Site icon SumutPos

Lihat Ibunya Digauli, Anak SMP Bacok Sipir Penjara

Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNGBALAI, SUMUTPOS.CO – Tertangkap basah menggauli istri narapidana, Ilham (42) pegawai Lapas Pulau Simardan Tanjungbalai ini, nyaris tewas dibacok siswa SMP, sebut saja brnama Talib (16). Tolib tak senang ibunya Betti (32), juga nama samaran ditiduri oleh Ilham di rumahnya, Kamis (8/9) sekitar pukul 23.30 WIB. Padahal saat kejadian, ayah Tolib masih mendekam di Lapas Pulau Simardan.

Tolib saat ditemui, Jumat (11/9) mengaku, malam sebelum kejadian ia dan ibunya sedang berada di rumah mereka, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai. Sekitar pukul 22.00 WIB, Tolib pamit dan masuk ke kamarnya untuk tidur, karena Jumat (11/9) pagi, ia akan sekolah. Sementara Betti masih berada di ruang tengah.

Namun satu jam setelah masuk ke kamar, Tolib terkejut mendengar suara berisik dari dalam kamar ibunya. Awalnya Tolib tak ambil pusing dengan suara itu. Namun semakin lama suara yang keluar dari dalam kamar tidur ibunya semakin kuat. Hal itu membuat Tolib curiga, dan langsung memeriksanya. Tolib khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap ibunya. Pasalnya selama sang ayah mendekam di tahanan, Tolib lah yang menjaga ibu dan adik-adiknya.

Saat itu Tolib mendapati pintu kamar ibunya terkunci. Namun suara erangan dari dalam terdengar makin jelas.Tolib makin penasaran saat mendengar suara laki-laki dari kamar ibunya. Hal itu membuat Tolib makin curiga dan langsung mengintip lewat lubang kunci pintu. Alangkah terkejutnya Tolib melihat ibunya memadu kasih dengan Ilham. Tak terima ibunya ‘digitiun’ saat ayahnya mendekam di penjara, diam-diam Tolib pun keluar rumah dan melaporkan hal itu kepada Uwaknya (abang dari ibunya) bernama Koko yang rumahnya tak jauh dari lokasi.

Selanjutnya, Tolib bersama Koko mendatangi rumahnya dan menghentikan aksi Ilham. Semula Koko menginterogasi Ilham yang berusaha menyangkal.

Karena terus menyangkal itulah, Tolib yang emosi langsung membacok kepala Ilham dengan parang hingga berlumuran darah . Melihat Koko sibuk mengendalikan emosi Tolib, dengan gerak cepat Ilham melarikan diri.

Wakil Kepala Lapas Pulau Simardan L Hutasoit yang dikonfirmasi membenarkan, Ilham adalah salah seorang sipir Lapas Pulau Simardan. Dia juga mengakui ada mendengar informasi yang mengatakan, Ilham terlibat kasus di rumah salah seorang napi. “Benar, pegawai kita yang terlibat kasus di rumah salah seorang napi itu bernama Ilham. Akan tetapi, saya kurang tahu persis bagaimana kejadiannya, karena saat itu saya sedang di luar kota,” ujarnya.

Saat ditanya keberadaan Ilham, L Hutasoit mengaku tidak tahu. Karena sejak kejadian itu Ilham tidak masuk ke kantor.

Hal senada juga diakui Kapolsek Datuk Bandar AKP R Manalu. Namun, dengan alasan belum ada menerima laporan pengaduan, R Manalu menolak berkomentar lebih lanjut. “Benar, kita sudah mendengar informasi tersebut. Akan tetapi karena sampai saat ini belum ada pihak yang melapor, kita belum bisa memberikan keterangan terkait kejadian itu,” ujarnya menolak untuk berkomentar.

Sementara, Udin (55), kakek kandung Tolib yang ditemui koran ini, Jumat (11/9) mengakui ‘aksi sidak tengah malam’ yang dilakukan oknum sipir tersebut ke rumah anaknya. Udin mengaku kecewa dengan perbuatan Ilham yang mendatangi kediaman putrinya saat menantunya sedang menjalani hukuman. Tapi saat pihaknya melaporkan kejadian itu, Polsek Datuk Bandar tidak menerima dengan alasan harus yang bersangkutan langsung yang melapor.

“Kami sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Datuk Bandar, akan tetapi ditolak. Katanya yang melapor harus menantu saya, sedangkan dia saat ini masih di dalam penjara,” ujar Udin dengan nada kesal. Pada kesempatan itu, Udin juga berjanji akan tetap melaporkan kejadian itu ke Polres Tanjungbalai, jika Polsek Datuk Bandar tidak menerima. “Kami akan melaporkan hal ini langsung ke Polres Tanjungbalai apa bila pihak Polsek Datuk Bandar bersikeras tidak menerima laporan pengaduan ini. Jika terpaksa, kita akan melaporkannya ke Polda Sumatera Utara, sekarang kita sedang mempersiapkan untuk membuat laporan nengaduannya,” pungkas Udin mengakhiri keterangannya. (ck-5/smg/deo)

Exit mobile version