Site icon SumutPos

Pj Bupati Langkat Ajak OPD Serius Tindaklanjuti Saran KPK

SAMBUTAN: Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy (tengah) saat memberi sambutan dalam sosialisasi hasil survei penilaian integritas atau SPI..(Diskominfo Langkat/Sumut Pos)

STABAT, SUMUTPOS.CO – Penjabat Bupati Langkat, Faisal Hasrimy mengajak kepada jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) untuk serius dalam menyikapi dan menindaklanjuti saran dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Seruan ini disampaikan Hasrimy saat menghadiri sosialisasi hasil survei penilaian integritas atau SPI dan persiapan pelaksanaannya untuk tahun 2024 di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, Stabat.

SPI yang dilakukan KPK bertujuan untuk membantu kementerian maupun pemerintah daerah dalam memetakan risiko korupsi serta membangun upaya pencegahan, melalui laporan aduan masyarakat dan dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Survei ini mencakup penilaian integritas internal melalui partisipasi pegawai yang menjadi responden.

Hasrimy menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti saran dan rekomendasi dari KPK. Dia mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah untuk lebih serius dalam meningkatkan skor SPI di tahun mendatang.

“Saya meminta kita untuk serius menindaklanjuti apa yang disarankan dari KPK dan membuat strategi dalam menaikkan SPI kita. Tentu saya juga berharap di tahun 2024 ini, kita bisa keluar dari zona rentan,” kata dia.

Pemerintah Kabupaten Langkat terus berupaya meningkatkan integritas dan transparansi dalam pemerintahan, demi terciptanya pelayanan publik yang bersih dan berkualitas. Hasil SPI yang dipublikasikan secara luas, menjadi acuan penting dalam mengukur keberhasilan upaya pencegahan korupsi di daerah tersebut.

Sementara, Inspektur Kabupaten Langkat, Hermansyah menyatakan, hasil survei penilaian integritas untuk bumi bertuah tahun 2023 mencapai nilai 71,73. Survei ini melibatkan tiga kategori responden, yaitu internal, eksternal, dan ahli.

Dia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam survei dengan mengisi kode barcode yang dikirim melalui WhatsApp resmi dari KPK, guna menghindari penipuan.

“Saya mengajak kita untuk bersama-sama mengisi survei melalui kode barcode yang ada di WhatsApp resmi dari KPK, demi mencegah adanya penipuan dalam mengisi survei ini,” katanya. (ted/han)

Exit mobile version