Site icon SumutPos

Seorang Warga Dibacok, Dua Dilempar Batu

Bentrok di Jembatan Namu Ukur

BINJAI- Desa Namu Ukur, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, bergejolak. Dua kubu warga saling serang menggunakan batu, tombak, kelewang dan sejumlah senjata lainnya. Kejadian itu berlangsung di jembatan penghubung Namu Ukur Utara dengan Namu Ukur Selatan, Rabu (7/3) sekitar pukul 08.00 WIB.

Dua kubu warga yang terlibat saling serang itu yakni, kubu Linta dari Desa Namu Ukur Selatan dan kubu Zul Beton dari Desa Namu Ukur Utara. Dalam aksi saling serang tersebut, sedikitnya tiga orang warga dari kubu Zul Beton, luka akibat terkena lemparan batu dan terkena bacokan.

Keterangan yang berhasil dihimpun Sumut Pos di lokasi kejadian menyebutkan, kejadian itu dipicu setelah anggota Linta yang diketahui bernama Parman, melempar tiga orang anggota Zul Beton, saat melintas dari Namu Ukur Selatan hendak menyebrang ke Namu Ukur Utara.

Karena terkena lemparan batu, tiga anggota Zul Beton yang mengendarai sepeda motor terjatuh. Setelah terjatuh, anggota Linta langsung mengejar ketiganya. Sehingga, satu dari tiga anggota Zul Beton terkena bacokan di tangan kiri. Namun beruntung, ketiganya masih dapat menyelamatkan diri.

Ketiga anggota Zul Beton yang menjadi korban yakni, Maksa Purba, mengalami luka ringan karena terjatuh, Wanda Purba, menderita luka bacok dibagian tangan sebelah kiri dan Reksa Purba, mengalami luka dibagian pelipis sebelah kiri karena terkena lemparan batu.

Untuk selanjutnya, ketiga korban inipun langsung menjumpai Zul Beton, melaporkan yang telah mereka alami. Mendengar kabar tersebut, Zul Beton berang dan mempersiapkan puluhan anggotanya untuk menyerang kembali anggota Linta yang telah menyerang tiga anggotanya. Sementara, tiga orang anggotanya yang sudah luka, dilarikan ke Klinik terdekat.

Dengan menggunakan beragam senjata tajam (sajam), Zul Beton dan puluhan anggotanya bergerak ke Namu Ukur Selatan, guna mencari anggota Linta yang telah melukai tiga orang angggotanya. Namun, kedatangan Zul Beton beserta puluhan anggotanya itu, telah sampai ke telinga Linta. Tak mau mati konyol, Linta juga mempersiapkan puluhan anggotanya yang dibekali berbagai macam senjata tajam. Karena kedua kubu sudah saling bersiap dengan berbagai senjata tajam dan batu, akhirnya bertemu di jembatan penghubung. Saling lempar batu dari kedua kubu tak dapat terhindarkan.

Karena anggota Zul Beton kalah jumlah dengan anggota Linta, akhirnya Zul Beton bersama anggotanya memilih mundur. Tak berapa lama, petugas Polsek Sei Bingai turun ke lokasi guna mengantisipasi lebih terjadinya bentrok susulan dan jatuhnya korban.
Kapolres Binjai AKBP Musa Tampubolon, kepada Sumut Pos mengaku, penangkapan terhadap Zul Beton, bisa dilakukan. Namun, yang perlu dipikirkan, dampak dari penangkapantersebut yang patut dipertimbangkan.

Setelah petugas kepolisian menangkap mengamankan Zul Beton, akhirnya massa membubarkan diri.(dan)

Exit mobile version