Site icon SumutPos

Ayah Tendang Anak hingga Terpental 1 Meter… Tewas

Foto: Fran/PM
Anak yang tewas ditendang ayahnya sendiri, karena sang ayah bertengkar dengan istri.

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Muhammad Ramadhan (2), menjadi korban pertengkaran kedua orang tuanya Indra (24), dan Maryamah (23), warga Jalan Jogja, Desa Suka Maju, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara. Bocah malang ini tewas setelah ditendang ayah kandungnya hingga terpental sejauh satu meter lebih.

Informasi dihimpun menyebutkan, kejadian tragis dan miris tersebut terjadi pada Kamis (6/4) malam sekira pukul 19.00 WIB. Saat itu, Indra berang mendengar suara tangisan anaknya. Dia pun memarahi istrinya. Akhirnya, terjadi pertengkaran antara pasangan suami sitri (Pasutri) ini.

Cekcok pun terus berlanjut, membuat Indra gelap mata. Dia pun melampiaskan amarahnya kepada anak pertamanya Muhammad Zairi (3,5), dengan menendangnya hingga terjatuh ke lantai dan mengalami luka lecet pada kening sebelah kirinya. Hal itu membuat anak keduanya, Muhammad Ramadhan menangis histeris.

Mendengar tangisan Ramadhan, Indra pun semakin emosi. Dia langsung menendang anak bungsunya itu dengan kaki kanan dan mengenai rusuk kiri. Akibat tendangannya yang cukup keras itu, membuat bocah malang itu terpental sejauh 1 meter. Korban langsung kejang-kejang dan langsung meninggal dunia.

Melihat anaknya tergelatak dan tak sadarkan diri, Indra langsung panik. Bersama istrinya, mereka memastikan kondisi anaknya. Namun sayang, setelah coba dibangunkan, ternyata anaknya tetap tak sadarkan diri.

Suara minta tolongpun kemudian langsung terdengar dan membuat tetangga korban serta warga lainnya yang tinggal tidak jauh dari lokasi langsung berdatangan memadati lokasi untuk memberikan pertolongan. Sementara warga lainnya langsung memberitahukan dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Labuhan Ruku.

Kapolres Batubara AKBP Dedy Indriyanto, Sik melalui Kapolsek Labuhan Ruku AKP Irsol saat dikonfirmasi Wartawan Koran ini membenarkan kejadian tersebut. “Setelah mendapat laporan dari warga, kita langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengamankan tersangka yang sudah kita ketahui identitasnya”, ucap Kapolsek.

Tersangka yang ketika diamankan petugas Polsek tampak tidak berkutik dan langsung menyerahkan diri atas tindakan kekerasan terhadap anak kandungnya itu yang berakibat kematian yang sudah dilakukannya. “Akibat perbuatannya itu, tersangka dapat dijerat dengan pasal Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara”, jelasnya.

Foto: Fran/PM
Indra (tiga dari kanan), ayah yang menendang anaknya sendiri, karena bertengkar dengan istri, hingga sang anak tewas. Terjadi di Batubara.

Saat ditanya apakah pelaku memakai narkoba, kapolsek mengaku mereka belum bisa membukutikannya. “Belum ada dan belum bisa dibuktikan. Pertengkaran suami istri yang mengakibatkan anak kandungnya itu meninggal karena katanya malam itu pelaku mau makan, Cuma dirumah gak ada nasik, kata suaminya,”Selalu aku saja yang mengalah,”entah bagaimana mereka langsung cekcok hingga pelaku langsung menendang anaknya karena menangis malam itu,”ungkapnya menjelaskan.

Terkait kejadian tragis tersebut, pihak keluarga korban mengatakan pelaku diduga tidak berniat sengaja untuk melakukan perbuatannya yang menghilangkan nyawa anak kandungnya sendiri itu. “Ayahnya pasti nggak ada niat untuk melakukan perbuatannya itu, karena sebelum kejadian tersangka sempat membersihkan kotoran korban, karena sebelum kejadian korban sempat buang air besar,” kata laki-laki yang mengaku keluarga korban yang enggan menyebutkan namanya itu.

Mereka dari pihak keluarga juga mengaku sangat menyesalkan pihak Kepolisian karena terlalu cepat dalam mengambil keputusan. “Pihak keluarga sudah memohon kepada pihak kepolisian untuk membiarkan ayahnya itu untuk melihat anaknya dulu hingga proses pemakaman selesai, namun polisi tidak menggubris permohonan pihak keluarga walaupun pihak keluarga telah menjaminnya, demi keamanan dari amukan massa, pihak kepolisian terpaksa menahan tersangka,” katanya lagi.

“Selama ini ayahnya itu baik kok dan cukup terbuka di lingkungan ini. Waktu ayahnya itu selesai Salat Magrib, dia mendengar anaknya menangis karena kesal sama istrinya yang dinilai tidak mampu menjaga anaknya ketika tersangka sedang salat, akhirnya ayahnya itu melepaskan kekesalannya kepada anak dengan menendangnya hingga pingsan dan kemudian meninggal dunia,” jelasnya.

Sementara menurut Ita yang merupakan tetangga korban mengatakan bahwa perbuatan ayahnya itu terjadi karena berawal dari kekesalannya kepada anak-anaknya yang sering menangis.

“Makanya mungkin karena kesal dan emosi hingga dia langsung menendang anaknya itu karena kesal sama sang istri yang dinilai tidak becus mengurusi anak-anaknya, dan kejadiannya selesai sholat Magrib,” katanya lagi.(wan/spg/adz)

Exit mobile version