Site icon SumutPos

Suami Wafat, Pasutri Batal Berangkat

TINJAU: Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan memeriksa kelengkapan dokumen jamaah saat tiba di Asrama Haji Medan, Jumat (10/6). Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, CJH selanjutnya dibagikan gelang haji. istimewa/sumutpos.

SUMUTPOS.CO – Calon jamaah haji (CJH) Kloter I Embarkasi Medan, akan berangkat ke Tanah Suci, Sabtu (11/6) malam ini, sekitar pukul 21.30 WIB. Para jamaah asal Tapanuli Tengah (Tapteng), Mandailing Natal (Madina), dan Medan ini, akan dilepas Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dari Bandara Internasional Kualanamu.

Mulai Kamis (9/6) hingga Jumat (10/6), para CJH sudah masuk Asrama Haji Medan di Jalan AH Nasution Medan. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, menerima seluruh CJH di Aula Jabar Nur. Seluruh jamaah wajib menjalani serangkaian pemeriksaan, baik kesehatan dan kelengkapan dokumen. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, CJH selanjutnya dibagikan gelang haji.

Ketua PPIH Embarkasi Medan, H Abdul Amri Siregar mengatakan, dari total 393 CJH yang akan berangkat malam ini, ada dua jamaah asal Tapteng yang batal berangkat ke Tanah Suci. “Kebetulan yang dari Tapteng itu beberapa saat sebelum berangkat, dikatakan Kakan Kemenag (Tapteng) meninggal dunia. Karena itupun istrinya menunda keberangkatan,” kata Abdul Amri Siregar kepada wartawan.

“Dan itupun sudah proses, kita laporkan, sesuai dengan protap yang ada disini,” sambungnya.

Menurut Amri, pada peneriman CJH Kloter I di Asrama Haji Medan kemarin, berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah semua berjalan lancar, pemeriksaan juga sudah kita siapkan hingga kloter-kloter yang selanjutnya,” terangnya.

Disinggung adanya tes kehamilan untuk jamaah wanita, jika terdapat hamil, apakah ditunda atau dibatalkan? Amri mengatakan, tes itu dilakukan sejak dari daerah asal jamaah. “Protapnya seperti itu, tapi sudah dilakukan sejak dari daerah. Jadi bisa dipastikan disini itu hanya protap, tidak ada lagi ditemukan seperti itu (pemeriksaan hamil),” jelasnya. Untuk seluruh jamaah, Amri memastikan CJH telah tes PCR dari daerah asalnya. “Sudah, karena itu kebijakan Dinkes. Dinkes menetapkan itu (PCR) di kabupaten/kota,” ucapnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut ini juga berpesan kepada jamaah, agar memperbanyak minum mengingat kondisi cuaca yang panas di tanah suci. “Kondisi cuaca di tanah Suci sekitar 44 derajat celcius, jadi selalu bawa minum jaga kondisi tubuh agar tetap vit dan pulang dalam keadaan selamat dan sehat,” pungkasnya.

659 Personel Poldasu Kawal CJH di Sumut

Sementara, sebanyak 659 personel Polda Sumut dikerahkan untuk memberikan pengamanan kepada calon jamaah haji asal Sumatera Utara (Sumut). Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, personel yang dikerahkan akan ditempatkan di Posko Pengamanan Asrama Haji Medan.

Selain itu, di Bandara Kualanamu, Deliserdang, hingga ke pengawalan pada saat pemberangkatan maupun kembali ke Tanah Air. “Personel akan mengamankan dan mengawal keberangkan calon haji dari Embarkasi Medan menuju Kualanamu,” katanya Hadi, Jumat (10/6).

Hadi berharap, dengan kehadiran personel dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada calon haji yang melaksanakan ibadah haji tahun ini. Berdasarkan data Kanwil Kemenag Sumut, jumlah calon haji di Sumatera Utara ada 4.537 orang. Kemudian petugas pembina, pembimbing dan tim kesehatan Haji Indonesia (TPHI, TPIHI, TKHI) ada 110 orang. Sehingga total keseluruhan 4.647 orang.

Selalu Pakai Gelang Identitas

Kementerian Agama (Kemenag) membekali jamaah dan petugas haji Indonesia dengan gelang besi berisi identitas sebelum terbang dari Tanah Air. Gelang tersebut menjadi ciri khas jamaah atau petugas haji Indonesia.

Pada gelang tersebut terdapat sejumlah data identitas para pemakainya. Oleh sebab itu, sangat disarankan terus dipakai. “ Kami mengimbau kepada seluruh jamaah agar memakai gelang identitas tersebut sejak diterima sampai kembali ke rumah domisili masing-masing di Tanah Air. Jangan hanya disimpan karena takut hilang,” kata Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Akhmad Fauzin, saat memberikan keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat (10/6). Dia meminta jamaah tidak menyimpan gelang tersebut hanya karena takut hilang. Justru penggunaan gelang membantu petugas mengidentifikasi jamaah yang mungkin bisa terpisah dari rombongan atau lupa arah pulang ke pemondokan. “Tidak diperbolehkan saling bertukar gelang identitas,” sambungnya.

Fauzin mengatakan, gelang identitas itu memuat sejumlah informasi penting terkait jemaah. Ada enam kolom dalam gelang tersebut. Kolom pertama, berisi keterangan asal embarkasi dan tahun keberangkatan. Misal, JKS 1443H, yang artinya jemaah asal Embarkasi Jakarta – Bekasi yang berangkat pada tahun 1443 H.

Kolom kedua berisi nomor kloter. Misal, tertulis “kloter 12”. Kolom ketiga, memuat keterangan nomor paspor jamaah. Kolom keempat, tulisan Jamaah Haji Indonesia dalam Bahasa Arab al hajjul Indonesiyyi.

Kolom kelima berisi nama jamaah/petugas sesuai nama di buku paspor. Misal, Fulan bin Fulan. Adapun kolom terakhir berisi Bendera Indonesia (Merah Putih) sekaligus sebagai penanda jemaah atau petugas asal Indonesia. “Gelang tersebut terbukti sangat memudahkan berbagai pihak untuk mengidentifikasi jemaah ketika terpisah, lupa arah jalan ke pemondokan, dan lain-lain,” tuturnya.

Sementara, terkait keberangkatan CJH ke Tanah Suci, Akhmad Fauzin mengatakan, jamaah dan petugas haji yang diberangkatkan kemarin, berjumlah 3.226 orang dari lima embarkasi. “Hari ini sebanyak delapan kelompok terbang dari lima embarkasi, yaitu JKG Jakarta Garuda Indonesia, JKS Jakarta Saudi Arabia, PDG atau Padang, SOC atau Solo dan SUB atau Surabaya dengan jumlah sebanyak 3.226 orang,” ujarnya.

Akhmad menuturkan, rinciannya yakni satu kloter dari embarkasi JKG (Jakarta Garuda Indonesia) dengan jumlah jamaah dan petugas 393 orang. Lalu ada dua kloter dari embarkasi JKS (Jakarta- Saudi Arabia) dengan jumlah jamaah dan petugas 820 orang. Embarkasi Padang (PDG) yakni 1 kloter dengan jumlah jemaah dan petugas 393 orang. “SOC (Embarkasi) Solo, 2 kelompok terbang dengan jumlah jemaah dan petugas 720 orang dan yang terakhir SUB (Surabaya) 2 kelompok terbang dengan jumlah jemaah dan petugas 900 orang,” tutur Akhmad.

Selain itu, Akhmad mengatakan, jamaah haji Indonesia yang masuk dalam gelombang satu seluruhnya, mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz atau AMAA, Madinah. Para jamaah haji, kata Akhmad akan tinggal di Madinah antara delapan sampai sembilan hari, dengan memperhitungkan kecukupan waktu salat Arbain atau salat fardhu 40 waktu.

“Kemudian setelah menjalani berbagai rangkaian ibadah dan ziarah di Madinah jemaah selanjutnya diberangkatkan menuju ke Mekah untuk melaksanakan umroh wajib dan berbagai ibadah lainnya, sampai dengan selesainya seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah haji,” papar Akhmad.

Lebih lanjut, Akhmad menyebut di hari keenam operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 Hijriah 2022, total sebanyak 14.757 orang yang telah diberangkatkanke tanah suci. “Data terbaru keberangkatan jemaah haji Indonesia dari seluruh embarkasi hari ini jemaah yang tiba di Madinah sebanyak 2.805 orang. Sehingga total jemaah yang telah diberangkatkan ke tanah suci sebanyak 14.757 orang,” katanya. (man/bbs)

Exit mobile version