Site icon SumutPos

Usut Proyek Rehab Jembatan di Gebang dan Besitang, Mahasiswa Geruduk Dinas PUPR Langkat

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Grub Diskusi (FGD) Masyarakat dan Mahasiswa Langkat Bersatu, berunjukrasa di depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Langkat, Jumat (4/10).

Dalam orasinya, yang dikomandoi Rezeki Hariansyah Putra, meminta agar pihak terkait Polres Langkat dan Kejari Langkat, memanggil dan memeriksa Kadis PUPR, PPK dan Pokja, serta rekanan yang dinilai terlibat dalam dugaan korupsi pada proyek rehab jembatan di Dusun VIII Kelantan Luar, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat dan pembangunan jembatan Desa Sekoci, Kecamatan Besitang.

Menanggapi orasi mahasiswa, Dinas PUPR dipersilahkan masuk di dalam gedung PUPR Langkat. “Kami menduga instansi PUPR adalah sarang koruptor. Pantauan kami di lapangan, rahab Jembatan ukuran 9 meter x 3 meter di Dusun VIII Kelantan Luar, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang dengan anggaran dari APBD 2018 senilai Rp300 juta, terkesan tidak sesuai bestek. Realisasinya paling cuma sekitar Rp30 jutaan aja bang. Hal tersebut telihat dari bagian tugunya yang sudah retak,” beber Rezeki.

Rezeki menambahkan, tak hanya di Kecamatan Gebang, dugaan korupsi juga terlihat kontras pada proyek pembangunan jembatan rangka di Desa Sekoci, Kecamatan Besitang. Proyek yang menyerap dana dari APBD 2018 senilai Rp13,5 Miliar dan APBD 2019 senilai Rp15 Miliar.

“Menurut pantauan kami, pada tahap pertama pembuatan jembatan rangka di Desa Sekoci ukuran 100 meter x 6 meter dengan pagu Rp13,5 Miliar tersebut hanya menghasilka pondasi saja. Pada tahap kedua senilai Rp15 miliar, yang kontraknya sudah ditandatangai pada 20 Agustus 2019 kemarin, namun baru 1 Oktober 2019 rekanan baru mulai bekerja, itupun baru kayu aja yang masuk ke proyek bang,”imbuhnya.

Masih menurut Rezeki, saat bertemu dan mempertanyakan masalah dugaan korupsi tersebut dengan Plt Kadis PUPR Langkat Subiyanto SE, mengaku pengguna anggarannya masih dijabat oelh Kadis yang lama. “Subiyanto berjanji akan meninjau ulang proyek itu bang. Hari Senin atau Selasa depan kami disuruh kembali lagi ke Dinas PUPR bang,”pungkas Rezeki.

Rezeki menambahkan, sehari sebelumnya sempat didatangi pihak Polsek Gebang. “Pihak polsek nanya ke aku, masalah apa yang mau dipertanyakan. Disamping itu, mereka juga menyarankan agar kami tidak melakukan orasi bang,” punkas Rezeki.

Terpisah, Plt Kadis PUPR, Subiyanto SE, saat dikonfirmasi terkait orasi yang digelar FGD Masyarakat dan Mahasiswa Langkat Bersatu, terkesan acuh dan menutup-nutupinya dari awak media.

“Akupun gak tau-tau masalah itu. Tapi bagus juga begitu, aku belajar untuk nangani yang seperti itu. Justru, makin lama bisa makin berani aku. Mereka minta penjelasan, sudah kita jelaskan,” pungkas Subiyanto. (bam/han)

Exit mobile version