Site icon SumutPos

PKL Pasar Gambir Pilih Berdagang di Badan Jalan

Hampir Setiap Hari Macet di Jalan Iskandar Muda Tebingtinggi

TEBING TINGGI- Pedagang kaki lima (PKL) Pasar Tradisional Gambir di pinggiran Jalan Iskandar Muda Kota Tebingtinggi mengganggu lalulintas. Padahal Pasar Gambir tersedia di kawasan tersebut, namun PKL lebih memilih menggelar lapak di pinggir jalan. Kemacetan kerap muncul akibat lapak PKL itu.
Pantauan Sumut Pos di lapangan, Minggu (13/5), hampir separuh badan Jalan Iskandar Muda Tebingtinggi terpakai oleh PKL. Diperkirakan luas badan Jalan Iskandar Muda berkisar enam meter kini hanya tersisa dua meter.

PKL sepertinya enggan enggan menempati bangunan pasar yang disedikan Pemerintah Kota Tebingtinggi. Alasannya, fasilitas di dalam Pasar Gambir sangat minim sehingga masyarakat enggan masuk untuk berbelanja.

Br Sihombing (35) pedagang kaki lima yang mangkal di Jalan Iskandar Muda Pasar Tradisional Gambir Kota Tebingtinggi mengungkapkan bahwa Pemko Tebingtinggi terkesan lambat dalam membangun fasilitas tangga exalator menuju lantai 3. “Mengapa para pembeli tidak mau ke atas? tanya Br Sihombing, karena mereka malas menaiki tangga itu,” kata Br Sihombing setengah bertanya.

Sedangkan bagi PKL lebih memilih berdagang di bawah, kata Br Sihombing, alasanya, karena kalau berdagang di atas dagangannya tidak laku.
“Memang sih mengganggu penggunan jalan lain, tetapi kata Br Sihombing ini terpaksa pedagang lakukan karena pemerintah Pemko Tebingtinggi terkesan tidak peduli dan sengaja membiarkan saja nasib pedagang kaki lima harus berjualan di badan jalan,” kilahnya

Menurut Br Sihombing sebenarnya banyak pengguna jalan marah karena mereka menggelar lapak di badan jalan, terutama saat pagi dan sore hari. Macet kerap terjadi, karena Jalan Iskandar Muda merupakan lintas kendaraan umum. “Jadi, mau dibilang apa lagi, kami pedagang tetap dikutip uang retribusi kebersihan sebesar Rp1000 perhari, artinya pemerintah tidak melarang kami,” katanya.

Sugiman (50) warga Jalan Deblod Sundoro Kota Tebingtinggi mengaku pasrah melihat pedagang memadati badan Jalan Iskandar Muda. Setiap hari dia harus melewati jalan tersebut dengan kondisi macet dan bau busuk sampah para pedagang. “Pemerintah Pemko Tebingtinggi harus peduli, para pedagang harus ditata dengan rapi, percuma ada bangunan tiga lantai yang diperuntukan untuk pedagang kaki lima kalau tidak dipakai. Sia-sia aja uang negara untuk membangun itu kalau toh pedagang susah untuk ditertibkan,” keluh Sugiman.

Kabag Humas Pemko Tebingtinggi Adhi Sucipto disinggung masalah PKL yang menggelar lapak di badan Jalan Iskandar Muda mengatakan pihaknya masih memperbaiki bangunan Pasar Tradisional Gambir yang dibangun 6 tahun lalu itu. “Kita masih melakukan koordinasi bersama pedagang dan pihak Pemko, kami rencananya akan memasang tangga exalator agar para pedagang mau menempati kiosnya di lantai 3 dan para pembeli mau naik ke atas karena ada tangga ekxalatornya,” ujar Adhi.

Kasatpol PP Kota Tebingtinggi M Guntur Harahap menyebutkan pihaknya masih menunggu penyelesaian antara pedagang dengan pihak Pemko Tebingtinggi bersama anggota DPRD Tebingtinggi untuk membahas permasalahan pedagang kaki lima yang berdagang memakai badan Jalan Isakandar Muda Kota Tebingtinggi itu. “ Walaupun permasalahan belum selesai, kami selaku Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tetap sering melakukan pembersihan dan pengaturan pedagang agar jangan memakai badan jalan, tetapi pedagang sulit diatur jadi seperti main kucing-kucingan kita,”kata Guntur Harahap.

Sementara Ketua Fraksi anggota DPRD Partai Golkar Kota Tebingtinggi Pahala Sitorus  menyebutkan pihak Pemerintah Kota Tebingtinggi bersama anggota DPRD bisa duduk bersama dengan Polri untuk memanfaatkan rumah Dinas Kapolres Tebingtinggi di Jalan Pahlawan untuk dijadikan areal parkir  menuju lantai satu pusat Pasar Tradisional Gambir.

“Kalau rumah dinas Kapolres bisa ditukar guling itu sangat membantu agar  akses jalan menuju Pasar Gambir .Saya yakin pedagang kaki lima Pasar Gambir mau pindah menempati kiosnya yang berada di lantai tiga,”katanya.(mag-3)

Exit mobile version