Site icon SumutPos

Jalan Hancur, Setiap Hari Dilintasi Ratusan Truk

Galian C Resahkan Warga Dusun Lobu, Labuhanbatu

LABUHANBATU-Ratusan truk galian C melintasi Jalan Karya Maju, Dusun Lobu, Desa Gunungmaria, Kecamatan Bilahbarat, Kabupaten Labuhanbatu. Dampaknya, jalan utama tersebut rusak parah.

Ilustrasi

Jalan Karya Maju kini sulit dilalui sepeda motor maupun mobil. Padahal dahulunya Jalan Karya Maju merupakan akses untuk menuju ke wilayah Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta).  Akibat hancurnya jalan, warga merasa khawatir lambat laun wilayahnya akan terisolir. “Ya, jalan daratnya sudah berusakkan dan jembatan yang ada pun mulai berlubang,” terang M Pohan warga setempat, Rabu (12/12) di Rantauprapat.

Menurutnya, setiap harinya diperkirakan mencapai 200-an truk mengangkut material dari hasil galian C melintas dijalan itu, parahnya muatan truk diatas rata-rata beban badan jalan, sehingga jalan yang baru diaspal beberapa tahun lalu itu mulai terkelupas dan bahkan sudah ada yang menyerupai kubangan selebar badan jalan dengan panjang hampir puluhan meter.

Saat ditanya jenis usaha galian C itu, dirinya menerangkan terdiri dari penambangan pasir dan batu dengan lokasi operasi di daerah aliran sungai (DAS) Bilah serta penggalian tanah timbun maupun batu vitrun.

“Usaha galian pasir ada dua tempat, penambangan batu vitrun ada tiga tempat,” ujarnya.
Untuk itu dirinya berharap adanya perhatian pemeliharan jalan dari pihak pemerintah setempat dengan tidak membiarkan bebasnya truk pengangkut galian C melintas dengan beban di luar kapasitas ketahanan jalan utama itu agar dikemudian hari tidak ada reaksi negatif dari warga selaku pengguna fasilitas umum tersebut.

Camat Bilah Barat M Yusuf menjawab wartawan mengaku akan memanggil seluruh pihak pengusaha waktu dekat untuk meminta pertanggungjawaban bina lingkungan terkait kondisi yang ada saat ini. “Akan kita panggil pengusaha galian C secepatnya dan dimintai tanggungjawab untuk perbaikan jalan tersebut,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, seorang anggota DPRD kabupaten setempat Ali Akbar Hasibuan berharap adanya ketegasan dari Pemkab Labuhanbatu agar keresahan warga tidak semakin memuncak. Apalagi hal itu diduga akibat usaha galian C yang memang masih menjadi sorotan berbagai kalangan termasuk dari pihak legislatif, bahkan tim pemkab dan sejumlah anggota DPRD pernah memberhentikan operasi galian C yang tidak memiliki ijin.(mag-16)

Exit mobile version