Site icon SumutPos

Kadisdik Berharap Dukungan PLN

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Pengawas memeriksa pelaksannan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah SMKN 10 Medan Jalan Teuku Cik Ditiro, Senin (3/4). Ada 149 SMK di Kota Medan, Sumatera Utara yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Mulai hari ini siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) yang akan mengikuti UN

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri dan swasta telah selesai menjalankan Ujian Nasional (UN) pada 3-6 April lalu. Kini, giliran siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) yang akan mengikuti UN mulai hari ini, Senin (10/4) hingga Rabu (13/4).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, siswa SMA/MA yang mengikuti UN pada tahun ini berjumlah 135.017 orang dari 1.447 sekolah. Dengan rincian, 110.684 siswa SMA (996 sekolah) dan 24.333 siswa MA (451 sekolah).

Dari jumlah keseluruhan siswa dan sekolah yang mengikuti UN tahun ini, terdata masih mayoritas melaksanakan UNKP atau secara manual yakni 69.501 siswa dari 962 sekolah. Jumlah ini meliputi 53.322 siswa SMA (591 sekolah) dan 16.179 siswa MA (371 sekolah).

Kepala Disdik Sumut, Arsyad Lubis mengakui masih banyak sekolah di Sumut yang menggelar UNKP. Padahal, pihaknya telah mendorong sekolah untuk melaksanakan UNBK. Selain itu, dalam upaya ini juga menjalin kerja sama dengan 9 perguruan tinggi negeri dan swasta di Sumut sebagai tempat penyelenggara UNBK.

“Walau masih banyak sekolah yang tak menyelenggarakan UNBK, tetapi jumlah sekolah yang UNBK meningkatkan tajam. Dari 99 sekolah tahun 2016 yang UNBK, tahun ini khususnya SMA/MA mencapai 485 sekolah dengan jumlah siswa 65.516. Rinciannya, 57.362 siswa SMA dari 405 sekolah dan 8.154 siswa MA dari 80 sekolah,” ujar Arsyad, baru-baru ini.

Dia menuturkan, jumlah sekolah dan siswa menyelenggarakan UNBK tahun ini diharapkan terus semakin meningkat pada tahun depan. Baik itu tingkat SMK, SMA/MA, dan SMP/MTs.

“Dengan UNBK, dapat meningkatkan integritas pendidikan di Sumut. Karena, meminimalisir adanya kebocoran soal dan temuan kunci jawaban,” katanya.

Ia mengimbau agar setiap peserta UN menjalankan ujian dengan baik serta menjauh dari praktik kecurangan. Sebab, UN bukan lagi sebagai penentu kelulusan. Selain itu, dia juga berharap dukungan dari PLN, agar pada pelaksanaan UN hari ini dan seterusnya, tidak terjadi pemadaman listrik.

“Saya berharap agar PLN mendukung UN yang akan dilaksanakan siswa. Terutama, lantaran UNBK sangat tergantung pada kelistrikan,” imbuhnya.

Sementara, Ketua Panitia UN 2017, Yuniar mengatakan, naskah soal UN telah distribusikan sebanyak lebih dari 2.800 koli, sejak Senin lalu (27/3) hingga Sabtu (1/4). Distribusi pertama, dilakukan ke kabupaten/kota di Kepulauan Nias, dan terakhir dilakukan ke Deli Serdang, Binjai, Langkat dan Medan.

“Pada pelaksanaan UN tahun ini, siswa MA baru pertama sekali ikut serta sebagai penyelenggara UNBK. Jika di SMA jumlah sekolah penyelenggara paling banyak di kota Medan sebanyak 141 sekolah, untuk MA adalah Asahan dan Batubara dengan jumlah masing-masing 15 madrasah. Sedangkan, jumlah MA di Medan yang UNBK hanya 6 madrasah,” ujarnya.

Terpisah, Kepala MAN 2 Model Medan, Burhanuddin menyatakan, sekolahnya siap menggelar UNBK. Persiapan itu dibuktikan dengan menyediakan sebanyak 250 unit laptop dengan 7 server.

“Pelaksanaan UNBK tahun ini merupakan yang perdana bagi MAN 2 Model Medan. Sebab, tahun sebelumnya UN masih digelar secara manual (UNKP),” tutur Burhanuddin.

Dia menuturkan, siswaya yang mengikuti UNBK ada sebanyak 675 orang, yang terbagi dalam empat jurusan IPA, IPS, Ilmu Agama dan Ilmu Pengetahuan Bahasa (IPB). “Pada persiapan UNBK perdana ini sudah melakukan sosialisasi dan simulasi kepada siswa. Sejauh ini, belum ada hambatan atau kendala yang ditemui. Untuk peralatan 250 unit laptop yang digunakan merupakan bantuan dari orang tua siswa yang meminjamkan kepada sekolah. Namun, untuk server dan instalasinya sekolah yang menyiapkan dari anggaran dana BOS serta dana Komite Sekolah,” jelas Burhanuddin.

Ia menyebutkan, untuk pelaksanaan UNBK nantinya siswa yang menjadi peserta dibagi ke dalam 6 ruangan dengan masing-masing kapasitas setiap ruangan 40 orang. Selain itu, siswa yang mengikuti UNBK dibagi 3 sesi.

“Terdapat 1 ruangan lagi yang kita sediakan sebagai cadangan, apabila terjadi masalah pada server ataupun laptop. Namun demikian, kita berharap tidak terjadi gangguan terutama listrik. Dengan begitu, pelaksanaan UNBK dapat berjalan lancar,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, waktu pelaksanaan UN baik itu UNBK dan UNKP khusus tingkat SMA/MA dilaksanakan pada 10-13 April. Pada hari pertama, mata pelajaran Matematika. Hari selanjutnya, Bahasa Indonesia. Kemudian, Bahasa Inggris dan terakhir satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan. (ris/adz)

 

Exit mobile version