Site icon SumutPos

Posko Pengungsi Sinabung: Siang Sunyi, Malam Ramai

Foto: Dessy Boru Tarigan/Sumut Pos Para pengungsi yang sedang memasak mempersiapkan makan malam di posko pengungsian.
Foto: Dessy Boru Tarigan/Sumut Pos
Para pengungsi yang sedang memasak mempersiapkan makan malam di posko pengungsian.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tak seperti saat sore hingga malam, suasana di posko pengungsian terlihat lebih lengang pada pagi hingga siang. Pengungsian didominasi anak-anak dan lansia. Ya, sejumlah orang dewasa beraktifitas dengan menjadi pekerja di ladang orang.

Seperti di Posko Gereja Katolik Kabanjahe, Selasa (7/7) pagi. Tak terlihat jika posko itu dihuni 987 pengungsi. Terlihat lengang, karena warga dewasa meninggalkan pengungsian untuk beraktivitas dan bekerja sebagai ‘Aron’ (pekerja lepas di kebun atau ladang) milik warga yang daerahnya bebas dari zona merah dampak erupsi Gunung Sinabung.

Amatan kru koran ini, ada 11 tenda pengungsi, satu tenda untuk polisi dan TNI berjaga, satu tenda untuk dapur umum, juga wc dan kamar mandi umum. Anak-anak menyibukkan diri dengan main voli dan sepak bola. Sebagian orang dewasa, khususnya ibu-ibu, terlihat beristirahat di salah satu sudut ruang aula yang salah satu ruangannya difungsikan sebagai ruang perawatan kesehatan.

Ada pula yang menyibukkan diri dengan menenun dan membuat anyaman tikar. Selain itu, di sudut pintu masuk area pengungsian juga terdapat satu kandang besar berisi 200 ekor anak ayam kampung pemberian pihak kepolisian untuk diternakkan pengungsi.

“Kalau betah memang betah di lokasi pengungsian Gunung Sinabung ini, Bang! Tapi, kalau diperbolehkan pulang, kami lebih senang,” tutur Yusmainar (40), ibu 3 anak. Yusminar yang tengah berpuasa menuturkan, selama bulan ramadhan, aktivitas pengungsi muslim menjalankan ibadah termasuk puasa, begitu diperhatikan.

Di area pengungsian telah didirikan satu tenda yang berfungsi sebagai Musholla dan satu tenda lainnya berfungsi sebagai tempat untuk persiapan makan sahur dan berbuka puasa. Begitu pun di malam hari, tenda itu jadi tempat sholat berjamaah dan tarawih. Sejak awal puasa, seluruh kebutuhan sahur dan berbuka puasa bersama para pengungsi, tercukupi dari para dermawan.

Sementara, aksi simpati juga dilakukan Merdi Sihombing, desainer kondang asal Jakarta. Dia mengunjungi pengungsi dan juga memberikan bekal untuk berkreasi dengan menenun kain tradisional. Salah satunya kain ‘Batu Jala’ yang memiliki motif bunga dan bercorak terang.

“Untuk menghindari kejenuhan serta kepenatan sembari dapat berproduksi bagi para kaum ibu pengungsi, saya mengajak dan berbagi ilmu tentang seni tenun kain tradisional,” tukas Merdi di lokasi pengungsian. Untuk bahan baku kain, Merdi membawa sendiri dari Jakarta.

Sedang peralatan tambahan dan alat bantu pembuatan motif serta corak kain, Merdi menggunakan barang-barang telah telah menjadi sampah di area pengungsian. Diantaranya sampah hasil makanan para pengungsi, plastik kresek bekas, kayu bekas, daun-daun kering yang dimasak dengan dicampur air, tali plastik, jarum dan benang.

Dengan peralatan seadanya, Merdi mempraktekkan teknik pembuatan serta pengolahan kain tenun. Selain berbagi ilmu tentang disain kain tenun, Merdi juga berbagi uang lelah bagi para ibu-ibu pengungsi yang telah bekerja sehari-hari menenun kain tradisional. “Kegiatan ibu akan tetap berlangsung, hingga batas waktu tidak tertentu. Untuk produksi kain tenun kerajinan para ibu pengungsi, saya nanti akan mengajak para artis-artis ibukota untuk melakukan pemasaran barang hasil kerajinan,” ucapnya.

Terpisah, hingga kemarin pukul 12.00, Gunung Sinabung masih berstatus Awas (Level IV). Cuaca cerah berawan, angin sedang dan kencang bergerak ke arah timur. Sementara suhu udara berkisar tujuh belas derajat celcius hingga dua puluh sembilan derajat celcius.

Puncak Gunung Sinabung teramati guguran lava sejauh 500-700 meter ke arah tenggara dan timur. Gempa seismik masih terjadi sebanyak 29 kali dengan amplitudo 4-30 milimeter dengan lamanya gempa berkisar 25-110 detik. Dua kali gempa hybrid dengan amplitudo 10-75 milimeter dengan lamanya gempa berkisar 25-35 detik.

Tiga kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 4-14 milimeter selama 5-25 detik. Juga gempa Vulkanik Dalam terjadi sebanyak satu kali dengan Amplitudo 120 milimeter, dengan lama gempa selama 12 detik dengan timbulnya gelombang sekunder dan primer selama 0,9 detik.(cr8/trg)

Exit mobile version