Site icon SumutPos

Pengungsi Sinabung Bisa Berobat Pakai KIS

SALIDEO SEMBIRING/SUMUT POS
TUNJUKKAN: Para pengungsi saat menunjukkan KIS mereka yang sempat terblokir.

SUMUTPOS.CO  – MESKI belum memperoleh data yang valid dari Kementerian Sosial, pihak Dinas Sosial (Dinsos)) Kabupaten Karo memastikan pengungsi Gunung Sinabung sudah bisa kembali menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang sebelumnya diblokir untuk berobat.

“Kami sudah melaporkan masalah ini ke pusat. Sekarang pengungsi pemegang KIS sudah bisa berobat kembali secara gratis. Sekarang kita masih melakukan pendataan ulang warga pengungsi pemegang KIS ini,” kata Kepala Dinas Sosial Karo, Benyamin Sukatendel saat ditemui kru koran ini, Jumat (3/3) siang.

Ditegaskan Benyamin, pendataan ulang ini harus dilakukan untuk memastikan jumlah pengungsi pemegang KIS yang dibagi-bagikan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Tanah Karo. “Sebelum KIS itu dibagikan, pihak BPBD Karo mengirim data jumlah pengungsi ke pusat. Waktu itu semua warga pengungsi memperoleh kartu tersebut. Makanya kita tidak punya data lengkapnya,” beber Benyamin.

Karena itulah, pihaknya harus melakukan pendataan ulang karena saat ini sudah banyak pengungsi yang tak menetap lagi di posko pengungsian. “Ada juga pengungsi pemegang KIS ini sudah meninggal dunia. Sesuai peraturan, hanya warga tak mampu yang berhak mendapatkan KIS. Namun saat sinabung erupsi, semua pengungsi mendapatkan kartu tersebut. Karena itulah, datanya harus kita validkan lagi,”bebernya.

Kenapa KIS kode 0016 saja yang terblokir, sedang kode 0024 masih berlaku? Benyamin mengaku hal itu terjadi karena sesuai perkiraan, di tahun 2016 tak ada lagi pengungsi yang tinggal di posko. Namun, harapan ini meleset karena masalah belum adanya tempat relokasi. “Seharusnya tahun 2016 kemarin, warga pengungsi tidak ada lagi yang tinggal di posko. Mereka seharusnya sudah menempati rumah sementara di tempat relokasi. Tapi kemarin kan ribut di Desa Lingga, makanya terkendala,” akunya. Meski begitu, Benyamin memastikan para pengungsi tetap bisa menggunakan KIS tersebut untuk berobat gratis.

Sebelumnya, ribuan  warga pengungsi asal Desa Sukanalu Teran, Kecamatan Namanteran mengeluhkan terblokirnya KIS yang dibagi-bagikan Presiden Jokowi pada ribuan pengungsi saat berkunjung ke Tanah Karo, satu setengah tahun lalu. Selama ini, KIS tersebut sangat bermanfaat bagi pengungsi. Betapa tidak, meski hidup di pengungsian, tapi mereka sudah tak kawatir jika terserang penyakit. “Kartu ini sudah kayak ‘juruselamat’ bagi kami . Kami tinggal di sini sangat rentan terserang penyakit, tapi kami masih tenang karena masih bisa berobat ke mana-mana,” aku mereka.

Namun dua bulan belakangan ini, KIS tersebut malah tak aktif. Hal itu mereka ketahui saat berobat ke RSU Kabanjahe. “Taulah tinggal di pengungsian ini, penyakit gampang datang, tapi saat berobat, pihak rumah sakit bilang kartu kami ini sudah diblokir,” keluh Erpina dan pengungsi lain sembari menunjukkan KIS pada awak koran ini. Para pengungsi yang tak kunjung direlokasi itu makin makin frustasi karena saat in mereka sedang tak mengantongi uang tunai. “Dari mana kami dapat biaya berobat,untuk biaya sehari-sehari saja kami harus ngemis-ngemis jadi buruh tani, itupun tak setiap hari ada,”beber mereka.

Tragisnya lagi, saat mengadu, pihak  BPJS Kesehatan justru menyuruh mereka mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan Mandiri. “Kami disuruh daftar BPJS Mandiri dengan iuran Rp25 ribu, Rp50 ribu atau Rp80 ribu sebulan. Dari mana coba uang kami membayar iuran itu,” kesal Erpina diamini pengungsi lain. (deo/han)

Exit mobile version