Site icon SumutPos

Depresi Ditinggal Suami, Ibu Muda Buang Bayinya

Foto: Hulman/PM Bayi usia lima hari yang dibuang ibunya, digendong seorang warga.
Foto: Hulman/PM
Bayi usia lima hari yang dibuang ibunya, digendong seorang warga.

GALANG, SUMUTPOS.CO – Akibat himpitan ekonomi pasca ditinggal suami merantau ke Aceh, Nurhayati (28) depresi. Ibu yang menetap di Desa Tanjung Siporkis, Kecamatan Galang ini membuang bayi yang baru dilahirkannya di depan rumah warga, Sabtu (4/6) sekira pukul 03.00 WIB.

Informasi diperoleh, tengah malam itu, Rosmiati yang tengah tidur mendadak bangun ketika mendengar tangisan bayi. Penasaran, ibu rumah tangga (IRT) warga Dusun I, Desa Jaharun B, Kecamatan Galang inipun menuju pintu depan rumahnya. Ia pun tersontak, ketika melihat bayi tersebut ternyata diletak di depan rumahnya.

Khawatir dengan kondisi si bayi, Rosmiati pun melaporkannya kepada kepada dusun dan warga setempat. Tak lama, petugas Polsek Galang yang menerima informasi penemuan tersebut turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Oleh petugas, bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya itupun diboyong dan diserahkan ke Puskesmas Galang.

Namun saat petugas melakukan penyelidikan, sekira pukul 12.00 WIB, seorang wanita mendatangi rumah Rosmiati dan mengaku mencari bayi yang baru 5 hari dilahirkannya itu.

Mendengar pengakuan Nurhayati, wanita yang sudah lima kali kawin cerai itu, Rosmiati kaget dan melaporkan ke Polsek Galang. Tak berapa lama, Kanit Reskrim Polsek Galang Ipda Rapolo Tambunan menginterogasi Nurhayati.

Saat diinterogasi, Nurhayati menjawab ngawur. Kepada petugas, Nurhayati yang mengaku pasca ditinggal suaminya yang merantau ke Aceh diculik pria bersebo. Mendengar itu, petugas mempertegas soal siapa penculiknya. Oleh Nurhayati mengatakan, jika penculiknya seorang pria bertopi koboi. Ucapan Nurhayati yang ngawur dan berubah-ubah sambil menangis itu, semakin membuat polisi kebingungan.

Alhasil, petugas, warga dan Kepala Desa Tanjung Siporkis, Jaharun B, memulangkan Nurhayati dan bayinya. Kapolsek Galang, AKP Zulfikar didampingi Kanit Reskrim Ipda Rapolo Tambunan menyebutkan, jika Nurhayati ngomongnya ngawur dan stres akibat himpitan ekonomi. “Nurhayati seperti orang stres dan bicaranya ngawur. Bahkan penampilannya pun tampak kumal dan lusuh,” ujarnya. (man/han)

Exit mobile version