Site icon SumutPos

Balon Bupati Telantarkan Anak dan Istri 3 Tahun

Foto: Andika/Sumut Pos
Massa OMMBAK melakukan aksi di depan gedung DPRD Sumut, Kamis (10/8).

SUMUTPOS.CO – Anggota DPR RI Fraksi Demokrat dari Dapil Sumut III, Rudi Hartono Bangun agaknya sudah tidak memiliki hati nurani lagi. Pasalnya, pria yang ingin menjadi Bakal Calon (Balon) Bupati Langkat ini sudah 3 tahun menelantarkan anak dan istri sirinya.

Kondisi ini membuat sejumlah masyarakat gerah. Akibatnya, puluhan masyarakat atas nama Organisasi Mahasiswa dan Masyarakat Bersatu Anti Korupsi (OMMBAK) Sumut mendatangi gedung DPRD Provinsi Sumut di Jalan Imam Bonjol, Kamis (10/8) siang.

Mereka menuntut agar Rudi Hartono Bangun dipecat sebagai Anggota DPR RI. “Wakil Rakyat harusnya mencerminkan sikap yang baik. Tapi, Rudi tidak. Dia menelantarkan anak dan istrinya sudah lebih dari 3 tahun,” teriak Kordinator Aksi, Hairullah Matondang saat berorasi di depan gedung dewan.

Hairullah menyebut, bahwa Ani Yudhoyono sebagai salah satu pejuang hak anak dan perempuan. “Sikap Rudi sudah mencoreng muka Ibu Ani Yudhoyono dan citra Partai Demokrat. Maka wajar dipecat, hanya saja kenapa tidak kunjung di PAW,” teriaknya lagi.

Menurut massa, Rudi Hartono Bangun yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Langkat itu bukan hanya terlibat atas kasus penelantaran anak. Namun, juga terlibat dalam kasus korupsi perjalanan Dinas DPRD Langkat.

“Orang seperti ini yang mau menjadi Bupati, bagaimana rakyat yang akan dipimpinnya nanti?! Mau ditelantarkan juga?! Jangan biarkan Rudi Bangun menjadi pemimpin di Sumut. Buka kembali kasus perjalanan dinas yang melibatkan Rudi,” ungkapnya.

Setelah lebih dari dua jam berorasi, tidak satupun anggota DPRD Sumut yang menerima kehadiran mereka. Kondisi ini sempat membuat situasi memanas. Karena, masa mendesak untuk memaksa masuk ke gedung dewan.

“Apa kerja anggota dewan, kenapa tidak ada satupun yang berada ditempat. Kemana mereka, Kunker, menghabiskan anggaran?!,” kata Kordinator Lapangan, Fandy Ginting.

Fandy tidak percaya tidak ada satupun anggota dewan yang berada di kantor. “Untuk apa gedung ini dibangun dengan biaya puluhan miliar, kalau tidak ditempati. Sia-sia saja uang rakyat dibuat anggota dewan,” ketusnya.

Saat hendak masuk ke dalam gedung dewan, petugas keamanan dan polisi sempat melakukan penghalangan. Sempat terjadi aksi dorong mendorong, suasana juga sempat memanas.

“Jangan kalian halangi kami masuk, ini gedung rakyat. Mau rakyat miskin sekalipun boleh masuk, kami mau cari anggota dewan yang bisa menerima aspirasi kami,” teriaknya sambil menginstruksikan para masa mendorong barikade yang melakukan penghalangan.

Untuk menghindari bentrokan, akhirnya petugas keamanan memberikan izin beberapa perwakilan pengunjuk rasa masuk. Perwakilan masa mencari anggota dewan ke setiap Komisi dan ruangan Fraksi yang ada. Sayangnya, mereka tidak menemukan satupun para wakil rakyat berada di gedung mewah itu.

“Kami kecewa kepada para wakil rakyat. Kenapa tidak ada ditempat, sampai aspirasi kami tidak bisa diterima,”tuturnya.

Massa mengancam akan mengerahkan masa yang lebih besar, bila dalam waktu 3×24 jam tuntutan tidak ditindaklanjuti.

“Kita kembali kawan-kawan, kita tunggu 3 hari, apakah tuntutan akan ditindaklanjuti atau tidak. Kalau tidak ditindaklanjuti maka kita akan datang dengan masa yang lebih besar,” tegasnya.

Sekedar diketahui, Rudi Hartono Bangun sudah mendaftarkan diri sebagai Balon Bupati Langkat periode 2018-2023 ke PDI-P, PPP serta Partai NasDem.(dik/ala)

Exit mobile version