Site icon SumutPos

MIRIS! Dua Siswi SMP Ini Dijebak Layani Pria Hidung Belang

Foto: Bambang/PM Kedua siswi SMP yang dipaksa mucikari melayani pria-pria hidung belang, mengadu ke polisi didampingi BKBPP dan P2TP2A1.
Foto: Bambang/PM
Kedua siswi SMP yang dipaksa mucikari melayani pria-pria hidung belang, mengadu ke polisi didampingi BKBPP dan P2TP2A1.

STABAT, SUMUTPOS.CO – Miris! Dua siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, jadi korban penjualan manusia (trafficking). Peristiwa ini terungkap saat dua belia berinisial RA (15) dan CI (16) itu membuat pengaduan ke Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Langkat, Kamis (10/3).

Didampingi Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Langkat dan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Langkat, kedua remaja itu memberikan keterangan kepada penyidik. RA menceritakan, peristiwa mengerikan dalam hidupnya itu terjadi pada 17 Februari 2016 silam, sekira pukul 20.00 WIB.

Waktu itu kata RA, dia bersama CI diajak seorang mucikari bernama Rina alias Ayu dari rumah mereka di kawasan Kecamatan Besitang Langkat, menuju ke sebuah rumah di Desa Batu Seratus, Kecamatan Pangkalan Susu Langkat. Setibanya di rumah semi permanen tersebut, keduanya dimasukkan ke dalam sebuah kamar. Rina mendapat telepon dari temannya dan keluar meninggalkan kamar sembari mengunci pintu.

Tak lama berselang, dua pria berdarah Tionghoa datang ke dalam kamar. Salah satu di antara mereka membawa CI dan satunya lagi tetap di kamar bersama RA. Di dalam kamar itulah RA dipaksa melayani pria berumur sekitar 34 tahun itu. RA sempat melawan, tapi dia kalah tenaga.

Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, pria tadi pun langsung pergi meninggalkan RA seorang diri. Tak lama berselang, Rina datang ke kamar memberikan uang sebesar Rp100 ribu pada RA. “Kakak (Rina, red) itu ngasi duit Rp100 ribu, abis itu saya langsung dibawa pulang. Saat di jalan pulang dia mengancam saya, jangan sampai memberitahu kejadian tadi kepada siapapun,” kata RA siswi kelas 2 SMP ini.

Ditambahkannya, karena takut atas ancaman Rina, keesokan tanggal 18 dan 19 Februari 2016, RA kembali diajak melayani lelaki hidung belang. RA tak bisa menolak karena Rina mengancam akan memberitahukan kejadian sebelumnya pada orangtuanya. Karena takut, RA terpaksa menuruti kemauan Rina. Untuk kesekian kalinya, RA terpaksa melayani nafsu pria hidung belang.

 

Ironisnya, dalam semalam RA dipaksa melayani dua pria dengan bayaran yang sama. Selama tiga malam berturut-turut, gadis bertubuh mungil itu mengaku melayani lima pria hidung belang. “Saya dijemput dari rumah pukul 17.00 WIB dan diantar pulang pukul 22.00 WIB,” sebutnya.

Hal serupa diungkapkan CI, juga pernah melayani dua pria hidung belang dalam semalam dengan bayaran hanya Rp100 ribu. “Ya, saya cuma diberi Rp100 ribu sama kak Rina, abis itu diantar pulang ke rumah,” kata dia.

Ketua P2TP2A Langkat Ernis Syafrin Eldin menegaskan, kasus yang melibatkan dua bocah SMP ini diduga melibatkan sindikat penjualan orang. “Maka dari itu kita meminta pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini, karena sudah menggurita di kawasan Pangkalan Susu,” katanya.

 Sedangkan Kaban KBPP Langkat Purnama Tarigan, sangat prihatin dengan kondisi tersebut, dia pun mengharap pihak kepolisian serius menangani kasus ini. “Ya kita berharap kasus ini segera terungkap agar tidak ada lagi anak di bawah umur menjadi korban perdagangan orang, apalagi sampai dijadikan budak seks,” tegasnya.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Binjai Iptu Rinaldi ketika dikonfirmasi mengaku, masih melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi. “Ya, korbannya masih membuat laporan, nanti kita tindaklanjuti,” janjinya. (bam/deo)

Exit mobile version