Site icon SumutPos

Sopir Bus Maut Menipu Agar Diutamakan

Foto: Kepolisian
Bus ALS yang menabrak dua korban hingga tewas di KM 31-32 Lobu Pining, Tapanuli Utara, Kamis (10/8).

SUMUTPOS.CO – Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Sipirok Desa Lobupining, KM 31-31, Pahae Julu, Tapanuli Utara (Taput) pada Kamis (10/8) lalu, ternyata bukan bus rombongan calon haji (calhaj). Sopir bus maut tersebut ternyata sengaja memasang kertas bertulisan Bus 2 Rombongan Haji Mandailing Natal (Madina) agar diutamakan melewati kemacetan yang terjadi akibat longsor.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut melalui Kasubbid Penmas AKBP MP Nainggolan menyebut, dari hasil penyelidikan Polisi terungkap, ternyata bus ALS yang menabrak warga dan menewaskan dua orang, termasuk seorang personel Polres Taput itu tidak membawa rombongan calon haji.

Menurut MP Nainggolan, berdasarkan keterangan Kapolres Taput, setelah dilakukan penyelidikan ternyata awak bus ALS 170 Nopol BK 7130 LD telah melakukan penipuan. Bus tersebut sebenarnya membawa penumpang umum dari Jakarta menuju Medan. “Modus penipuannya dengan mengambil kertas bertuliskan Bus 2 Rombongan Haji dari bus ALS lainnya yang mengangkut rombongan calon haji asal Kabupaten Madina. Jadi menurut Kapolres, saat itu masih dalam kondisi panik jadi terlontarlah kalau itu bus pengangkut calon jamaah haji, padahal bukan,” ungkap Nainggolan, kepada Sumut Pos, Jumat (11/8).

Diterangkan Nainggolan, penipuan itu sengaja dilakukan sopir agar bus yang dibawanya mendapat prioritas, sehingga bisa lebih cepat melewati kemacetan panjang yang terjadi. “Saat kejadian, semua penumpang di suruh turun, termasuk penumpang bus calon jamaah haji. Saat itu, bus bergantian maju. Nah, saat itulah dia mengambil kertas bertulisan Bus 2 Rombongan Jamaah Haji Madina dengan maksud agar diprioritaskan jalan,” katanya.Disebutkannya, sopir bus ALS itupun telah diamankan Polisi, yakni Riswan Nasution, warga Medan. Dari hasil pemeriksaan, dia mengakui memang tidak membawa rombongan haji. Mereka membawa 13 orang penumpang umum, yang berangkat dari Jakarta tujuan Medan. “Namun saat kejadian, dia tertidur di belakang. Dia menyebut kalau yang membawa bus saat itu Hamdani Nasution, sopir yang kedua,” ungkapnya.

Diberitakan, akibat kejadian itu, selain Brigadir David Marpaung BA SIE Propam yang tewas terjepit di kolong bus, polisi juga mencatat seorang lagi korban jiwa bernama Safarudin (36).

Sementara, korban luka-luka diantaranya Parmohonan Harahap (57), warga Medan, dan Sukdin (40), warga Simangambat, Marganda Lumbangaol (40), warga Dolok Sanggul. “Jadi tersebarnya berita di media bahwa ada bus ALS yang membawa rombongan calon haji Madina mengalami kecekalaan lalu lintas tidak benar,” tegas Nainggolan.

Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan.

Sementara itu, untuk seorang personel Polisi yang tewas, mantan Kapolres Nias Selatan ini belum mendapat informasi, apakah akan diberikan penghargaan kenaikan pangkat setingkat atau tidak. “Belum tahu saya, itu kebijakan pimpinannya, Kapolres Taput. Mungkin bisa saja diberikan penghargaan, tapi sepertinya tidak. Begitupun kita lihat saja nanti,” ujarnya.

Sementar, Kapolres Taput AKBP DR Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat mengakui kalau bus ALS bernopol BK 7130 LD itu telah berbohong. Menurutnya, itu dilakukannya agar bus tersebut bisa cepat melintas karena situasi jalan macet akibat tanah di sisi jalan longsor dan sangat licin.

“Di sini tidak ada yang salah ya. Justru modus sopir bus ALS ini terbongkar, sengaja menempelkan tulisan bermomor 2 jamaah calhaj agar bisa lewat. Sementara situasinya waktu itu agak panik dan kita sedang mengevakuasi seluruh jamaah calhaj, karena bus rombongan calhaj dari Madina beriringan. Satu-satu, lalu bus kita suruh lewat, di sinilah mereka lewat dan terjadi laka,” jelas AKBP Jonius Hutabarat kepada wartawan, didampingi Kasat Lantas AKP LS Gultom dan Aiptu W Baringbing Kasubag Humas di Kantor Mapolres, Jumat (11/8).

Diterangkannya, pengakuan kernet Bus ALS itu, Ikhmat Lubis (41), warga Medan Tembung, mereka waktu itu beriringan dengan 4 bus rombongan calhaj Madina. Saat tiba di lokasi kejadian, ia mengambil kertas bertuliskan bus bernomor 2 dari bus ALS rombongan calhaj dan menempelkannya ke bus mereka agar secepatnya bisa lewat karena kemacetan panjang akibat tanah longsor dan licin.

Sedangkan sopir bus ALS yang celaka itu, Riswan Nasution saat diperiksa di Unit Laka Lantas Polres Taput mengaku, mereka tidak membawa rombongan calhaj, tapi membawa penumpang umum sebanyak 13 orang.

Kasubag Humas Polres Aiptu Walpo Baringbing menambahkan, saat ini mereka masih memeriksa saksi-saksi atas peristiwa tersebut. “Sedangkan bus ALS telah kita amankan di unit laka Polres Taput sebagai  barang bukti. Sedangkan Supir yang mengemudikan mobil pada saat kejadian atas nama Amdani Nasution (36), warga Medan masih dalam pengejaran kita karena melarikan diri,” jelasnya.

Terpisah, Wakil Bupati Mandailing Natal, Jakfar Sukhairi Nasution membantah jika bus membawa jamaah Calhaj asal Madina, mengalami kecelakaan di Lobupining, Tapanuli Utara. Terlebih, kecelakaan itu menewaskan seorang anggota Polisi, David Marpaung serta seorang warga Simangambat, Sabarudin. Hal tersebut disampaikan Jakfar saat dikonfirmasi Sumut Pos di Aula I Madinatul Hujjaj, Asrama Haji Medan, Jumat (11/8).

“Itu hoax, nggak betul itu. Kebetulan ada bus nyelonong ikut rombongan jamaah haji kita. Bus itulah yang mengalami kecelakaan. Itu bus rute Jakarta-Medan tapi bus ALS juga,” ujar Jakfar.

Disinggung soal bus yang menabrak itu pernah dipakai untuk membawa jamaah Calhaj Madina ke Asrama Haji Medan, Jakfar mengatakan, mungkin saja. Dikatakannya, hal itu karena bus ALS menjadi prioritas mereka.

Dikatakannya, semua armada bus yang digunakan membawa jamaah calhaj ke Asrama Haki Medan sudah didaftar di Polisi dan Kementerian Agama. “Ini faktor kondisi alam. Kita dikawal Polisi dan Dinas Perhubungan sejak dari Mandailing Natal. Namun, kondisi alam begitu,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Mandailing Natal, Muchsin juga membantah jika bus pembawa jamaah Calhaj Madina, mengalami kecelakaan. Dikatakan Muchsin, dirinya ikut dalam perjalanan dari Madina hingga Asrama Haji Medan. Disebutnya, mereka hanya sempat tertahan 12 jam akibat jalan sedang dibersihkan dari sisa tanah.

“Karena banyak tumpukan kenderaan, kita tidak bisa lewat. Pada Kamis (10/8) sekira pukul 09.00 WIB, datang bantuan dari Polres Tapanuli Utara yang dipimpin langsung Kapolres, membantu kita agar keluar dari kemacetan, ” ujar Muchsin.

Sementara, saat Sumut Pos berbincang dengan pria yang mengaku sebagai Kasi Urais Kemenag Madina, mengaku kalau bus yang kecelakaan itu memang pernah dipakai mengangkut jamaah asal Madina ke Asram Haji Medan. Dikatakannya, berdasar informasi didapatnya, bus yang kecelakaan itu dipakai ketika mengantar jamaah Calhaj Madina yang tergabung dalam Kloter 3 Embarkasi Medan, Jumat (28/7) lalu.

Pantauan Sumut Pos, Kamis (10/8) pukul 22.00 WIB, jamaah Calhaj asal Madina tiba di Asrama Haji Medan dengan 4 bus ALS, BK 7245 UA, BK 7907 DO, BK 7248 UA dan BK 7694 DJ. Ketibaan jamaah Calon Haji (Calhaj) asal Mandailing Natal di Asrama Haji Medan disambut Salawat dan disambut Sekretaris PPIH Embarkasi Medan, Muslim Lubis, Kabid Penerimaan Pemberangkatan, Bahrum Saleh dan seluruh Petugas Penerimaan. (dvs/ain/adz)

Exit mobile version