Site icon SumutPos

Adu Gengsi Mega vs Prabowo

SUMUTPOS.CO – Kampanye akbar tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumut bakal menjadi ajang adu gengsi antara elit politik, khususnya Megawati Sukarnoputri dan Prabowo Subianto. Megawati dijadwalkan akan berkampanye untuk pasangan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus. Sedangkan Prabowo akan berkampanye untuk pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah. Adapun kampanye pasangan JR Saragih-Ance Selian, belum ada kabar akan dihadiri mantan presiden SBY atau tidak.

Memang kampanye akbar atau kampanye rapat umum dengan pengerahan massa baru akan dimulai menjelang pencoblosan. Namun, masing-masing tim pemenangan sudah mulai menyusun siapa saja tokoh-tokoh yang bakal menjadi juru kampanyenya. Menurut pengamat politik dari UMSU, Rio Affandi Siregar, juru kampanye (jurkam) yang akan dihadirkan oleh Tim Pemenangan nantinya dalam Pilgub Sumut 2018, tentu akan dipilih dengan selektif untuk mendapatkan perhatian dan simpati dari masyarakat khususnya para pemilih.

Selain sarat pengalaman dan mampu menguasai panggung, sosok ketua umum parpol tentu memiliki banyak penggemar, selain dari internal partainya sendiri. “Jika kita melihat posisi Pilgub kali ini, berdasarkan pengalaman Pemilu sebelumnya (2014), tentu Sumut adalah barometer Nasional untuk Pemilu yang akan datang (2019). Sehingga tokoh nasional sekaliber ketua umum, dianggap akan menjadi magnet tersendiri bagi tim kampanye,” ujar Rio kepada Sumut Pos, Senin (5/2).

Menurutnya, pesta demokrasi yang akan dilangsungkan 27 Juni 2018 mendatang, adalah pertarungan gengsi dua tokoh besar yakni Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Keduanya masing-masing mengusung Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus dan Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah. Sementara satu tokoh lainnya, Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat, juga masuk dalam gengsi yang sama. Hanya saja saat ini, nama Presiden RI dua periode itu tidak lagi mencuat sebagai pesaing untuk Pilpres tahun depan.

“Meskipun kita tahu, dua tokoh besar ini audahernah hadir dalam deklarasi pencalonan Pilgub, namun konteksnya kali ini berbeda. Karena ini kampanye yang kesempatannya hanya ada dua kali rapat umum diberikan,” sebutnya.

Selian para Ketua Umum lanjut Rio, tim pemenangan atau parpol pengusung juga akan perlu menghadirkan tokoh lain yang dianggap punya pengaruh besar dalam meyakinkan khalayak untuk memilih calon yang mereka usung. Apalagi dalam rapat umum, hanya ada dua kali diberi kesempatan kepada masing-masing paslon nantinya.

“Tidak mungkin kan ketua umum bisa berkampanye di semua pertemuan. Tentu tokoh lainnya, baik yang tingkat nasional maupun daerah yang punya nama, harus dihadirkan. Intinya jagoan-jagoan partai serta tokoh masyarakat harus turun gunung,” kata Rio.

Sedangkan kebiasaan mengundang artis ibukota, menurutnya hanyalah sebagai cara untuk memeriahkan acara seperti rapat umum dengan pengerahan massa. Sebab dalam jumlah besar, tentu pidato kampanye harus diisi dengan nuansa hiburan agar peserta (massa) tidak jenuh.

Sementara terkait hal itu, Ketua Tim Pemenangan Djarot Sihar, Djumiran Abdi mengatakan pihaknya belum menentukan siapa artis yang akan dihadirkan pada saat kampanye rapat umum nantinya. Namun dalam waktu dekat, sebelum pengumuman penetapan pasangan calon pada 13 Februari mendatang, mereka akan mendaftarkan nama-nama, siapa saja yang akan mengisi kampanye Pilgub 2018, baik rapat umum maupun pertemuan terbatas.

“Nanti kita daftarkan dulu semua ke KPU, sebelum 13 Februari. Kalau artis itu belum tahu siapa yang akan kita datangkan,” sebut Djumiran.

Pihaknya mengaku tengah memperkuat mesin partai dan menyusun relawan yang juga akan didaftarkan ke KPU Sumut. Namun untuk tokoh Nasional katanya, beberapa orang sudah menjadi potensi untuk bisa dihadirkan dalam kampanye Pilgub mulai 15 Februari-23 Juni 2018.

“Kalau yang pasti nomor satu itu Ibu Megawati. Selain itu banyak tokoh kita yang lain, ada Efendi Simbolon, kita masih dekat dengan beliau,” sebutnya.

Selian itu katanya, PDIP juga punya tokoh seperti Trimedya Panjaitan yang merupakan ‘panglima perang’ dalam pemenangan Djarot-Sihar serta para anggota DPR-RI asal Sumut yang akan dihadirkan dalam kampanye nanti.

Sementara, Ketua Rumah Juang Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS), Ihwan Ritonga tak menampik ada upaya pihaknya mendatangkan sejumlah ketum parpol koalisi paslon ERAMAS saat kampanye nanti. “Memang sejauh ini kami belum susun dan gambaran siapa sebagai juru kampanye. Tapi yang jelas, para ketua umum diharapkan untuk hadir dan kita berupaya untuk itu. Sebab akan daya tarik saat kampanye dengan melihat sosok mereka langsung,” katanya kepada Sumut Pos, Senin (5/2).

Diketahui, pasangan bakal calon ERAMAS didukung enam partai politik. Yakni PKS, Gerindra, PAN, Golkar, NasDem, dan Hanura.  Ihwan mengaku bisa saja antara enam ketum parpol koalisi itu akan dihadirkan saat kampanye akbar ERAMAS. “Ya, bisa saja Pak Prabowo langsung yang turun. Pak Airlangga, Pak Sohibul Iman dan lainnya. Kita tunggulah,” ujar Wakil Ketua DPRD Medan ini.

Meski demikian, pihaknya selaku relawan ERAMAS yang berjuang di bawah atau akar rumput, sejauh ini masih fokus untuk lebih mengenalkan sosok Edy dan Musa Rajekshah (Ijeck) kepada masyarakat Sumut. Ihwan juga mengakui, dari informasi yang diperoleh, tim pemenangan belum menyusun rancangan sosok jurkam, tokoh nasional maupun artis yang akan diundang saat kampanye akbar. “Ya, kami belum menyusun. Menunggu jadwal resmi dari KPU dululah. Begitu penetapan, besoknya pencabutan nomor lalu pada 15 bisa dimulai kampanye. Itukan bukan penetapan KPU tanggalnya, melainkan paslon sendiri-sendiri di lapangan. Tim Rumah Juang ERAMAS kan relawan, jadi kerjanya lebih ke akar rumput. Mengenalkan dan mendekatkan diri ke masyarakat tentang profil Pak Edy dan Ijeck,” kata politisi Gerindra ini.

Lantas sudah sejauh mana persiapan tim ERAMAS secara keseluruhan? “Untuk kesiapan pemenangan, tentu lebih tepat ditanyakan kepada tim pemenangan. Kalau kami kan seperti yang tadi saya katakan, cuma relawan yang terus bergerak mulai dari atas sampai ke bawah. Tim pemenangan tentu lebih banyak yang diurus, seperti persiapan kampanye, koordinasi ke KPU dan lain sebagainya. Kami (Rumah Juang) hanya fokus ke akar rumput saja,” pungkasnya. (bal/prn/adz)

Exit mobile version