Site icon SumutPos

Sembako Naik, Daya Beli Sepi

TEBINGTINGGI- Harga bahan bakar minyak (BBM) batal naik per satu April 2012 lalu. Namun, harga sembilan kebutuhan pokok (sembako) mengalami kenaikan di pasar-pasar tradisional di Kota Tebing Tinggi.

Mengetahui kenaikan harga Sembako itu, Wakil Wali Kota Tebing Tinggi Irham Taufik bersama Muspida langsung melakukan sidak ke pasar, Kamis (5/4). Sidak digelar di Pasar Tradisional Gambir, Inpres, Sakti, dan Pasar Tradisional Senangin serta pusat perbelanjaan Supermarket Irian, Kilang Padi Sumber Tani serta ke Badan Urusan Logistik (Bulog).

Dari sidak itu ditemukan adanya kenaikan harga sembako seperti sayur mayur meliputi cabai, bawang serta harga rempah-rempah lainnya kenaikan mencapai kisaran seribu hingga empat ribu rupiah per kilo gram.

Sedangkan untuk sembako jenis minyak goreng curah dan gula pasir terjadi kenaikan seribu hingga Rp1.500 rupiah per kilogramnya. Untuk jenis beras Ir 4 ukuran 30 Kg mengalami kenaikan rata-rata mencapai Rp5 ribu persak.

Menurut Irham, sidak dilakukan untuk mengetahui sejauh mana terjadi kenaikan beberapa harga sembako. Dimintakan kepada pihak-pihak terkait dan pemasok barang ke pasar-pasar tradisional yang ada agar jangan menaikan harga barang-barang kebutuhan masyarakat. Spekulan pasar diharapkan kembali harga jangan mempermainkan perdagangan demi mengambil keuntungan sesaat.

“Untuk mengantisipasi ini, Pemerintah Kota Tebingtinggi bersama Bulog akan mengelar operasi pasar untuk menurunkan harga barang dipasaran yang sudah terlanjur naik,” katanya didampingi Kapolres AKBP Andi Rian.

Untuk masalah kebutuhan ikan laut, Irham menyebutkan, warga jangan khawatir karena harga ikan di pasaran masih stabil. Kenaikan harga ikan muncul apabila situasi dan kondisi alam, yang tidak bersahabat seperti terjadinya gelombang tinggi di laut.   Ketika disinggung persediaan beras di Kota Tebingtinggi, Irham menyebutkan untuk memenuhi kebutuhan warga beras masih cukup. “Stok bulog untuk urusan beras masih 1.900 ton,”  cetusnya.
Seorang pedagang di pasar tradisional Gambir, Br Sianturi mengaku dagangannya selama jelang dan sesudah diputuskan pemerintah BBM tidak jadi naik sunyi dari pembeli, banyak pembeli yang datang hanya membeli keperluaan dengan uang seadanya. “Biasa pembeli satu kilogram, sekarang hanya membeli seperempat saja,” ujar Br Sianturi.

Menurut dia, banyak sekarang pedagang merugi karena banyaknya barang-barang dagangan yang membusuk dan harus dibuang. Hal itu dikeranakan tidak adanya para pembeli yang datang. “Selama 10 hari ini, pedagang terus merugi,” ujarnya.
Hadir dalam sidang itu, Waka Polres Tebingtinggi Kompol I Made Ary Pradana, Sekdako Hadi Winarno, Danramil 13 Kaften Budiono, SKPD dan Kabag Humas Adi Sucipto.  (mag-3)

Exit mobile version