Site icon SumutPos

Rombongan Pengantin Ditrabrak KA, 4 Tewas

Mobil Terseret ke Samping Tembok Gereja Tempat Pemberkatan

TEBINGTINGGI-Tragis. Rombongan pengantin yang menuju pemberkatan di sebuah gereja di Tebingtinggi mengalami kecelakaan. Mobil yang mengangkut mereka ditabrak kereta api (KA) dan terseret hingga ke samping tembok gereja tempat pemberkatan. Empat dari penumpang mobil itu langsung tewas di tempat, sementara empat lainnya luka parah.

EVAKUASI: Warga menyaksikan evakuasi mobil rombongan pengantin yang ditabrak kereta api di Tebingtinggi, kemarin.//sophian/sumut pos

Rombongan yang dimaksud sejatinya akan melaksanakan pemberkatan pernikahan Daniel Silaban (32) dengan Rien Febrian br Sihotang Amd (31) di Gereja HKBP Maranatha Resort Maranatha Jalan Lama Lingkungan V Kelurahan Sri Padang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi. Apa daya, Jumat (7/12) sekira pukul 10.25 WIB, di perlintasan kereta api tanpa pintu di Jalan Lama Tebingtinggi, kereta api penumpang Putra Deli Loko TLG U 13 A jurusan Tanjungbalai-Medan melaju kencang dan langsung menabrak mobil terakhir dalam iring-iringan tersebut. Padahal, rombongan itu sudah dekat dengan gereja.

Iringan mobil pengantin terdiri dari tiga unit. Sang pengantin menggunakan mobil sedan Toyota Corolla  warna silver BK 1484 HT selamat karena melaju paling depan. Di belakangnya rombongan pengantin (kerabat) menggunakan mobil Toyota Avanza warna hitam BK 1565 NH juga selamat pada urutan kedua. Mobil naas adalah yang berada diurutan ketiga, Suzuki APV warna hitam BK 1129 NI yang dikemudikan oleh Saut Siahaan (40). Mobil ini kedua orangtua pengantin laki-laki dan kerabat. Mobil ini dihantam KA hingga terseret sejauh 50 meter dan masuk ke dalam parit sedalam 3 meter samping dinding tembok gereja dengan kondisi ringsek.

Akibat kejadian itu, empat orang tewas di tempat. Mereka adalah Ramelia Br Simamora (65) ibu kandung pengantin laki-laki warga Jalan KL Yos Sudarso Lingkungan III Kelurahan Tanjung Marulak Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi. Kemudian Turman Simamora (80) amangboru warga Desa Bonandolok Doloksanggul Kabupaten Humbahas, Epson Silaban (80) Amanguda warga Balige Kabupaten Tobasa, dan terakhir Rengsi br Simamora (80), inangtuanya warga Lubukpakam Kabupaten Deliserdang. Sementara empat penumpang lainnya mengalami luka berat. Semuanya dilarikan warga ke Rumah Sakit (RS) Sri Pamela Kota Tebingtinggi.

“Suara benturan sangat keras, KA penumpang yang melaju kencang langsung menabrak dan menyeret mobil itu di bagian kanan tengah mobil. Teriakan penumpang terdengar histeris dalam mobil, selanjutnya mobil masuk parit,” ujar saksi mata kejadian, Cornel Butar-Butar (50) warga sekitar.

Kejadian Terparah di Tebingtinggi

Dia juga  mengatakan kalau warga sempat berteriak mengingatkan pengemudi mobil naas itu, tapi semua kaca tertutup hingga teriakan tidak terdengar. “Yang saya lihat, meninggal di lokasi empat orang, luka-luka sebanyak empat orang. Penumpang mobil APV sebanyak 8 orang,” jelas Cornel.

Sementara Robert Sipahutar (45) yang juga warga sekitar  mengatakan, saat melakukan evakuasi korban. Bagian dalam mobil penuh darah. “Tak habis pikir Pak, padahal mereka mau menghadiri pesta perkawinan anaknya. Warga sudah mencoba meneriaki, tetapi memang sudah ajal, siapa yang berani menolak,” ungkap Robert.

Setelah satu per satu korban luka dan meninggal dikeluarkan dari dalam mobil yang masuk ke dalam parit, warga berbondong-bondong ingin melihat dari dekat. “Belum pernah terjadi yang seperti ini di sini. Inilah kejadian tragis keluarga pengantin meninggal dihantam kereta api yang melintas,” ujar Robert sambil menunjukan lokasi kejadian.

Kepala Stasiun KAI Cabang Kota Tebingtinggi A Siregar membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, pihak KAI tidak akan memberikan ganti rugi kepada pihak korban karena jalan tersebut adalah jalan kereta api. Jadi, warga yang melintas di pintu perlintasan tanpa plang diharapkan berhati-hati. Masinis diketahui bernama Aditia warga Medan dan kondektur diketahui bernama Arianto. “Pihak KAI sepenuhnya akan menyerahkan semuanya kepada pihak Jasa Raharja,” jelasnya.
Kasubag Humas Polres Tebingtinggi AKP Ngemat Surbakti didampingi Kasat Lantas AKP Nurhaeni Manalu dan Kapolsek Rambutan di lokasi kejadian menerangkan bahwa kejadian itu tercipta karena sopir APV BK 1129 NI kurang hati-hati. Pihak Polantas langsung melakukan evakuasi mobil yang masuk ke dalam parit dengan menarik menggunakan mobil derek untuk diamankan sebagai barang bukti ke Kantor Satlantas Polres Tebingtinggi.
“Polisi masih melakukan penyidikan lebih lanjut atas kejadian tabrakan yang menewaskan empat orang penumpang dan empat orang luka-luka ini. Diharapkan kepada warga penggunan jalan raya apabila melintasi pintu perlintasan kereta api yang tidak berplang agar berhati-hati,” pinta Ngemat. (mag-3)

Petaka Perlintasan Kereta Api

Waktu Kejadian: Jumat (7/12)
Lokasi Kejadian: Perlintasan kereta api atau pintu neng-nong di Jalan Lama, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan, Tebingtinggi.
Kecelakaan melibatkan:

1. Kereta api Putra Deli jurusan Tanjungbalai-Medan dengan nomor lokomotif TLG U 13 A
2. Mobil Suzuki APV BK 1129 NI

Korban:

1. Korban Tewas:

a. Ramelia Br Simamora (65); ibu kandung pengantin laki-laki, warga Jalan KL Yosudarso Lingkungan III Kelurahan Tanjung Marulak Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi.
b. Turman Simamora (80); amangboru pengantin laki-laki, warga Desa Bonandolok, Doloksanggul, Kabupaten Humbahas.
c. Epson Silaban (80); amanguda pengantin laki-laki warga Balige Kabupaten Tobasa.
d. Rengsi br Simamora (80); inangtua pengantin laki-laki warga Lubukpakam Kabupaten Deliserdang.

2. Korban Luka

a. St M Silaban (70); bapak pengantin laki-laki warga Jalan KL Yos Sudarso Lingkungan III Kelurahan Tanjung Marulak Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi
b. Peter Silaban (70); amanguda pengantin laki-laki, warga Desa Bonandolok, Doloksanggul Kabupaten Humbahas.
c. Sinur br Simamora (62) inanguda warga Desa Bonandolok, Doloksanggul, Kabupaten Humbahas.
d. Saut Siahaan (48); sopir, warga Jalan KL Yosudarso Kota Tebingtinggi.

Kronologi:

  1. Pukul 09.00 WIB keluarga besar Marga Silaban dan Simora berkumpul di kediaman rumah pengantin pria (Daniel Silaban) di Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi.
  2. Pukul 10.00 WIB, rombongan pengantin pria meninggalkan rumah menuju Gereja HKBP Maranatha di Jalan Lama Kota Tebingtinggi yang berjarak 1 km. Iringan mobil, pertama mobil pengantin sedan Toyota Corolla warna Silver BK1484 HT (empat penumpang), kedua Toyota Avanza BK 1565 NH (lima penumpang), dan terakhir Suzuki APV BK 1129 NI (8 penumpang).
  3. Pukul 10.15, rombongan memasuki Jalan Lama dan melintasi rel kereta api tanpa plang. Di saat bersamaan keret api dari Tanjungbalai menuju Medan melintas dan langsung menabrak mobil Suzuki APV.
  4. Mobil APV terseret hingga 50 meter dan akhirnya terjungkal ke sebuah parit.
  5. Pukul 10.30 WIB, warga sekitar melakukan penyelamatan membawa korban ke rumah sakit dan pihak Polantas mengevakuasi mobil yang masuk parit.

Sumber: Laporan Reporter Sumut Pos

Exit mobile version