Site icon SumutPos

Empat Parpol Pengusung ‘Ganteng’ Solid Tanpa Hanura

Foto: Ketua DPD Partai Hanura, Zulkifli Efendi Siregar (kiri) dan Ketua DPW PKNU Sumut, Muhammad Ikhyar Velayati Harahap (kanan).
Foto: Ketua DPD Partai Hanura, Zulkifli Efendi Siregar (kiri) dan Ketua DPW PKNU Sumut, Muhammad Ikhyar Velayati Harahap (kanan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Empat partai pengusung dan pendukung pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi (Ganteng) pada Pilgubsu 2013 lalu, minus Partai Hanura, sepakat membentuk tim kecil untuk menggodok siapa yang bakal diusulkan ke DPRD Sumut mengisi posisi Wakil Gubernur Sumut yang lowong. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun diminta menjadi lokomotif dari tim kecil yang telah dibentuk ini.

Untuk kedua kalinya, partai pengusung dan pendukung pasangan Ganteng ini bertemu. Pertemuan pertama digelar dan difasilitasi Sumut Pos pada Kamis (2/6) lalu. Pertemuan kedua, Sabtu (11/6) kemarin di Hotel Madani Medan. Lagi-lagi Partai Hanura tak mengirimkan perwakilannya dalam pertemuan tersebut. Padahal, mereka sudah diundang untuk hadir.

Meski begitu, empat partai yang berkumpul yakni PKS, PKNU, PPN dan Partai Patriot tetap berjalan dan memproses segala sesuatu agar kursi Sumut 2 dapat segera terisi. Sehingga, Gubernur Sumut defenitif yang baru dilantik dapat berbagi tugas dan tanggunjawab dengan wakilnya.

“Tidak ada masalah dengan Hanura, empat parpol pengusung yang ada sudah sepertinya bisa solid dengan atau tanpa Hanura,“ kata Sekretaris Partai Patriot, Rismansyah Siregar kepada Sumut Pos usai pertemuan.

Rismansyah berkeinginan, empat parpol yang sudah bertemu secepatnya membuat kesepakatan serta pergerakan. “Kita bentuk saja tim kecil dari partai pengusung yang ada, saya pikir PKS cocok untuk menjadi yang terdepan, apalagi ketua tim pemenangan kampanye Pilgubsu 2013 lalu juga dari PKS,“ bebernya.

Diakuinya, memang akan ada sedikit masalah yang akan ditemukan ketika Partai Hanura tidak sepakat dan tidak bisa berjalan beriringan dengan seluruh partai pengusung. Sebab, sesuai UU No 8/2015 disebutkan, yang berhak mengusulkan dua nama cawagubsu ke DPRD ialah gabungan partai pengusung.

“Kita proses saja dulu, masalah dua nama yang diusulkan diterima atau tidak oleh DPRD urusan nanti,“ urainya.

“Biar masyarakat saja yang nanti menilai, siapa sebenarnya yang tidak dewasa dalam berpolitik. Boleh punya hasrat besar, tapi harusnya ikuti aturan main yang berlaku,“ sambungnya.

Ketua PKNU Sumut, Ikhyar Velyati Harahap juga mendukung agar PKS menjadi yang terdepan dalam proses penjaringan cawagubsu. Apalagi, PKS tidak pernah kekurangan kader berkualitas.

“PKS itu partai besar, sedangkan kami partai kecil. Jadi sudah tepat penunjukan PKS,“ tutur pria berkumis itu.

Ikhyar mengaku perlu dibentuk struktur organisasi kepengurusan dari seluruh parpol pengusung. Nantinya, seluruh komponen diberikan tugas dan tanggungjawab masing-masing.

“Ada yang tugasnya berkomunikaasi dengan KPU, ada yang ke Kemendagri perihal aturan main. Ada juga yang berkomunikasi dengan teman-teman di dewan,“ ucapnya.

Pun begitu, pihaknya tetap membuka pintu lebar-lebar jika Partai Hanura ingin bergabung ke dalam tim koalisi. Sebab, sesuai aturan atau UU No 8/2015 yang berhak mengusulkan cawagubsu itu parpol pengusung. “Kedudukan seluruh parpol pengusung itu sama, tidak dibedakan jumlah kursi atau jumlah suara. Semua punya hak yang sama, tinggal bagaimana komunikasi yang terjalin,“ urainya.

Meski belum menentukan secara resmi PKS sebagai partai terdepan, tapi pertemuan kali ini dianggapnya sebuah langkah atau terobosan besar. “Sebelumnya sudah ada diskusi di Sumut Pos, ini pertemuan kedua. Secepatnya akan ada pertemuan ketiga, kami berharap PKS bisa menginisiasi pertemuan selanjutnya,“ harapnya.

“PPN juga setuju PKS menjadi ketua tim penjaringan cawagubsu. PKS sudah terujui kejujurannya, PKS juga dianggap sebagai partai yang bisa menjadi penengah. Meski semua parpol pengusung berkeinginan mencalonkan kader terbaiknya menjadi cawagubsu,“ timpal Ketua PPN Sumut, Edison Sianturi.

Edison juga menyayangkan keengganan Partai Hanura untuk membuka komunikasi dengan seluruh parpol pengusung pasangan Ganteng. “Walaupun saya tidak hadir dipertemuan, tapi PPN tetap komitmen dan mau berkomunikasi,“ bilangnya melalui sambungan telepon.

Wakil Ketua DPW PKS Sumut, Azhar Arifin mengaku sepakat dengan pembentukan tim diinternal parpol pengusung. PKS, kata dia, belum pernah berkomunikasi dengan partai manapun secara khusus. Namun, dengan Partai Hanura sudah pernah coba disampaikan keinginan bertemu meski belum terealisasi pertemuannya.

“Kalau komposisi tim belum bisa dibicarakan saat ini, apalagi Hanura belum hadir. Lebih baik dibicarakan berikutnya setelah semua parpol pengusung hadir,“ ucapnya.(dik/adz)

Exit mobile version