Site icon SumutPos

KPU dan Panwas Deliserdang Ribut

Foto: Batara/Sumut Pos
Bakal Calon Bupati Deliserdang jalur perseorangan, Sofyan Nasution hadir usai keributan antara tenaga pendukung KPU dan Panwas di Deliserdang, Sabtu (3/2).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Hendra Siregar, tenaga pendukung Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kepala Daerah Kabupaten Deliserdang berbuat curang. Hendra mencoba menggagalkan pelaksanan penelitian administrasi syarat dukungan untuk pasangan perseorangan, Sabtu (3/2).

Insiden itu membuat petugas kepolisian yang berada di sekitar Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Kabupaten Deliserdang mendatangi ruangan penelitian adminitrasi syarat dukungan yang beratapkan tenda serta berdindingkan kain.

Bahkan peristiwa itu sempat membuat kegiatan penelitian adminitrasi syarat dukungan terhenti. Ketika itu tenaga relawan KPUD Deliserdang sebanyak 100 sedang melakukan penelitian syarat dukungan pasangan bakal colon Bupati Sofyan Nasution dan Wakil Bupati Deliserdang Hj Jamila.

Saat berada di lokasi, tepatnya di meja tim 1 tenaga relawan wanita sedang melakukan penelitian adminitrasi. Tenaga relawan wanita itu merasa terusik dengan keberadan dua orang oknum tenaga pendukung Panwas yang duduk tepat semeja dengannya.

Lantas, tenaga relawan wanita yang ditugas oleh KPUD Deliserdang itu, melaporkanya kepada Komisioner KPUD Deliserdang Boby Indra Prayoga. Laporan itu menyebutkan keberadan Hendra Siregar bersama temannya yang ditugaskan Panwas yang ada di sana selama 2 jam. Tenaga relawan itu umumnya wanita.

Terkadang Hendra kerab melontarkan pertanyaan kepada tenaga relawan, sehingga mengganggu konsentrasi mereka ketika melakukan penelitian. Alasan itulah, para tenaga relawan melaporkan kepada komisioner KPU.

Selanjutnya Boby menegur kedua orang tenaga pendukung panwas tersebut. Mendapat teguran seorangnya langsung pergi meninggalkan meja tim 1. Namun yang satunya lagi, Hendra tetap bertahan, dengan alasan hpnya dicarger. Bahkan, Hendra sedikit menghardik Boby, dengan alasan bahwa dirinya melakukan pengawasan dan butuh tempat duduk.

Mendengar teman sejawatnya dibentak orang lain, Komisioner KPU lainnya, Lisbon Situmorang mendatangi Hendra.”Kok gitu ngomongnya. Gak suka saya cara anda itu,” bilang Lisbon kepada Hendra.

Perkataan Lisbon itu diperhatikan staf KPUD Deliserdang yang sejak awal memperhatikan kejadian itu. Namun, tanpa dikomando beberapa orang staf KPU, mengatakan bahwa oknum tenaga pendukung Panwas itu tak berguna berada di sana.”Sudah pergi saja kau, tak ada gunannya kau di sana,” ucap mereka.

Takut suasana kian memanas, Hendra langsung keluar melalui dinding yang dibatasi kain. Selanjutnya Hendra dipanggil Komisioner Panwas Kabupaten Deliserdang Erina Kartika Sari yang kebetulan datang.

Sumut Pos, menkonfirmasi kepada Hendra tentang insiden tersebut malah membanta. Dia mengaku hanya duduk dekat tenaga relawan KPU.

“Gak ada, tapi hp saya dicas di sana,” kata Hendra dengan nada gugup.

Sementara, Komisioner Panwas Kabupaten Deliserdang  Erina Kartika Sari menyatakan bahwa peristiwa itu jangan dibesar-besarkan. “Gak ada itu, janganlah dibesar besarkan,” terangnya.

Ketika ditanya apakah tenaga pendukung panwas yang berasal dari Panwasli Kecamatan itu telah mendapat bimtek dan arahan sebelum melakukan pengawasan di lokasi penelitian adminitrasi. Erina mengatakan belum ada melakukannya.

Mendengar adanya kericuan kecil, Balon Bupati Deliserdang Sofyan Nasution langsung datang ke lokasi. Namun, Sofyan tak ada menyampaikan pernyataan panjang lebar. Sofyan hanya memberi dukungan kepada tenaga relawan agar tetap semangat berkerja. “Tetap semangat ya adik-adik,”ucapnya sebari meninggalkan lokasi.(btr/azw)

Exit mobile version