Site icon SumutPos

Egrek Sawit, Abang Adik Tewas Tersengat Listrik

Foto: Robinson Simbolon/ Sumut Pos Kedua orang korban sengat listrik sedang disemayamkan di rumah duka, Rabu (11/5).
Foto: Robinson Simbolon/ Sumut Pos
Kedua orang korban sengat listrik sedang disemayamkan di rumah duka, Rabu (11/5).

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Dua orang bersaudara, Mardi Siregar (31) warga Kerinci Riau, dan Gibson Siregar (25), warga Dusun Paninjoan Desa Gunung Meriah Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi, tewas tersengat arus listrik PLN, Rabu (11/5).

Informasi dihimpun dari warga setempat, Mardi Siregar bersama isteri dan anaknya kembali dari Kerinci ke kampung halaman orang tuanya di Paninjoan pada hari, Selasa (10/11) untuk berziarah ke makam Ayahnya. Keesokan harinya, Mardi bersama adiknya Gibson Siregar mencoba menggunakan alat pemanen sawit (egrek) yang sebelumnya dibawa dari Kerinci di kebun sawit milik orangtuanya.

Sedang asyik mencoba alat pemanen sawit di kebun sawit yang juga berada di depan rumahnya, kedua abang beradik kandung tersebut, tidak menyadari alat yang mereka gunakan tersentuh kabel listrik tegangan tinggi. Keduanya pun terkena arus listrik dan langsung tergeletak, hingga tewas di tempat.

Saksi mata yang melihat kejadian tersebut Nenek Boru Lumban Gaol (70), didampingi adik ipar Mardi, boru Sinaga mengaku melihat percikan api yang keluar dari kabel tersebut. “Sebelumnya saya masih sempat melihat mereka berdua sedang mencoba dan mempraktekkan cara penggunaan egrek. Tidak berapa lama kemudian, tiba-tiba saya kaget mendengar jeritan, dan melihat percikan api di kabel listrik, dan dibawak kabel keduanya sudah tergeletak,” ujar nenek boru Lumbangaol.

Hal senada juga disampaikan adik ipar korban boru Sinaga. “Sebelum kejadian, keduanya masih minum kopi bersama di teras rumah. Tidak berapa lama kemudian, saya melihat keduanya sudah tergeletak. Kami bersama warga telah berusaha menyiramkan air dengan harapan dapat pulih dan berdiri, namun tidak berhasil. Ketika hendak membawa ke Rumah Sakit (RS), ternyata keduanya sudah tidak bernyawa lagi,” ungkap boru Sinaga. (Rob)

Exit mobile version