian bawah patah, tangan kiri terkilir, hidung mengeluarkan da­rah, dan luka gores pada bagian wa­jah. Sementara si anak, mengalami luka ri­ngan.

“Sebelum kejadian memang ada dilakukan pengaturan lalu lintas, karena jalan di jembatan itu sudah dalam keadaan berlubang. Namun korban memaksakan diri untuk masuk ke arah yang tidak semesti­nya, sehingga ban depan sepeda mo­tornya masuk ke lubang dan kor­ban jatuh ke sungai,” beber Japaris.

Jembatan Namu Ukur sudah dalam keadaan rusak berat dan parah sejak 2020 lalu. Sejak saat itu, perbaikan tak dilakukan hingga akhirnya memakan korban. (ted/saz)

Exit mobile version