Site icon SumutPos

Temui Petani, Karyawan, dan Pensiunan Perkebunan

Geliat Cornel Simbolon Jelang Pilgubsu

Bakal calon Gubernur Sumut, Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon MSc mengadakan pertemuan dengan ratusan warga petani, buruh dan pesiunan yang tergabung dalam Himpunan Pensiunan Perkebunan Maju Bersama (HIPPMA). Pertemuan digelar di kediaman Ketua Kelompok HIPPMA Kebun Tanjung Jati, Langkat, H Sofyan, Jumat (2/11) lalu.

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan sederhana tersebut, Cornel Simbolon yang didampingi istri tercinta Elisabeth Ratnasari boru Sagala, berdialog sekaligus menerima aspirasi warga mengenai sejumlah persoalan yang mereka hadapi selama ini, termasuk harapan mereka kepada pemimpin Pemprovsu periode mendatang.

Ketua HIPPMA, Sri Rahayu, dengan tegas menyatakan bahwa umumnya masyarakat persiunan perkebunan, termasuk 400 KK yang tergabung dalam Kelompok HIPPMA Kebun Tanjung Jati, sampai saat ini masih dihadapkan dengan sejumlah persoalan. Di antaranya, soal kepemilikan rumah dan lahan, uang pensiun, uang beras, dan lain sebagainya.

Mengenai masalah tersebut, mereka sudah berjuang sejak puluhan tahun yang lalu. Tapi yang namanya pensiunan perkebunan yang tergabung dalam HIPPMA, sampai sekarang tetap juga belum dapat memiliki lahan dan rumah yang sudah mereka tempati sejak 40-an tahun yang lalu.

Memang, katanya, H Rizal Nudin (alm) ketika masih Gubsu sudah mengeluarkan 558,93 ha lahan dari HGU PTPN. Namun sampai sekarang tetap juga belum dapat dimiliki rakyat. Demikian juga dengan rumah yang selama ini terus ditempati pensiunan karyawan, tetap belum dapat dimiliki. Bahkan terkait kepemilikan rumah tersebut, para pensiunan justru tidak diberi lagi beras dengan alasan kosongkan dulu rumah baru hak para pensiunan itu diberikan.
“Kita tidak tahu, atas dasar apa pihak manajemen PTPN 2 mengambil kebijakan seperti itu, sebab dalam ketentuan yang berlaku kita tahu tidak ada yang mengatur demikian,” kata Sri Rahayu.

Begitupun, lanjutnya, mereka tidak pernah berhenti berjuang. Terkait lahan, pihaknya kini sudah melakukan pemetaan di lapangan, demikian juga mengenai hak normatif pensiunan karyawan perkebunan lainnya. Karena itu, kepada Cornel Simbolon, mereka sangat berharap dapat menyahuti aspirasi para karyawan dan persiunan perkebunan tersebut, bila kelak direstui Tuhan menjadi orang nomor 1 di Pemprovsu.

Bukan hanya yang tergabung di Kelompok HIPPMA Kebun Tanjung Jati, melainkan di seluruh Sumut, yang totalnya mencapai 6.070 KK di 21 kebun, yang di dalamnya termasuk 1.000 personil Satgas. “Kami sangat mengharapkan bantuan menyelesaikan masalah ini, dan yakinlah bapak, kami juga hanya akan mendukung bakal calon pemimpin Sumut yang mau berkunjung kepada kami,” kata Sri Rahayu.

Menanggapi hal itu, Cornel Simbolon pertama menyatakan sangat terharu. “Jadi seorang pemimpin itu memang harus melayani masyarakatnya,” kata Cornel Simbolon.

Dalam kaitan itulah, lanjutnya, dia sengaja datang berdialog dan mendengar langsung bagaimana kondisi dan apa yang menjadi keinginan masyarakat, sebagai salah satu bukti perhatiannya yang serius terhadap masyarakat banyak.

“Kalau hanya untuk sekedar mendapat laporan, mungkin itu bisa saja saya dapatkan secara tertulis, karena terkait laporan, Sumut bisa dikatakan sangat aman. Tapi laporan itu, belum tentu sesuai dengan kenyataan di lapangan. Itu makanya saya sengaja datang bertemu langsung dengan masyarakat, tidak hanya di Kebun Tanjung Jati, tapi juga dengan masyarakat di berbagai daerah lainnya, agar masalah yang sesungguhnya dihadapi masyarakat dan keinginannya dapat saya ketahui untuk dicarikan solusi,” kata mantan Wakasad tersebut.

Yakinlah, kata Cornel, dengan mengetahui masalah dan yang menjadi keinginan masyarakat, kelak sudah dapat dicarikan jalan keluar asal semua pihak yang terlibat mau duduk bersama membicarakannya. “Itu pasti bisa dilakukan karena nilai-nilai budaya kita memang seperti itu,” kata Cornel.

Demikian juga soal pendidikan, kesehatan dan kebutuhan masyarakat yang sangat mendasar, seperti sandang dan pangan, yang saat ini termasuk sangat banyak dikeluhkan masyarakat Sumut.

“Mudah-mudahan, jika Tuhan berkehendak, rakyat memberikan kesempatan dan memberikan doa restu kepada saya menjadi pemimpin Sumut, semoga semuanya menjadi catatan untuk bisa saya tuangkan dalam sebuah kebijakan yang tentunya berpihak pada masyarakat luas,” ujarnya. (mea)

Exit mobile version