Site icon SumutPos

Pembelajaran Daring, Guru Puji Orangtua Aktif Dampingi Anak Belajar

DAMPINGI: Orangtua aktif mendampingi Naufal belajar di rumah, selama pandemi.

BATU BARA, SUMUTPOS.CO – Pembelajaran menggunakan aplikasi  online seperti WhatsApp, Google Classroom, Zoom, dan sebagainya, masih menjadi media komunikasi antara guru dengan murid, selama pandemi Covid-19. Menyadari efektivitas belajar daring tidak semaksimal belajar tatap muka, peran orangtua mendampingi anak belajar menjadi hal yang krusial.

“Saya wali kelas 4 di unit tugas tempat saya bertugas di UPTD SD Negeri 16 Tanjung Kubah. Selama proses pembelajaran secara daring, saya selalu membina komunikasi dan kerja sama dengan para wali murid, guna terlaksananya proses pembelajaran anak di rumah,” kata Sri Wahyuni, guru SD di Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, kepada Sumut Pos, Rabu (6/4).

Dalam proses pembelajaran secara daring di kelasnya, Sri menerapkan unsur MIKiR, yakni siswa langsung Mengalami, Berinteraksi, Berkomunikasi, dan Merefleksi. Konsep MIKiR itu ia pelajari dari lembaga swasta yang konsern dengan dunia pendidikan, yaitu Tanoto Foundation.

“Contohnya, saat pembelajaran kelas 4 memasuki tema ke-7, yaitu Indahnya Keberagaman Di Negeriku. Saya menugaskan para siswa untuk membuat poster yang menunjukkan Indahnya Keberagaman yang ada di Indonesia. Untuk unsur MIKiR-nya, saya meminta siswa menemukan objek atau tema poster. Merumuskan pesan yang akan disampaikan dalam poster. Menyusun kalimat singkat dan jelas, padat dan bermakna. Memilih gambar yang unik sehingga mudah diingat. Dan tidak lupa memperhatikan panduan warna poster,” ungkap salahsatu fasilitator daerah komunikasi Kabupaten Batu Bara Program Pintar Tanoto Foundation ini menjelaskan metode MIKiR-nya.

Siswa diminta mengerjakan poster di rumah dengan pendampingan orangtua.

Naufal memamerkan poster bertema Indahnya Keberagaman di Indonesia, yang dikerjakannya dengan pendampingan orangtua.

Seorang siswa bernama Naufal Al-Hisyam selalu aktif ikut kelas online. “Naufal bukanlah siswa dari keluarga berada. Namun semangat belajarnya membuat saya bangga. Tentu saja hal ini tidak lepas dari peran dan dukungan orang tuannya. Soalnya, orang tua Naufal tidak sungkan bertanya bahkan berdiskusi dengan saya selaku wali kelas Naufal, terkait materi pelajaran maupun terkait tugas-tugas yang akan dikerjakan Naufal,” bebernya bangga.

Selain berdiskusi dengan guru terkait materi belajar dan tugas Naufal selama BDR (belajar dari rumah), orangtua Naufal juga selalu semangat mendampingi putrinya belajar di rumah. Baik ayah maupun ibunya.

“Salahsatu bentuk dukungan orang tua Naufal adalah mendampingi anaknya mengerjakan poster bertema Indahnya Keberagaman di Indonesia. Mereka rajin bertanya pada saya. Baik mengenai tema, material poster, warna poster, dan seterusnya. Saya dukung sekali peran mereka mendampingi anak belajar,” cetusnya.

Melalui peran aktif orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah, menurut Sri, akan membantu proses belajar anak. “Harapan saya, dengan orang tua meluangkan waktu mendampingi anak belajar, dapat lebih meningkat kan potensi dan kreatifitas anak,” pungkasnya. (rel/mea)

Exit mobile version