Site icon SumutPos

Dimiyathi Ingin Tebingtinggi Jadi Pusat Kain Songket

TINJAU: Pj Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi didampingi Pinca Bank BNI Tebingtinggi Indra Wahyu serta RSI Sumut, Dodi melakukan kunjungan ke rumah produksi kain songket di Kampung Semut Kota Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Penjabat sementara (Pj) Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi bersama istri Ibu Harliaminda dan pimpinan Cabang Bank Negara Indonesia (BNI) Tebingtinggi Indra Wahyu, Pimpinan Rumah Sandiuno Indonesia (RSI) Sumut Dodi melakukan kunjungan ke rumah produksi kain songket Kota Tebingtinggi, tepatnya di rumah adat binaan yayasan Al Hasyimiyah Kampung Semut Kelurahan Bandar Utama Kecamatan Tebingtinggi Kota, Senin (6/6).

Setibanya di rumah produksi kain songket rombongan diterima oleh cucu pemilik rumah adat Melayu Yayasan Al Hasyimiah Habibi Mardika Putra.

Pada kunjungan tersebut Pj Wali Kota Muhammad Dimiyathi berharap agar Kota Tebingtinggi dapat menjadi pusat industri kerajinan kain songket yang dapat memberi nilai pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Kota Tebingtinggi.

“Kota ini punya potensi lintasan wisata internasional, kita harap mereka beristirahat disini, kalau ada souvenir belanja bawa pulang sehingga ekonomi kerakyatan bisa tumbuh,” ujar Dimiyathi

Dimiyathi sangat bercita–cita sentra ini bisa menjadi pusat industri songket dan saya berharap dari yayasan ini bisa memperdayakan masyarakat sekitar menjadi pengrajin songket, sehingga bisa menambah pendapatan rumah tangga.

Terkait rumah Adat Melayu yang dijadikan lokasi pusat produksi kain songket, Dimiyathi juga menjelaskan bahwa Kota Tebingtinggi pada dasarnya bagian dari Kerajaan Melayu dan kerajinan songket merupakan kreatifitas seni yang turun temurun dari suku Melayu.

“Bukan mengesampingkan etnis yang lain, tapi kita coba menggali budaya dasar yang ada di Kota Tebingtinggi ini, karena sudah ada peninggalan putra Tebingtinggi sendiri, almarhum Bapak Hasyim MT ini, kenapa tidak kita promosikan,” ungkap Dimiyathi.

Ditambahkannya, disini sudah ada pelatihan songket yang merupakan seni, kraetifitas yang turun temurun dari suku suku Melayu. Walau semalam di Zuriat Melayu, Melayu bukan hanya suku tapi kumpulan orang orang yang bergabung di kekerabatan Melayu.

Sementara itu, Pimpinan Cabang BNI Kota Tebingtinggi menyampaikan bahwa BNI berkomitmen untuk mendukung UMKM di Kota Tebingtinggi, salah satu kerajinan kain songket. Melalui pelatihan yang diberikan kepada masyarakat sekitar, terkhusus untuk anak-anak milenial Pimpinan Cabang BNI Kota Tebingtinggi Indra Wahyu berharap dapat memberikan keterampilan bagi masyarakat Kota Tebingtinggi untuk mensukseskan Kota Tebingtinggi sebagai pusat produksi kain songket.

“Seiring dengan arahan Pj Wali Kota, kami komitmen untuk bisa mensupport UMKM di Tebingtinggi, khususnya untuk tenunan ini. Dengan memberi pelatihan kepada masyarakat sekitar, saya harap anak muda milenial, kreatif, dengan adanya alat manual ini (alat tenun) bisa diaplikasikan dengan teknologi yang terbaru sekarang,” ujar Indra Wahyu.

Senada dengan Indra Wahyu, Pimpinan RSI mengatakan dengan potensi yang ada di kota Tebingtinggi, siap untuk berkolaborasi dengan Pemko Tebingtinggi guna mendukung UMKM Kota Tebingtinggi.

“Kita akan berkolaborasi dengan siapa saja untuk menciptakan lapangan kerja, itu intinya. Kota Tebingtinggi bisa mempunyai prospek potensi asal kita mau berusaha. Kita berkolaborasi dengan Pemko Tebingtinggi bagaimana kita membangkitkan Kota Tebingtinggi ini,” pungkasnya. (ian/azw)

Exit mobile version