Site icon SumutPos

Masyarakat Langkat Resah, Gas 3 Kg Langka

Foto: Bambang/Sumut Pos
Masyarakat di salah satu kecamatan di Kabupaten Langkat antri membeli gas LPG 3 kg, Selasa (7/11).

SUMUTPOS.CO – Sejumlah warga di Kabupaten Langkat mengeluh akibat. Pasalnya, gas LPG 3 kg langka di sejumlah kecamatan. Belum diketahui penyebab kelangkaan gas ‘melon’ itu. Namun, ibu-ibu rumah tangga rumah tangga sangat resah dengan kelangkaan ini.

“SUDAH beberapa bulan ini gas tiga kilo mengalami kelangkaan. Kalaupun ada di kios harganya tinggi dari Rp21 ribu,” sebut Endi warga Padang Cermin Kecamatan Selesai, Langkat, Selasa (7/11).

Endi yang membantu istri berjualan gorengan, setiap dua hari harus ekstra mencari pangkalan yang memasok gas. Sebab, bila keburu kehabisan gas, ia harus rela membeli Rp22 ribu pertabung di kios dekat rumahnya .

Keluhan serupa dialami Painah (35) warga Tanjungjati, Kecamatan Binjai, Langkat. Ia terpaksa membeli gas dengan harga Rp25 ribu.

“Waktu ditanya pemilik kios ngaku ia menjual mahal karena sulit mendapatkannya,” sebut Painah, menirukan ucapan pemilik kios itu.

Untuk itu, sejumlah masyarakat Langkat meminta pemerintah daerah agar melakukan pengawasan ke sejumlah Pangkalan. Sebab, tidak menutup kemungkinan ada pangkalan nakal yang diduga melakukan spekulasi harga. Hal ini merugikan konsumen yang mayoritas masyarakat kecil.

“Kita heran mengapa begitu gas tiba di pangkalan tidak lama langsung stoknya habis. Anehnya sejumlah kios pengecer kok bisa dengan harga yang mahal,” sebut Zainul, warga lain.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Pemkab Langkat Sutrisuanto mengakui ada keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas tersebut. Mengantisipasi hal itu, Pemkab Langkat telah mengajukan tambahan ke SR Pertamina.

Diakuinya, dari pasokan berkisar 700 ribu unit tabung, pihaknya meminta tambahan 21 LO (Loading Order) ke Pertamina. Satu (1) Lo sebanyak 560 unit tabung.

Artinya ada penambahan sekitar 11.760 unit tabung untuk bulan Oktober 2017 lalu. Namun, hingga saat ini belum terealisasi dan belum ada jawaban sama sekali.

Dari keterangan sejumlah agen, kata Sutrisuanto, mereka mendapat pengurangan pasokan gas 3 kg. Dengan kata lain, tidak mendapat ekstra droping bila tabung gas 5,5 kg yang turut disuplai Pertamina akhir-akhir ini tidak berjalan dilapangan.    “Ini pengakuan para agen dan belum kita peroleh keterangan resmi dari Pertamina,” sebut Sutrisuanto.(bam/ala)

Exit mobile version