Site icon SumutPos

Zonasi Penyebaran Covid-19 di Sumut: Zona Hijau Kini Jadi 8 Daerah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Zona hijau atau tidak ada kasus penyebaran Covid-19 di wilayah Sumatera Utara (Sumut) terus bertambah. Sebelumnya hanya 6 kabupaten/kota, kini telah meningkat menjadi 8 daerah. Sedangkan 25 daerah lagi tetap bertahan di zona kuning atau risiko rendah.

OPERASI: Petugas gabungan dari TNI-Polri bersama Satgas Penanganan Covid-19 melakukan Operasi Yustisi di salah satu warung kopi di Medan.istimewa/SUMUT POS.

Berdasarkan data yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 Pusat melalui website resminya di laman https://covid19.go.id/peta-risiko tertanggal 5 Desember 2021, kabupaten/kota di Sumut yang masuk zona hijau antara lain Nias Barat, Pakpak Bharat, Nias Utara, Sibolga, Samosir, Tebingtinggi, Labuhanbatu, dan Labuhanbatu Utara (Labura). Dari 8 daerah tersebutn

3 diantaranya yaitu Samosir, Tebingtinggi, dan Labuhanbatu yang baru masuk zona hijau dalam pekan ini. Sedangkan 5 daerah lainnya sejak minggu sebelumnya.

Penetapan status zonasi risiko penyebaran Covid-19 daerah tersebut, dihitung berdasarkan sejumlah indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan melalui epidemiologi, seperti penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya sesuai update per tanggal 28 November 2021.

Sementara itu, data terkini perkembangan Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (8/12), Sumut disebutkan kembali menambah lima kasus konfirmasi positif baru sehingga totalnya naik menjadi 106.068 orang. Sedangkan kasus sembuh bertambah 9 orang menjadi 103.081. Untuk kasus kematian, masih tetap bertahan di angka 2.889 orang. Karena itu, melalui data tersebut, maka saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 Sumut tinggal menyisakan 98 orang.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengimbau, agar masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19, dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Apalagi, saat ini telah muncul varian baru yang masuk dalam variant of concern (voc) oleh WHO, seperti Omicron. “Memang kalau varian virus corona terus bermunculan, karena yang namanya virus termasuk Covid-19 ini akan terus bermutasi,” ujarnya.

Menurut Aris, walaupun saat ini di beberapa daerah telah terjadi penurunan kasus Covid-19 secara signifikan, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi lonjakan. Bahkan, untuk daerah yang telah ditetapkan sebagai zona hijau sekalipun bisa meningkat kasus baru positif Covid-19. “Makanya protokol kesehatan tetap harus dijaga dan tetap dimonitor oleh pemerintah. Sampai saat ini Satgas Covid-19 masih terus bekerja agar jumlah kasus tidak naik lagi,” katanya.

Operasi Yustisi

Guna menjaga disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesahatan (Prokes) jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), TNI-Polri dan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan menggencarkan operasi yustisi dengan sasaran pelaku usaha rumah makan, restoran, cafe, tempat hiburan malam, karaoke, spa, serta pusat perbelanjaan.

“Operasi Yustisi terus digencarkan. Kita dorong semua Polres Jajaran terus lakukan ini agar masyarakat tetap disiplin mematuhi Prokes, sehingga tidak terjadi peningkatan terpapar Covid-19 pasca libur Nataru,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (8/12).

Disebutnya, sebanyak 62 personel TNI-Polri dan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan dikerahkan ke berbagai sudut dan ruas Jalan untuk patroli melaksanakan penegakan protokol kesehatan masyarakat

Menurutnyam dalam menghadapi Nataru, dikhawatirkan akan terjadi lonjakan kasus positif Covid-19, karenanya Kapolda Sumut meminta seluruh Jajaran Polres mempercepat vaksinasi dan menggencarkan Operasi Yustisi, memberikan imbauan serta sosialisasi untuk tidak mudik dan menerapkan Prokes ketat. “Bagi masyarakat atau pengelola tempat usaha yang tidak patuh akan diberi imbauan, teguran dan sanksi, kami harap seluruh masyarakat dan pelaku usaha dapat menaati peraturan tentang batasan jam operasional dan PPKM berdasarkan level daerahnya masing-masing juga sebagaimana yang tertera dalam Instruksi Gubernur terkait pengendalian penyebaran Covid-19,” pungkasnya.

1.300 Imigran Divaksin

Sementara, para imigran dan pengungsi asal luar negeri yang berada di Kota Medan, menjalani vaksinasi Covid-19 dosis satu di Raz Hotel, Jalan Dr Mansyur, Medan, Rabu (8/12) siang. Vaksinasi ini dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan bekerja sama dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Mutia Nimpar mengatakan, vaksinasi tersebut dilaksanakan dalam satu hari. “Pelaksanaan vaksinasi ini dilakukan satu hari ini saja,” katanya.

Mutia mengaku, imigran yang divaksin sebanyak 1.300 orang. Mereka disuntik vaksin jenis Pfizer karena lebih diakui untuk dunia internasional. Apalagi, para pengungsi ini berasal dari berbagai negara. “Imigran termasuk kelompok yang rentan terpapar Covid-19. Ada 1.300 orang yang dilakukan vaksinasi jenis Pfizer,” ujarnya.

Disebutkan Mutia, dalam vaksinasi ini Dinkes Medan menurun enam tim. Pelaksanaan vaksinasi berjalan aman tanpa kendala. “Ada enam tim yang kita turunkan. Tim ini dari Puskesmas yang ada di kawasan tempat berlangsungnya vaksinasi,” sebutnya.

Mutia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi menerapkan sistem smart checking yang telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia. “Ini dari berbagai pengungsi yang ada di Medan di bawah naungan IOM itu yang kita vaksin, dan vaksinasi ini dilakukan dengan smart checking khusus untuk warga negara asing. Vaksinasi ini langsung berkoordinasi dengan pihak Kemenkes,” terangnya.

Terkait imigran anak-anak yang ada di beberapa tempat penampungan di Kota Medan, Mutia menambahkan, mereka juga akan dilakukan vaksinasi. Namun, masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat. “Untuk anak-anak masih menunggu instruksi dari Kemenkes,” pungkasnya. (ris/dwi)

Exit mobile version