Site icon SumutPos

JR Saragih Percantik Makam Pendeta Pertama Simalungun

Foto: Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun JR Saragih beserta jajaran pemerintahan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara melakukan gotong royong sekaligus ziarah ke makam pendeta pertama di Simalungun, Jumat (7/4/2017).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Bupati Simalungun JR Saragih terus berupaya membuat ibukota Simalungun, menjadi lebih indah sehingga mampu menarik wisatawan. Cara yang dilakukannya, dengan menata Kota Pematang Raya menjadi lebih baik, termasuk mempercantik makam pendeta pertama di Simalungun.

Ide memperindah makam pendeta pertama dari suku asli Simalungun, Djaulung Wismar Saragih Sumbayak di Pematang Raya ini mencuat saat JR Saragih menyambangi makam tersebut. “Melalui beliau (Djaulung Wismar Saragih Sumbayak-red), maka penyebaran agama kristen hadir di Kabupaten Simalungun, khususnya di Pematang Raya. Karenanya, makam ini harus dibuat lebih indah sehingga seluruh wisatawan yang datang ke Simalungun bisa mengetahui sejarah kehadiran agama Kristen di sini,” kata JR Saragih, akhir pecan lalu.

Menurut orang nomor satu di Kabupaten Simalungun ini, perjuangan Djaulung Wismar Saragih Sembayak dalam menyebarkan agama kristen di Pematang Raya harus terus diingat, selain dari sisi keagamaan terdapat pula nilai budaya di dalamnya. Terlebih, Djaulung Wismar Saragih Sumbayak merupakan putra daerah asli Simalungun.

“Saya meminta kepada seluruh pangulu (kepala desa, Red) yang ada di Pematang Raya untuk terus menjaga serta melestarikan makam ini, agar nantinya ketika ada orang datang yang ingin tahu perihal sejarahnya maka akan mudah untuk dilihat,” lanjutnya lagi.

Foto: Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun JR Saragih beserta jajaran pemerintahan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara melakukan gotong royong sekaligus ziarah ke makam pendeta pertama di Simalungun, Jumat (7/4/2017).

Seperti diketahui, sosok Djaulung Wismar Saragih Sumbayak dikenal sebagai pendeta pertama dari suku asli Simalungun. Bahkan, beliau juga merupakan budayawan yang gigih memperjuangkan kemajuan suku Simalungun. Selama hidupnya, pria kelahiran 1888 ini juga dikenal melakukan terjemahan Alkitab dalam bahasa Simalungun, otomatis membuatnya kian dikenal menjadi orang Indonesia pertama yang menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa nusantara dalam hal ini Simalungun.

Selain menyambangi makam, JR Saragih juga melakukan aktivitas gotong royong, apalagi kondisi curah hujan yang tinggi bisa menyebabkan tingkat penyakit demam berdarah semakin tinggi. Hadirnya gotong royong ini juga menjadi bagian dalam bentuk kesadaran kepada masyarakat soal kebersihan lingkungan. Tentunya, dengan kondisi lebih bersih membuat tata kota di Kabupaten Simalungun, lebih tertata rapi.

Di sisi lain, Mislaeni Saragih selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup menuturkan, dengan melalui gerakan gotong royong bisa membuat tubuh masyarakat lebih sehat terlebih cara ini menjadi program dalam kinerja semangat baru Sumatera Utara di era kepemimpinan Bupati Simalungun JR Saragih.

“Bapak JR Saragih sangat konsentrasi sekali untuk persoalan kesehatan masyarakat, salah satunya melalui sadar lingkungan. Selain melakukan gotong royong, kita juga memberikan edukasi soal bagaimana hidup bersih kepada masyarakat sehingga bisa memotivasi kepada masyarakat,” tutupnya. (osi/adz)

 

Exit mobile version