Site icon SumutPos

Festival Film Pendek Sumatera Utara 2021, Sineas Muda Karo Sabet Juara Pertama

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menggelar Festival Film Pendek Sumatera Utara 2021. Dengan mengusung tema Alam, Budaya, dan sosial masyarakat Sumatera Utara.

JUARA: Kadis Budaya dan Pariwisata Sumut Zumri Sulthony menyerahkan hadiah kepada para pemenang Festival Film Pendek Sumatera Utara 2021. bagus/sumutpos.

Dalam penjurian film pendek tersebut, melibatkan Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, Ahmad Mahendra. Kemudian, Rahabi Mandra sutradara film Kadet 1947 dan juri lokal dari Sumatera Utara, sineas dan asesor film Indonesia, Dr. Immanuel Prasetya Ginting.

Penyelenggaraan Anugerah Festival Film Pendek Sumatera Utara 2021 digelar Ball Room Hoteln

Grand Mercure di Jalan Sutomo, Kota Medan, Sabtu (11/12) kemarin. Kegiatan ini, langsung dihadiri oleh Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Sumut, Zumri Sulthony, S.Sos.,M.Si dan para juri secara virtual.

Kegiatan ini, juga dihadiri seluruh sineas yang masuk nominasi dalam Festival Film Pendek Sumatera Utara 2021, jajaran Disbudpar Sumut dan perwakilan Disbudpar Kabupaten/Kota di Sumut.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengapresiasi seluruh peserta dan sineas yang ikut serta dalam Festival Film Sumatera Utara 2021. Yang dinilai sebagai ajang menunjukkan kreasi kaum milenial dalam bentuk visual.

“Media film sebagai wujud kreasi. Apa lagi, di Sumatera Utara ada destinasi super perioritas, Danau Toba. Mari kita, bangkitkan perfilman di Sumatera Utara,” kata Ahmad dalam sambutannya secara virtual.

Ahmad mengingatkan dalam penggarapan film pendek jangan dilupakan kearifan lokal menjadi objek. Karena, film kearifan lokal karya bangsa tengah naik daun di perfilman internasional dan meraih penghargaan di tingkat dunia.

“Untuk memperkuat ekosistem perfilman di Indonesia. Kita pengen ke kearifan lokal. Film kita naik di Internasional dengan penggarapan lokal-lokal. Isu lokal, sekarang banyak dicari. Apa lagi, isu lokal di Indonesia banyak meraih penghargaan di perfilman internasional,” kata Ahmad.

Ahmad berpesan kepada Disbudpar Sumut, agar tidak berhenti untuk terus menggelar Festival Film Pendek pada tahun selanjutnya. Karena, melalui kompetisi akan menciptakan sineas yang mampu membanggakan nama Sumut di tingkat nasional maupun internasional.”Terus diadakan kompetisi ini, dinas harus tetap membuat ini. Mohon dibantu dari kebijakan, sehingga memproduksi film dipermudah,” pungkas Ahmad.

Sementara itu, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Sumut, Zumri Sulthony dalam sambutannya, menyampaikan Festival Film Sumatera Utara 2021 ini, untuk mengembalikan geliat perfilman dan membangkitkan ekonomi di sektor ekonomi kreatif di Sumut ini.

“Sumatera Utara memiliki potensi yang besar, tidak kalah dengan provinsi lain di Indonesia. Harus diakui, secara potensi kita hebat. Tapi, mengimplementasikan kita masih harus belajar. Bagaimana, membuat film pendek ternyata ada tahapan-tahapan. Sineas Sumatera Utara harus belajar. Untuk menghasilkan film berkualitas,” jelas Zumri.

Zumri berpesan kepada sineas di Sumut, dapat juga mempromosikan pariwisata di provinsi melalui karya dan kreasi film yang diproduksi. Karena itu, potensi pariwisata di Sumut banyak dikenal oleh masyarakat luas. “Pemandangan alam di Sumatera Utara sangat luar biasa. Jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, yang ada di Indonesia.Juga warisan budaya, yang bisa dinaikkan menjadi film,” kata Zumri.

Zumri mendorong kaum milenial untuk mampu menjadi generasi yang produktif di zaman teknologi, yang berkembang saat ini. Karena, Zumri menilai perkembangan teknologi sangat dahsyat. Karya yang diciptakan dengan muda bisa dilihat orang lain, tanpa batasan.

“Meski di tengah pandemi dan keterbatasan. Tetap lah berkreasi dan karya. Tidak menjadi halangan berpikir kritis dan kreatif. Di zaman Milenial dan teknologi maju ini. Dari handpone kita pegang banyak jadi film. Dahsyatnya bisa viral kemana-kemana,” ucap Zumri.

Zumri mengungkapkan bahwa Festival Film Sumatera Utara, tidak berhenti pada tahun 2021. Namun, akan terus digelar pada tahun 2022, mendatang. Untuk itu, ia mengingatkan kepada para sineas di Provinsi ini, untuk terus kreatif dan berkarya menghasilkan film pendek berkualitas.

“Saya berharap tahun depan, bisa kembali gelar. Kita dari Disbudpar Sumut terus mengagendakan (Festival Film Pendek) ini. Teman-teman sineas bisa mempersiapkan kembali. Tinggal menunggu jadwalnya saja. Program sebagai bukti, generasi muda terus berkarya, generasi emas yang produktif,” pungkas Zumri.

Berikut pemenang Festival Film Pendek Sumatera Utara 2021. Juara pertama judul film Bekah Bulu asal daerah Tigabinanga, Kabupaten Karo, juara kedua dengan judul film Rudi dan Suri asal daerah Sidikalang, dan juara ketiga dengan judul film Bucin asal daerah Kabupaten Padangsidimpuan.

Juara harapan pertama dengan judul film Debata Na Hulda asal daerah Stabat, Kabupaten Langkat, juara harapan kedua dengan judul film Rapalan asal daerah Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang dan juara harapan ketiga, dengan judul film Markusip asal daerah Kabupaten Padang Lawas Utara.

Seluruh pemenang dalam Festival Film Pendek Sumatera Utara 2021, memperoleh piagam dan uang tunai dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut.(gus)

Teks foto: Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Sumut, Zumri Sulthony saat menyerahkan piagam kepada pemenang yang meraih juara pertama dalam Festival Film Pendek Sumatera Utara 2021 di Ball Room Hotel Grand Mercure, di Medan.(BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos)

Exit mobile version