Site icon SumutPos

Hutan TNGL Gundul Akibat Pembalatan Liar

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
GELONDONGAN: Kayu gelondongan hasil penebangan liar yang belum diolah dan masih dibiarkan penebangnya di lokasi, Senin (8/5).

SUMUTPOS.CO – WARGA Kabupaten Langkat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deliserdang resah. Sebab, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) mulai gundul akibat pembalakan liar.

Anehnya, hingga kini belum ada tindakan tegas dari aparat Kepolisian. Khususnya petugas keamanan TNGL.

Kepada Sumut Pos, warga Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang mengatakan, penebangan kayu terus berlangsung seakan tanpa ada hambatan.

“Penebangan kayu hutan terjadi di daerah hutan Langkat Kecamatan Sei Bingei, Tanah Karo dan Deliserdang,” jelas seorang warga yang mengaku bermarga Ginting, Senin (8/5).

Para penebang liar itu, mengangkut kayu dari hutan wilayah Langkat menggunakan sepeda motor. Dimana, kayu gelondongan ini sebelumnya diolah menjadi kayu siap pakai.

Sehingga, para pembalak ini tidak kesulitan membawa bahan jadi dengan menggunakan sepeda motor. “Kayu hutan yang ditebang langsung diolah jadi bahan. Sehingga para penebang liar dapat membawanya dengan sepeda motor,” ungkap pria bertubuh gemapal ini.

Ironisnya, kata pria itu, pelaku penebangan liar berasal dari warga setempat (Deliserdang, Langkat dan sekitar hutan TNGL). Mereka seolah tidak memperdulikan dampak yang terjadi.

Kuat dugaan, ada beberapa donatur yang sengaja membiayai semua tindakan warga setempat. “Kayu yang sudah diolah langsung dijual ke panglong. Panglong juga tak jauh-jauh dari hutan seperti di Sibolangit dan sekitar lokasi TNGL,” bebernya.

Untuk itu, ia dan warga lainnya berharap, agar penebangan liar dapat ditindak. Sehingga, bencana alam di wilayah pegunungan dapat dicegah.

Sebab, sejauh ini sudah banyak bencana alam terjadi akibat hutan mulai gundul. “Kalau abang tak percaya, saya siap membawa ke lokasi hutan yang sudah gundul. Tapi kita harus hati-hati, jika tidak takutnya terjadi perlawanan dari para pembalak liar,” terang beberapa warga disana.

“Itulah kenapa kerap terjadi banjir bandang didaerah sini bang. Itu karena air hujan yang besar langsung meluncur ke sungai. Sehingga, banjir besar melanda disertai gelondongan kayu yang terbawa hujan yang cukup besar,” tegas mereka. (bam/ala)

 

Exit mobile version