Site icon SumutPos

Ribuan Simpatisan JR-Amran Kecewa dan Menangis

Foto: Metro Siantar/JPNN Pasangan calon Bupati Simalungun, JR Saragih-Amran Sinaga, yang dicoret oleh KPU Simalungun.
Foto: Metro Siantar/JPNN
Pasangan calon Bupati Simalungun, JR Saragih-Amran Sinaga, yang dicoret oleh KPU Simalungun.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keputusan KPU Simalungun yang mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) JR Saragih-Amran Sinaga, karena dianggap tidak memenuhi persyaratan, memicu aksi ribuan simpatisan paslon tersebut. Mereka mendatangi kantor KPU dan melakukan keributan.

Sementara, ratusan personel TNI-Polri memblokade kantor KPU Simalungun. Satu unit mobil water canon juga sudah disiapkan tak jauh dari lokasi. Personel gabungan disiapkan untuk menghalau massa yang sudah berkumpul di Komplek Griya Hapoltakan Raya, Senin (7/12).

Sekira pukul 12.00 WIB, helicopter milik JR saragih mendarat di Komplek Griya Hapoltakan Raya. Dari dalamnya turun calon wakil bupati, Amran Sinaga.

Amran langsung masuk menuju salah satu ruangan khusus. Sehingga tidak bisa diwawancara wartawan.

Saat itu, ribuan simpatisan JR-Amran nasrani dan muslim menggelar doa bersama. Lokasi pun dipenuhi suara isak tangis. Ibunda Jr Saragih, Netty Sembiring juga terlihat ikut doa bersama umat muslim di lokasi.

“Apa maksud mereka mencoret beliau (JR-Amran)? Kalau memang harus dicoret kenapa tidak dari dulu pas pendaftaran? Apa maksud mereka, mau buat ribut atau bagaimana?,” sebutnya sambil berurai air mata pada sejumlah media.

Para simpatisan juga saling menyuarakan kekesalan soal pembatalan JR-Amran. Dewi, salah seorang warga Kecamatan Bandar mengungkapkan kesedihannya di depan ribuan simpatisan lain nya. Ia mengharapkan kepada rekan simpatisan yang lain nya agar tetap semangat untuk menyerukan pilihan mereka.

“Jangan takut, kita membela yang benar. Ini hanya penzoliman terhadap calon kita. Mereka sudah tahu kalau massa pak JR-Amran tidak terbendung lagi, makanya mereka melakukan segala cara agar JR Amran tidak bisa ikut di pilkada simalungun.

Selain itu, ketua Persatuan Datu Simalungun, Jaman Purba juga mengatakan tidak akan tinggal diam terkait kasus ini. “Kita akan selalu buat tindakan untuk mendukung beliau, bahkan sampai titik darah penghabisan,” tegasnya.

POLISI TANGKAP DUA PROVOKATOR

Pasca amuk kecewa massa pendukung calon Wakil dan Wakil Bupati Simalungun, JR Saragih dan Amran Sinaga, Polda Sumut menambah kekuatan personelnya.

Sebanyak 200 personel Brimob dari Binjai dan Tebingtinggi di Bawah Kendali Operasi (BKO) dikirim ke Simalungun. Itu untuk membantu pengamanan pasca keributan kemarin (6/12).

“Saat ini personel kepolisian yang dilibatkan dalam pengamanan pilkada Simalungun sebanyak 805 personel. Dengan rincian, Polres Simalungun 300 personel, bantuan dari Polres Deli Serdang 150 personel dan 355 personel BKO,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Helfi Assegaf, Senin(7/12).

Dijelaskannya, saat keributan terjadi polisi mengamankan dua warga yang diduga kuat sebagi provokator. Dua warga itu masing-masing berinisial JB dan AM.

“Kita tetapkan dua provokator aksi itu sebagai tersangka dan sudah ditahan. Lima orang lainnya kita mintai keterangan sebagai saksi,” ucapnya.

Keributan di Simalungun menjadi atensi Kapolda Sumut, Irjen Ngadino. Jenderal bintang dua itu langsung turun ke Simalungun untuk mengendalikan situasi kamtibmas. “Pak Kapolda bersama Kasat Brimob langsung berangkat,” ungkapnya. (gib/ss/smg/ala)

Exit mobile version