Site icon SumutPos

Subuh Berdarah, 7 Tewas di Labusel

Foto: Rizky/ Metro Rantau Kapolres ketika meninjau kondisi bus usai insiden tabrakan beruntun yang menyebabkan 7 korban tewas di Desa Perlabean Kabupaten Labusel.
Foto: Rizky/ Metro Rantau
Kapolres ketika meninjau kondisi bus usai insiden tabrakan beruntun yang menyebabkan 7 korban tewas di Desa Perlabean Kabupaten Labusel.

LABUSEL, SUMUTPOS.CO – Tabrakan maut beruntun antara Bus Makmur, Pembangunan Semesta (Permesta) dan Antar Lintas Sumataera (ALS) di di kilometer 320-321 Jalan Lintas Sumatera persisnya di Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Labuhanbatu Selatan (Labusel), menewaskan 7 orang, 9 luka berat dan 13 luka ringan, Rabu (13/7) sekitar pukul 04.00 WIB.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, kejadian tabrakan maut tersebut bermula ketika Bus Makmur dengan plat nomor BK 7186 DE yang dikemudikan Candra Nainggolan datang dari arah Kota Medan dan menuju Kotapinang. Saat di lokasi kejadian mobil bus Makmur mendahului truk tangki yang ada di depannya. Saat itulah Bus Makmur oleng dan menabrak Bus Pembangunan Semesta BK 7732 DG yang datang dari arah Riau menuju Medan.

Tidak hanya menabrak Bus Pembangunan Semesta, Bus Makmur kembali oleng ke kanan dan menabrak Bus ALS plat nomor BK 7941 DG yang dikemudikan Ridwan Matondang yang saat itu posisi mobil berada tepat di belakang bus Pembangunan Semesta.

Dalam kejadian itu 4 orang meninggal seketika di lokasi kejadian dan 3 orang meninggal di Rumah sakit. Sedangkan 5 orang luka berat dan 13 orang luka ringan dilarikan ke RS Nuraini Labusel.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Teguh Yuswardhie ketika meninjau lokasi kejadian menyebutkan, supir Bus Makmur Chandra Nainggolan dan supir Bus ALS Ridwan Matondang tengah diperiksa secara intensif oleh petugas kepolisian. Sedangkan supir Bus Pembangunan Semesta melarikan diri usai insiden tabrakan terjadi dan saat ini dalam pengejaran petugas.

“Kita masih melakukan pengejaran terhadap supir Pembangunan Semesta, sedangkan para korban telah dilarikan ke RS terdekat,” ujarnya.

Teguh mengatakan, setelah dilakukan olah TKP, polisi menduga ada kelalaian supir Bus Makmur. Sehingga polisi menetapkannya sebagai tersangka terkait kecelakaan maut yang melibatkan tiga bus dan menewaskan 7 orang.

Adapun korban tewas itu diantaranya, Hernawati (41), warga Desa Tanah Raja, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergai, Muhammad Yakub (21), warga Desa Deli Muda Hilir, Kecamatan Perbaungan, Sergai, Biro Sukadi (50), warga Jalan A Yani Desa Paluh Kemiri Lubuk Pakam, Samsuir Limbong (45), warga Jalan Kolonel Yos Sudarso Medan, Hariadi (38), warga Dusun Sumber Tani Desa Sumber Rejo, Kecamatan Pagar Marbau Deli Serdang, Ganda Sagala (50), warga Dusun VII Diski Payabakung Desa Sumber Melati Sunggal, Deli Serdang dan Putri Anjani Br Pangaribuan (29), Desa Sumber Melati Diski.
Dia menyebutkan, sopir Bus Makmur kurang berhati-hati saat mengemudi. Padahal ketika itu hendak mendahului truk tangki yang ada di depan. Naas, dari arah berlawanan dari Riau menuju Medan muncul Bus Pembangunan Semesta.

“Kami sudah lakukan olah tempat kejadian perkara. Kondisi jalannya itu mulus dan menurun, cuaca juga cerah. Mungkin supir lihat jalan kosong lalu di gas aja,” ucapnya saat dihubungi mengaku berada di lokasi kejadian.

Teguh menambahkan, Bus Pembangunan Semesta disewa oleh satu keluarga yang baru saja pulang dari Duri menghadiri satu acara pernikahan keluarga. “Korban meninggal seluruhnya asal Sumut,” tambahnya.

Kasat Lantas Polres Labuhanbatu AKP Muchtar Hasibuan mengatakan, kecelakaan beruntun yang membawa penumpang dari usai pesta perkawinan.”Saat ini supir bus Makmur mengalami luka patah tulang,” katanya
DIRLANTAS POLDASU PIMPIN OLAH TKP
Insiden berdarah arus balik lebaran Jalan Lintas Sumatera antara Rantauprapat-Kotapinang KM 320-321, persisnya di Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan tersebut mendapat perhatian dari Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut dengan terjun langsung ke lokasi tabrakan beruntun.

Dengan menumpang helikopter Dirlantas Poldasu Kombes Yusuf langsung memimpin olah tempat kejadian perkara sekitar pukul 11.30 WIB. Di tempat itu, ia melihat kondisi barang bukti 3 unit Bus yang telah rusak dan menyempatkan diri mengunjungi beberapa korban penumpang Bus naas tersebut. (put/riz/rah/smg/ril)

Exit mobile version