Site icon SumutPos

Head to Head atau Tiga Pasang

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEKLARASI_Calon Gubernur Sumut Eddy rahmayadi (kiri) dan wakil nya Musa rajekshah menyampaikan pidato dalam deklarasi pasangan calon gubernur Sumut Eddy-Ijek periode 2018-2023 di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (7/1) Dalam Pilgub Sumut 2018, pasangan Edy- Ijeck diusung lima partai besar yakni Gerindra, PKS, PAN, Golkar dan Nasdem.

SUMUTPOS.CO – Detik-detik jelang dibukanya masa pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara, Senin (8/1) hari ini, jumlah pasangan yang akan mengikuti Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018, masih belum pasti. Tarik-menarik dukungan terus terjadi. Teranyar, PPP dan PKB yang hanya memiliki empat dan tiga kursi di DPRD Sumut, justru menjadi penentu jumlah pasangan yang akan bertarung: Head to head atau tiga pasang!

Dari sejumlah nama, baru Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah (Ijeck) yang sudah memastikan akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut hari ini, Senin (8/1). Edy dan Ijeck sudah memenuhi syarat maju sebagai Cagub Sumut dengan dukungan 60 kursi DPRD Sumut. Sedangkan JR Saragih dan Djarot Syaiful Hidayat masih mencari koalisi dengan beberapa partai politik lain untuk memenuhi syarat maju Cagub Sumut.

Saat ini, JR Saragih baru didukung Partai Demokrat (14 kursi DPRD Sumut) dan PKPI (3 kursi) dengan begitu butuh tiga kursi lagi. Sedangkan Djarot masih didukung PDI Perjuangan dengan 16 kursi. Artinya, Djarot yang telah dipasangkan Megawati dengan Sihar Sitorus butuh empat kursi lagi agar bisa mendaftar ke KPU Sumut.

Nah, jika PPP dan PKB memberikan suaranya kepada Djarot, maka JR Saragih dipastikan gagal mengikuti Pilgubsu 2018, atau sebaliknya. Namun, jika PKB memberikan dukungan kepada JR Saragih, sementara PPP mendukung Djarot-Sihar, maka keduanya bisa menjadi penantang Edy-Ijeck.

Hingga tadi malam, PKB dan PPP belum memastikan arah dukungan. Ketua PKB Sumut Ance Selian yang dihubungi Sumut Pos mengatakan, partainya belum menentukan siapa cagubsu yang akan diusung. Menurutnya, semua masih berproses. “Belum ada ketetapan, masih dalam proses,” kata Ance yang mengaku masih berada di Jakarta.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEKLARASI_Ketua umum partai Gerindra Prabowo Subianto ditemani Eddy rahmayadi (kiri) dan Musa rajekshah menyampaikan pidato dalam deklarasi pasangan calon gubernur Sumut Eddy-Ijek periode 2018-2023 di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (7/1) Dalam Pilgub Sumut 2018, pasangan Edy- Ijeck diusung lima partai besar yakni Gerindra, PKS, PAN, Golkar dan Nasdem.

Ance juga mengakui kalau dirinya didukung Partai Demokrat dan PKPI menjadi Cawagubsu mendampingi JR Saragih. Namun, dia tidak dapat memastikan apakah PKB juga akan mengusung dirinya mendampingi Ketua Partai Demokrat Sumut itu.

Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak imin) mengakui kalau Djarot mendatangi DPP PKB kemarin. Menurutnya, kedatangan Djarot memang untuk membahas Pilgub Sumut. Sayangnya, diskusi ditunda karena dirinya tidak berada di kantor DPP PKB. “Tadi datang, saya belum ada (di DPP PKB) saya masih on the way dari luar kota. Tadi diterima teman-teman pengurus. Terima kasih kami akan mempertimbangkan,” ucap Cak Imin di Gedung DPP PKB, Jalan Raden Saleh,Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, (7/1).

Cak Imin mengatakan sudah sempat berdiskusi dengan Djarot terkait Pilgub Sumut. Hanya saja, belum mencapai keputusan. “Meskipun kami sudah diskusi untuk Sumut dan kami putuskan malam ini (tadi malam, Red),” ucap Cak imin.

Sementara Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis mengaku, semua kemungkinan masih dapat terjadi hingga penutupan masa pendaftaran pasangan calon, 10 Januari mendatang. “Sebelum mendaftar ke KPU, semua masih bias terjadi. Semua belum final,” kata politisi yang akrab disapa Puli ini.

Menurutnya, PPP baru akan memutuskan arah dukungannya hari ini. “Saya masih di Medan. Besok baru ke Jakarta. Sampai saat ini belum ada saya terima keputusan dari DPP tentang siapa calon yang akan diusung PPP,” tegas Puli.

Sebelumnya, Sekjen DPP PPP Arsul Sani meangku, PPP belum juga menentukan pilihan di Pilgubsu. Menurutnya, PPP masih mempertimbangkan dua nama calon sebelum menetapkan dukungan. Kedua calon itu yakni Edy Rahmayadi dan Djarot Saiful Hidayat.

“Kalau melihat yang tiga itu rasanya JR Saragih tidaklah. Ini bukan karena faktor SARA ya, tapi ini karena memang PPP adalah partai yang khaslah gitu. Antara pasangan Edy dan Ijeck atau Djarot dan Sihar itu kemungkinannya. Kalau JR Saragih saya pastikan tidak,” ujar Arsul.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama pasangan Bacagub-Cawagub dalam acara penetapan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP di Jakarta, Kamis (7/1).PDIP resmi mengumumkan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

PDIP Klaim Koalisi dengan PPP

Sementara kemarin, Ketum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono  (SBY) memutuskan untuk mengusung JR Saragih-Ance Selian dan berkoalisi dengan PKB serta PKPI.  Sedangkan Ketum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri juga mengumumkan Sihar Sitorus menjadi pendamping Djarot Syaiful Hidayat. PDIP mengklaim kalau PPP telah berkoalisi dengan mereka. “Sudah diumumkan Ibu Mega, Djarot-Sihar yang akan diusung, dan berkoalisi dengan PPP,” ujar Sekretatis DPD PDIP Sumut, Sutarto, Minggu (7/1).

Kata dia, jumlah kursi di DPRD Sumut bukanlah sebuah jaminan. Bahkan, Sutarto menilai, hal tersebut hanyalah sebuah angka yang menjadi syarat minimal dukungan agar bisa mendaftar ke KPU.

“Di dalam UU diatur bahwa untuk bisa mendaftar ke KPU minimal didukung 20 kursi. Jadi bukan masalah gentar atau tidak dalam menghadapi calon yang diusung 60 kursi. Itu hanya hitungan matematik, sedangkan politik bukan matematik,” tegasnya.

PDIP, kata dia, menghargai seluruh keputusan parpol yang mengusung Edy-Ijeck. “Walaupun Djarot-Sihar hanya diusung 20 kursi, kalau seluruh rakyat ada di belakangnya, bisa menang juga. Semua tergantung kepada rakyat dalam menentukan pilihan,” bilangnya.

Sutarto menambahkan, pasangan Djarot-Sihar akan hadir ke KPU untuk mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut pada 10 Januari 2018.

“Jadi pada hari terakhir Djarot-Sihar akan mendaftar, kemungkinan siang kami datang,” tegasnya.

Wakil Ketua DPW PKB Sumut, Hamdan Simbolon mengatakan, pihaknya juga tidak gentar dalam menghadapi pasangan yang diusung oleh koalisi gemuk. “Pilkada inikan soal adu gagasan, jadi bagaimana cara mainnya dan cara mencari simpati masyarakat,” tuturnya.

Dia bilang, baik JR Saragih maupun Ance Selian masih berada di Jakarta. “Senin sudah kembali ke Medan. Setelah itu akan ada rapat internal untuk mematangkan tim pemenangan,” sebutnya.

Mengenai jadwal mendaftar ke KPU Sumut, Hamdan masih belum bisa memastikan. Sebab, hal tersebut baru akan dibahas pada pertemuan itu. “Bisa saja daftarnya selasa, kalau tidak sempat bisa juga hari Rabu,” imbuhnya.

Di sisi lain, pasangan Edy-Ijeck mendapat tambahan dukungan dari Hanura.  Anggota Tim Pilkada DPP Partai Hanura, Ari Lotung Siregar mengatakan, partainya sudah memutuskan untuk mengusung  Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah di Pilgub Sumut. “Sudah ke Edy-Ijeck. Suratnya saya tadi yang sampaikan langsung,” imbuhnya.

Kepastian ini akhirnya mematahkan isu yang menyebut kalau Hanura akan memberikan dukungan kepada paslon yang diusung PDIP.(dik/adz)

Bersaing Memimpin Sumut

 

Lentjen TNI Edy Rahmayadi – Musa Rajeckshah (Eramas)

Pengusung: Gerindra (13 kursi), PKS (9 kursi), PAN (6 kursi), Golkar (17 kursi), Hanura (10 kursi), Nasdem (5 kursi)

Total: 60 kursi

 

JR Saragih – Ance Selian

Pengusung: Demokrat (14 kursi), PKPI (3 kursi)

Total: 17 kursi

 

Djarot Syaiful Hidayat – Sihar Sitorus

Pengusung: PDI Perjuangan (16 kursi)

Total: 16 Kursi

 

Belum Beri Dukungan

PPP (4 kursi)

PKB (3 kursi)

Total; 7 Kursi

 

Exit mobile version